tag:blogger.com,1999:blog-87305487134778275582024-03-05T19:33:39.817-08:00geografimenganbdi setulus hati demi kemajuan bangsa, BANTEN SELATAN BLOGGER FORUMBANTEN SELATAN BLOGGERhttp://www.blogger.com/profile/05558841472784857047noreply@blogger.comBlogger17125tag:blogger.com,1999:blog-8730548713477827558.post-41799619108370751802011-09-21T06:08:00.001-07:002011-09-21T06:08:07.040-07:00Ilmu Bantu dan Sarana Bantu Geografi<div style="color: black;"><span><span style="font-weight: bold;"></span><br />
Dua aspek pokok geografi, yaitu aspek fisik dan aspek sosial dipelajari oleh ilmu-ilmu yang menjadi ilmu penunjang geografi. Ilmu penunjang geografi sangat diperlukan mengingat luasnya bahasan dalam geografi. Ilmu penunjang geografi tersebut antara lain sebagai berikut.</span><span>Geologi, yaitu ilmu yang mempelajari lapisan batuan penyusun bumi.</span><br />
<span>Geomorfologi, yaitu ilmu yang mempelajari bentuk permukaan bumi dan proses terbentuknya.</span><br />
<span>Pedologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang lapisan tanah, antara lain tentang proses pembentukan dan jenis-jenisnya.</span><br />
<span>Meteorologi, yaitu ilmu yang mempelajari lapisan atmosfer, antar lain tentang ciri-ciri fisik dan kimianya, tekanan, suhu udara, angin, dan per-awanan.</span><br />
<span>Klimatologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang iklim.</span><br />
<span>Antropogeografi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang persebaran manusia di permukaan bumi dalam hubungannya dengan lingkungan geografi.</span><br />
<span>Demografi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang kependudukan, antara lain hubungannya dengan jumlah dan pertum-buhan, komposisi, srta migrasi penduduk.</span><br />
<span>Hidrologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang lapisan air di permukaan bumi, di bawah tanah, dan di atmosfer.</span><br />
<span>Oseanografi, yaitu ilmu yang mempelajari lautan, antara lain tentang sifat air laut dan gerakan air laut.</span><br />
<span>Biogeografi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang persebaran hewan dan tumbuhan di permukaan bumi serta faktor-faktor yang mempengaruhi, membatasi, dan menentukan pola persebarannya.</span><br />
<span>Untuk mempermudah dalam mempelajari geografi diperlukan sarana bantu, antara lain tabel, diagram, grafik, dan peta. Sarana bantu tersebut digunakan untuk melihat secara tidak langsung atas gejala fisik dan sosial, persebaran, hubungan, serta susunan keruangannya.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;"> Tabel- </span>Tabel menjadi sarana bantu geografi karena memuat data, baik berupa kata, kalimat, ataupun angka tentang fenomena di permukaan bumi. Data tersebut disusun secara bersistem (sistematis), yaitu urut ke bawah atau ke samping dalam lajur dan deret tertentu dan diberi garis pembatas sehingga mudah untuk disimak.<br />
Informasi yang disusun dalam tabel disesuaikan dengan tema atau topik yang disampaikan, contohnya berikut ini.</span><span>Tabel Luas Daerah dan Pembagian Daerah Administrasi di Indonesia Tahun 2000</span><br />
<span>Tabel Kelembapan Udara Rata-Rata Menurut Provinsi di Indonesia Tahun 2000</span><br />
<span>Tabel Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Provinsi di Indonesia Tahun 2000</span><br />
<span>Tabel Rumah Sakit dan Kapasitas Tempat Tidur Menurut Provinsi di Indonesia Tahun 2000</span><br />
<span>Tabel Produksi Jagung Menurut Provinsi di Indonesia Tahun 2000</span><br />
<span> <span style="font-weight: bold;">Diagram-</span> Diagram termasuk sarana bantu geografi yang digunakan untuk menjelaskan fenomena geosfer dengan melukiskan bagian-bagiannya dan cara kerjanya secara berurutan, biasa disebut dengan diagram arus.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;"> Grafik-</span> Grafik termasuk sarana bantu geografi yang menunjukkan naik dan turun atau pasang surut suatu gejala atau fenomena tertentu antarwaktu dengan menggunakan garis. Sebagai contoh adalah grafik tentang pertumbuhan penduduk dari tahun 1990 sampai dengan tahun 2000.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;"> Peta-</span> Peta termasuk sarana bantu geografi karena memuat bermacam-macam data dari permukaan bumi yang dapat diinformasikan. Untuk memudahkan penyampaian informasi, peta dibuat dengan ukuran, tema, dan topik tertentu, antara lain sebagai berikut.</span><span>Peta Kepadatan Penduduk Menurut Provinsi di Indonesia Tahun 2000</span><br />
<span>Peta Transportasi Laut di Indonesia</span><br />
<span>Peta Jenis Tanah di Indonesia</span><br />
<span>Peta Geologi di Indonesia</span><br />
<span>Peta Objek Wisata di Indonesia</span> </div><table border="0" class="normal" style="color: black;"><tbody>
<tr><td colspan="2" valign="top"><strong>Ilmu Penunjang Geografi</strong><br />
Mengingat bahwa di dalam objek materialnya begitu luas, maka seorang geografer harus memahami pula ilmu-ilmu lain yang berfungsi sebagai penunjang geografi yaitu antara lain:</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="3%">a.</td> <td width="97%"><strong>Geologi</strong>, adalah ilmu yang mempelajari perubahan bentuk permukaan bumi akibat tenaga dari dalam bumi (endogen: vulkanisme, tektonisme, gempa bumi), termasuk struktur, komposisi dan sejarahnya. Dalam kehidupan sehari-hari Geologi bermanfaat dalam bidang pertambangan. Untuk mencari bahan tambang diperlukan pengetahuan formasi dan umur dari batu-batuan.</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="3%">b.</td> <td width="97%"><strong>Geomorfologi</strong>, adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk-bentuk muka bumi serta perubahannya akibat tenaga dari luar (Exogen: pelapukan, erosi, sedimentasi). Bahan-bahan galian yang berasal dari endapan dapat diketahui berdasarkan sejarah geomorfologinya atau sebaliknya. Contoh bahan endapan: pasir, tanah liat, dsb.</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="3%">c.</td> <td width="97%"><strong>Meteorologi</strong>, adalah ilmu yang mempelajari atmosfer, yaitu tentang udara, cuaca, suhu, angin, awan, curah hujan, radiasi matahari, dan sebagainya. Meteorologi sangat penting bagi informasi cuaca terutama untuk penerbangan, pelayaran, pertanian dan industri.</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="3%">d.</td> <td width="97%"><strong>Hidrologi</strong>, adalah ilmu yang mempelajari tentang air di permukaan bumi/tanah, di bawah tanah; termasuk sungai, danau, mata air, air tanah dan rawa-rawa. Dalam kehidupan sehari-hari penting untuk mengetahui lapisan yang mengandung cadangan air yang cukup misalnya untuk industri dan peternakan.</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="3%">e.</td> <td width="97%"><strong>Klimatologi</strong>, adalah ilmu yang mempelajari tentang iklim dan kondisi rata-rata cuaca. Untuk pertanian dan industri atau keperluan yang lain, mengetahui sifat iklim dan cuaca setempat sangat penting. Contoh untuk mendirikan pabrik kerupuk tentu bukan di daerah yang curah hujannya tinggi.</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="3%">f.</td> <td width="97%"><strong>Antropologi</strong>, adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia khususnya mengenai ciri, warna kulit, bentuk fisik, masyarakat dan kebudayaannya. Adatistiadat penduduk perlu diketahui untuk mengetahui kebiasaan sehari-hari, barang yang diperlukan, bahan makanan yang dikonsumsi, dsb.</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="3%">g.</td> <td width="97%"><strong>Ekonomi</strong>, adalah ilmu yang mempelajari usaha manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Untuk melestarikan usaha perlu diketahui antara lain bagaimana memperoleh untung, menjual barang, menentukan “nilai” barang, memilih tempat berjualan, dsb.</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="3%">h.</td> <td width="97%"><strong>Demografi</strong>, adalah ilmu yang mempelajari dan menguraikan tentang penduduk. Komposisi penduduk, jumlah penduduk dan sebagainya perlu diketahui untuk menentukan pola konsumsi penduduk terhadap barang tertentu.<br />
<br />
Ilmu-ilmu Pendukung Geografi<br />
Untuk dapat menemukan kegiatan studi, geografi didukukung oleh sejumlah ilmu.Dalam lingkup kajian fisik, geografi didukung oleh beberapa displin ilmu sebagai berikut:<br />
1. Geologi, yaitu ilmu yang mendukung studi geografi dalam menjelaskan bagaimana bumi terbentuk dan bagaimana bumi terbentuk dari waktu kewaktu. Geologi berkaitan dengan komposisi, sejarah pembentukan, struktur bumi, termasuk pembentukan-pembentukan masa lalu yang pernah muncul di planet bumi.<br />
2. Geomorfologi, yaitu ilmu yang secara khusus mengkaji bentuk lahan (landform) yang membentuk konfigurasi permukaan bumi dan menekankan cara terjadi dan perkembangan serta konteks kelingkunganya.<br />
3. Oseanografi, yaitu ilmu pengetahuan dan studi eksplorasi mengenai lautan serta semua aspek yang terdapat di dalamnya. Studi tersebut antara lain mengenai sedimen dan batuan yang membentuk dasar laut ,interaksi antara laut dan atmosfera, pergerakan air laut, serta tenaga yang menyebabkan adanya gerakan tersebut, baik tenaga yang berasal dari dalam maupun berasal dari luar.<br />
4. Hidrologi, yaitu ilmu yang berhubungan dengan air di bumi, terjadinya, sirkulasinya dan sebarannya, sifat kimia dan fisiknya, dan reaksi terhadap lingkungan, termasuk kaitanya dengan makhluk hidup.<br />
5. Meteorologi dan Klimatologi yaitu ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan mebicarakan berbagai peristiwa dalam udara. Meteorologi mengkaji keadaan cuaca, yaitu keadaan atmosfer dalam suatu tempat dalam waktu terbatas. Adapun klimatologi, yaitu ilmu pengetahuan yang mengkaji peristiwa-peristiwa atau gejala-gejala cuaca yang bersifat umum, dan jangka waktu yang relatif lama dan daerah yang dikaji relatif luas.<br />
6. Biogeografi, yaitu ilmu yang mempelajari persebaran organisme dalam ruang dan waktu, serta factor-faktor yang mempengaruhi, membatasi, atau menentukan pola persebaran jenis. Biogeografi menguraikan keadaan lingkungan fisik, biologi, evolusi, dan jenis makhluk hidup, yang satu sama lain saling berinteraksi, dan menyebar seperti sekarang ini.<br />
7. Ilmu tanah. Secara umum ilmu tanah merupakan ilmu yang mempelajari hal atau sifat-sifat tanah. Ilmu ini dapat dibagi menjadi 2 kelompok utama, yaitu Pedologi dan Edaphologi. Pedologi ialah ilmu tanah yang mempelajari tanah sebagai suatu bagian dari dalam dan berada di kulit bumi, yang menekankan hubungan antara tanah itu sendiri dan faktor-faktor pembentuknya. Edaphologi adalah ilmu tanah yang mempelajari tanah sebagai alat produksi pertanian, yang menekankan hubungan antara tanah dan tanaman. Ilmu ini erat hubunganya dengan cabang-cabang ilmu agronomi seperti fisiologi, biokimia, dan pertanian.<br />
8. Astronomi. Mengkaji benda-benda langit di luar atmosfer bumi, seperti matahari, bulan, bintang, planet, dll<br />
9. Geokemistri. Mengkaji komposisi kimiawi kulit bumi dan perubahan-perubahan yang berlangsung di dalamnya.<br />
<br />
Dalam lingkup kajian Manusia, geografi didukung oleh beberapa ilmu antara lain:<br />
1. Demografi (Geografi Penduduk). yang mempelajari /mengkaji tentang penduduk, seperti kelahiran, kematian, migrasi.<br />
2. Ekonomi (Geografi ekonomi). Mengkaji tentang usaha-usaha manusia untuk mencapai kemakmuran serta gejala-gejalanya dan hubungan timbal balik dari usaha tersebut. Geografi ekonomi membahas bagaimana manusia mengeksploitasi sumber daya alam, menghasilkan barang-barang konsumsi, persebaran kegiatan produksi, dan interaksi wilayah.<br />
3. Sosiologi(Geografi Sosial). Mengkaji sruktur proses-proses sosial. termasuk perubahan sosial . Geografi sosial membahas lingkungan manusia yang di dalamnya termasuk proses, struktur, dan perubahan sosial sehingga memiliki kesamaan dan perbedaan dengan wilayah lain dalam konteks keruangan.<br />
4. Antropologi( Antropogeografi dan Geografi Budaya). Mengkaji tentang manusia, baik fisik maupun kebudayaannya. Geografi Budaya mengkaji proses-proses kebudayaan sehuhubungan dengan konteks spasial, karena kebudayaan yang terdapat di bumi merupakan karakteristik dari suatu wilayah.<br />
5. Geografi Desa dan Geografi Kota. Mengkaji tentang ciri, pola, struktur, lingkungan, dan interaksi keruangan dari penduduk desa dan penduduk kota.<br />
6. Geografi politik. Mengkaji kondisi-kondisi geografis ditinjau dari sudut pandang politik atau kepentingan negara.<br />
7. Paleontologi. Mengkaji tentang fosil-fosil serta bentuk-bentuk kehidupan dimasa purba.<br />
8. Geografi regional. Mengkaji suatu kawasan tertentu secara khusus, misalnya Asia Tenggara, Eropa Barat, Timur Tengah<br />
<br />
Selain kajian fisik dan kajian manusia ,sekarang ini telah berkembang cabang geografi teknik dan ilmu pendukungnya antara lain:<br />
1. Kartografi adalah ilmu dan seni yang menggambarkan permukaan bumi pada bidang datar dengan menyajikan data hasil pengukuran dan pengumpulan data gejala permukaan bumi yang telah dilakukan oleh surveyor, geograf, dan kartograf sehingga informasi pada peta mudah dibaca, dimengerti, dan ditafsirkan sesuai dengan maksud dan tujuannya.<br />
2. Penginderaan Jauh( Remote Sensing) adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi mengenai obyek, daerah, atau gejala dengan jalan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadp obyek, daerah, atau gejala yang dikaji.<br />
3. Sistem Informasi Geografi ( SIG) adalah teknik geografi untuk menyajikan overlay sejumlah peta tematik sehingga menghasilkan informasi baru dalam setiap produk analisisnya<br />
4. Geofisika. Mengkaji sifat-sifat bumi bagian dalam dengan metode teknik fisika, seperti mengukur gempa bumi, gravitasi, dan medan magnet. </td></tr>
</tbody></table>BANTEN SELATAN BLOGGERhttp://www.blogger.com/profile/05558841472784857047noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8730548713477827558.post-79988478868321286092011-09-21T06:05:00.000-07:002011-09-21T06:05:37.690-07:00KONSEP GEOGRAFI<b>Konsep Esensial Geografi </b> <br />
Konsep merupakan pengertian yang menunjuk pada sesuatu. Konsep esensial suatu bidang ilmu merupakan pengertian-pengertian untuk mengungkapan atau menggambaran corak abstrak fenomena esensial dari obyek material bidang kajian suatu ilmu. Oleh karena itu konsep dasar merupakan elemen yang penting dalam memahami fenomena yang terjadi. <br />
Dalam geografi dikenali sejumlah konsep esensial sebagai berikut. <br />
Menurut Whiple ada lima konsep esensial, yaitu: <br />
<ol><li> bumi sebagai planet</li>
<li>variasi cara hidup</li>
<li>variasi wilayah alamiah</li>
<li>makna wilayah bagi manusia</li>
<li>pentingnya lokasi dalam memahami peristiwa dunia</li>
</ol>Dalam mengungkapkan konsep geografi itu harus selalu dihubungkan dengan penyebarannya, relasinya, fungsinya, bentuknya, proses terjadinya, dan lain-lain sebagainya. Sebagai contoh ungkapan konsep �variasi cara hidup� setidaknya harus terabstraksikan mata pencaharian penduduk, proses terbentuknya mata pencaharian itu, penyebaran mata pencaharian itu, jumlah penduduk yang bekerja pada masing-masing mata pencaharian itu, dan dinamika mata pencaharian itu. <br />
Menurut J Warman ada lima belas konsep esensial, yaitu: <br />
<ol><li> wilayah atau regional</li>
<li>lapisan hidup atau biosfer</li>
<li>manusia sebagai faktor ekologi dominan</li>
<li>globalisme atau bumi sebagai planet </li>
<li>interaksi keruangan</li>
<li>hubungan areal</li>
<li>persamaan areal</li>
<li>perbedaan areal</li>
<li>keunikan areal</li>
<li>persebaran areal </li>
<li>lokasi relatif</li>
<li>keunggulan komparatif</li>
<li>perubahan yang terus menerus</li>
<li>sumberdaya dibatasi secara budaya</li>
<li>bumi bundar diatas kertas yang datar atau peta</li>
</ol>Dengan menggunakan konsep-konsep tersebut dapat diungkapkan berbagai gejala dan berbagai masalah yang terjadi di lingkungan sekitar kita. Penggunaan konsep itu akan memudahkan pemahaman terhadap sebab akibat, hubungan, fungsi, proses terjadinya gejala dan masalah sehari-hari. Selanjutnya dari kenyataan itu dikembangkan menjadi satu abstraksi, disusun model-model atau teori berkaitan dengan gejala, masalah dan fakta yang dihadapi. Jika ada satu masalah dapat dicoba disusun model alternatif pemecahannya. Sedangkan jika yang dihadapi suatu kenyaan kehidupan yang perlu ditingkatkan tarapnya, maka dapat disusun model dan pola pengembangan kehidupan itu. Dari berbagai konsep itu dapat disusun suatu kaidah yang tingkatnya tinggi dan berlaku secara umum yang disebut generalisasi<br />
<div class="post row2" id="p46"><div class="inner"><span class="corners-top"><span></span></span><div class="postbody"><h2 class="topic-title"><img alt="" src="http://geoinclass-x.forumotion.net/_.gif" /> konsep- konsep Geograf</h2><div class="author"><a href="http://geoinclass-x.forumotion.net/profile.forum?mode=viewprofile&u=1"><span style="color: #000099;"><strong></strong></span></a>1. <strong>Lokasi,</strong> adalah konsep utama yang akan digunakan untuk mengetahui fenomena geosfer. Konsep lokasi dibagi atas :</div><div class="content clearfix"><br />
a. Lokasi Absolut, lokasi menurut letak lintang dan bujur bersifat tetap.<br />
<br />
b. Lokasi Relatif, lokasi yang tergantung pengaruh daerah sekitarnya dan sifatnya berubah.<br />
<br />
2. <strong>Jarak, </strong>yaitu panjang antara dua tempat. Terdiri antara atas :<br />
<br />
a. Jarak Mutlak, satuan panjang yang diukur dengan kilometer.<br />
<br />
b. Jarak Relatif, jarak tempuh yang menggunakan satuan waktu<br />
<br />
3. <strong>Keterjangkauan,</strong> menyangkut ketercapaian untuk menjangkau suatu tempat, sarana apa yang digunakan, atau alat komunikasi apa yang digunakan dan sebagainya.<br />
<br />
4. <strong>Pola,</strong> berupa gambar atau fenomena geosfer seperti pola aliran sungai, pola pemukiman, lipatan patahan dan lain-lain.<br />
<br />
5. <strong>Morfologi,</strong> menunjukkan bentuk muka bumi sebagai hasil tenaga endogen dan eksogen yang membentuk dataran rendah, dataran tinggi dan pegunungan.<br />
<br />
6. <strong>Aglomerasi, </strong>pengelompokan fenomena di suatu kawasan dengan latar belakang adanya unsur-unsur yang lebih memberi dampak positif.<br />
<br />
7. <strong>Nilai Kegunaan,</strong> manfaat yang diberikan oleh suatu wilayah di muka bumi pada makhluk hidup, tidak akan sama pada semua orang.<br />
<br />
8. <strong>Interaksi Interdependensi,</strong> keterkaitan ruang antara satu dengan yang lain, misalnya interaksi antara desa dengan kota.<br />
<br />
9. <strong>Diferensiasi Area,</strong> daerah-daerah yan terdapat di muka bumi berbeda satu sama lain. Dapat dicermati dari corak yang dimiliki oleh suatu wilayah dengan wilayah yang lainnya.<br />
<br />
10. <strong>Keterkaitan keruangan,</strong> hubungan antara penyebaran suatu unsur dengan unsur yang lain pada suatu tempat.</div></div><span class="corners-bottom"><span></span></span></div></div><span class="corners-top"><span></span></span><h2 class="topic-title"><img alt="" src="http://geoinclass-x.forumotion.net/_.gif" /> <a href="http://geoinclass-x.forumotion.net/materi-untuk-semua-kelas-f8/konsep-konsep-geografi-t9.htm#73" name="73">Konsep Geografi</a></h2>1. Globalisme <br />
Konsep ini terwujud dari hasil studi tentang bumi sebagai suatu bentuk “sphaira” atau bola, dan bumi sebagai bagian dari tata-surya. Bentuk bumi seperti itu (speroid), peredarannya, dan hubungannya dengan matahari, menghasilkan kejadian-kejadian penting bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup yang lain. Inklinasi sumbu-sumbu dan revolusi bumi mengelilingi matahari menghasilkan musim dan zona iklim; rotasi bumi menimbulkan gejala siang-malam, mempengaruhi gerakan air dan udara. Studi tentang globe sebagai model (miniatur) dari bumi memberikan dasar pengertian tentang grid-paralel dan meridian, yang selanjutnya memberikan pengertian tentang waktu, letak geografis, hakikat skala, distorsi peta. <br />
Pengetahuan tentang hubungan bumi-matahari, grid, skala, distorsi peta itu sangat mendasar bagi geografi.<br />
<br />
2. Diversitas dan Variabilitas <br />
Gejala-gejala permukaan bumi tidak sama dan tidak tersebar merata, menimbulkan kebedaan atau diversitas dari tempat ke tempat. Ada tiga buah konsep penting yang berkaitan dengan pengertian diversitas tersebut, yaitu pola, kebedaan areal, dan regionalisasi.<br />
<br />
a. Pola<br />
Gejala-gejala alam yang tersebar tidak merata pada permukaan bumi membentuk aneka ragam pola yang digambarkan pada peta dalam berbagai ragam skala. Contohnya : pola iklim dunia, pola persebaran gunung-api, pola pengaliran sungai Jeneberang, pola okupasi manusia (berladang, bertani, berdagang, industri), pola pemukiman, pola lalu-lintas, dsb. Pola-pola dari berbagai ragam gejala tersebut dapat digolong-golongkan dan dipelajari secara sistematis. Gabungan dari berbagai macam pola di suatu tempat atau wilayah akan menentukan ciri-ciri tertentu dan memberikan corak khas dari berbagai area. Keadaan areal yang berbeda-beda tersebut menjadi perhatian para ahli geografi.<br />
<br />
b. Kebedaan Areal<br />
Kebedaan areal merupakan konsep dasar geografi. Pada umumnya kebedaan areal tersebut mengacu kepada variabilitas dari permukaan bumi. Tidak ada dua tempat atau kawasan di dunia ini yang identik sama.<br />
Geografi terwujud karena hasrat manusia untuk mengerti tentang kebedaan (diversitas) dari permukaan bumi, yaitu kebedaan areal. Dunia ini terdiri dari tempat-tempat dan kawasan yang berbeda satu sama lain sebagai akibat dari kejadian paduan (konfigurasi) gejala-gejala yang berada di atasnya.<br />
<br />
c. Regionalisasi<br />
Sungguhpun tidak ada dua tempat yang persis sama, namun ada wilayah-wilayah geografis yang sedikit-banyak memiliki kesamaan. Wilayah yang relatif sama atau homogen itu disebut kawasan atau region.<br />
Lingkup kawasan (region) ditentukan oleh dasar alasan yang berbeda-beda, tergantung tujuan penyelidikan. Ada yang dasarnya kesamaan tunggal, misalnya penduduk; ada yang berdasarkan kesamaan jamak seperti iklim, vegetasi serta pertanian. Kawasan juga dapat disatukan berdasarkan intensitas hubungan. Kawasan fungsional demikian itu, contohnya sebuah pusat perdagangan di sebuah kota. Batas-batas kawasan merupakan zona yang relatif sempit (jadi bukan garis), dimana beberapa gejala atau kombinasi beberapa gejala menandai batas tersebut. Kedudukan batas-batas kawasan dapat berubah-ubah dari tempat ke tempat. Regionalisasi merupakan alat untuk dapat melakukan deskripsi dan memiliki pengertian tentang aneka-ragam kawasan dalam kurun waktu tertentu. Adapun geografi yang mempelajari kawasan atau region tersebut diberi nama Geografi Wilayah atau Geografi Regional. <br />
<br />
3. Lokasi Keruangan dan Areal<br />
<br />
a. Ruang-bumi <br />
Aristoteles percaya bahwa ruang merupakan kondisi logis bagi tercapainya gejala-gejala. Newton menganggap ruang sebagai “wadah” dari obyek. Berkley melihat ruang sebagai konsep mental berdasarkan koordinasi penglihatan dan pendengaran kita. Leibniz mengartikan nilai sebagai suatu gagasan yang kita ciptakan agar dapat menstruktur hubungan di antara obyek-obyek yang kita pelajari. Bila obyek ditiadakan, maka ruang akan lenyap. Jadi menurut Leibniz, ruang bersifat subyektif dan relatif. Pernyataan kita tentang ruang sangat berbeda-beda berdasarkan latar-belakang ilmu pengetahuan yang kita miliki.<br />
Bagi geografi, yang dimaksud dengan ruang ialah ruang bumi, dan yang diartikan sebagai “wadah” dari gejala-gejala maupun sebagai ciri dari obyek atau gejala-gejala yang secara subyektif kita ciptakan. Ruang bumi diisi oleh segala macam benda, obyek, atau gejala material dan non material yang terwujud pada permukaan bumi. Asosiasi yang kompleks dari perwujudan berbagai gejala material dan non material itu merupakan hasil dari proses perubahan yang kontinyu (berkelanjutan) merupakan hasil proses dari urutan-urutan kejadian. Ada proses fisik, proses biotik, dan juga proses budaya. Proses-proses tersebut saling berinteraksi membentuk aneka ragam paduan (konfigurasi) gejala pada permukaan bumi, merupakan sistem manusia-lingkungan (men-environment system) yang disebut juga sebagai sistem keruangan (spatial system).<br />
<br />
b. Situs <br />
Situs (site) erat hubungannya dengan suatu gejala pada suatu letak fisis (physical setting) pada areal yang ditempatinya. Karena itu untuk mengerti tentang situs perlu pula mengerti tentang gejala-gejala fisis yang terdapat pada setiap kawasan atau region.<br />
Gejala-gejala yang biasanya diselidiki oleh geografer dalam menguraikan dan menilai suatu situs ialah:<br />
1) Bentuk-bentyuk permukaan (dataran rendah, pebukitan, pegunungan, lembah, plato, pulau, semenanjung, dsb.).<br />
2) Perairan (perairan air sungai dan air laut, drainage, sungai, danau, rawa, lautan, dsb.).<br />
3) Iklim (suhu, kelembaban, angin, curah hujan).<br />
4) Tanah dan materi tanah.<br />
5) Vegetasi (hutan, padang rumput, sabana, mangrove, dsb.).<br />
6) Mineral (minyak bumi, batubara, emas, dsb.).<br />
7) Situasi (situation), menjelaskan gejala dalam hubungannya dengan gejala lain. Misalnya hubungan tempat dengan tempat. Dalam hal ini diperlukan konsep jarak dan arah, juga hubungan fungsional antar tempat atau wilayah.<br />
Isi lokasi bukanlah sekedar posisi atau kondisi atau situasi arah dan jarak yang menyangkut tempat atau wilayah, tetapi juga menyangkut persebaran dari gejala-gejala pada permukaan bumi <br />
<br />
c. Ketersangkutpautan (interelatedness)<br />
Para ahli geografi percaya akan adanya kebersangkut-pautan di antara tempat-tempat pada permukaan bumi dan gejala-gejala pada suatu area. Istilah-istilah seperti interdependensi, interkoneksi, interaksi keruangan, dan assosiasi areal menguraikan dan menjelaskan saling hubungan antar tempat dan antar gejala pada permukaan bumi.<br />
<br />
1) Assosiasi areal<br />
Assosiasi areal menyatakan identifikasi kepada hubungan sebab akibat (kausalitas) antara gejala manusia dengan lingkungan fisiknya, yang menimbulkan ciri-ciri yang berbeda-beda pada berbagai tempat dan wilayah. Preston James menganggap konsep ini sebagai inti dari mana teori-teori geografi terbentuk. Penekanan dari konsep assosiasi ialah menunjuk kepada adanya kombinasi atau paduan (konfigurasi) dari gejala-gejala yang dapat menimbulkan kebedaan dari tempat ke tempat. Contoh sederhana dari peristiwa ini ialah hubungan antara persebaran penduduk dengan faktor kelembaban lingkungan.<br />
<br />
2) Interaksi keruangan <br />
Merupakan saling hubungan antara gejala-gejala pada tempat-tempat dan area-area yang berbeda-beda di dunia. Semua tempat pada permukaaan bumi itu diikat oleh kekuatan alam dan manusia (sumberdaya alam dan sumberdaya manusia). Terjadi gerak dari gejala-gejala tersebut dari tempat ke tempat; udara, air laut, tumbuhan dan hewan, serta manusia. Setiap kejadian berkenaan dengan hal itu akan mencerminkan adanya interaksi antar tempat. Manusia sebagai “pencipta” ilmu dan teknologi mampu berinteraksi dan bergerak dalam ruang secara leluasa melalui komunikasi dan transportasi. Migrasi dan bentuk-bentuknya misalnya terjadi di mana-mana dan menimbulkan dampak baik positif maupun negatif terhadap kehidupan sosio-budaya manusia. Semua itu menimbulkan peredaran/sirkulasi gejala-gejala secara intensif di seluruh ruang di dunia. <br />
<br />
(a) Peredaran atau sirkulasi : menyangkut gerak dari gejala fisik, manusia, barang, dan gagasan (ide) ke seluruh penjuru dunia. Meliputi antara lain difusi kebudayaan, distribusi, perdagangan, migrasi, komunikasi dan lain sebagainya.<br />
(b) Interdependensi : Merupakan bentuk saling-hubungan karena peredaran gejala-gejala. Dalam interdependensi, kadar ikatannya lebih kuat dan lebih nyata daripada peristiwa interrelasi. Dunia sekarang sebenarnya merupakan masyarakat-masyarakat dunia dengan saling ketergantungan yang kuat di antara negara-negara (Asean, MEE, PBB).<br />
(c) Perubahan : Salah satu aspek paling penting di dalam geografi dunia ialah ciri dinamika dari gejala-gejala. “Panta Rhei” kata Heraklites, yang artinya “semua mengalir”. Memang di dunia ini tidak ada yang diam mutlak; apakah itu gejala alami maupun gejala buatan manusia. Manusia bersama alam mengubah ciri-ciri dari bumi.<br />
Geografi merupakan studi tentang masa kini. Tetapi untuk mengetahui masa sekarang, perlu mengetahui pula masa lalu (sejarah). Dalam hal ini geografi melakukan rekonstruksi kejadian-kejadian. Perubahan yang tercantum pada peta menunjuk kepada perubahan tempat dan wilayah pada permukaan bumi.<br />
Erat hubungannya dengan konsep perubahan, ialah konsep proses. Proses ialah kejadian yang berurutan yang menimbulkan perubahan, dalam batas waktu tertentu. Permukaan bumi ini menjadi begitu kompleks karena adanya proses-proses dalam berbagai tingkat dan tempo (Preston James). Ada tiga macam proses, yaitu proses fisik, proses biotik, dan proses sosial. Di dalam geografi ketiga macam proses tersebut dalam kenyataannya adalah satu proses utuh; penggolongan tersebut (analisis kategori) hanya berlaku dalam penyelidikan dan kajian saja.<br />
<br />
e. Wilayah Kebudayaan<br />
Salah satu konsep dari Geografi modern ialah menyangkut penyesuaian dan pengawasan manusia (kontrol) terhadap lingkungan fisiknya. Keputusan yang diambil manusia tentang penyesuaian dan pengawasan terhadap lingkungan fisis tersebut sangat ditentukan oleh pola kebudayaan yang dimiliki oleh masing-masing masyarakat. Kebudayaan dapat diartikan secara sempit dan secara luas. Secara sempit sebagai aspek yang menarik seperti kesenian, tata-krama, ilmu dan teknologi. Secara luas kebudayaan diartikan sebagai hasil dari daya akal atau daya budi manusia yang merupakan keseluruhan yang kompleks menyangkut pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, adat, hukum dan lain-lain. Kemampuan atau kebiasaan yang dipelajari manusia sebagai anggota masyarakat (E.B.Taylor).<br />
Di dalam Geografi, kebudayaan diartikan secara luas. Herskovits mengartikannya sebagai “man-made part of the environment”, sedang C.Kluckhohn sebagai “way of live”. P.V. de la Blache menyebutnya sebagai “genre de vie”, yaitu tipe-tipe proses produksi yang dipilih manusia dari kemungkinan-kemungkinan yang diberikan oleh tanah, iklim, dan ruang yang terdapat pada suatu wilayah atau kawasan, serta tingkat kebudayaan (dalam arti sempit) di wilayah tersebut. <br />
<br />
(buta geografi). Bahwa semua cabang ilmu pengetahuan empiris yang masing-masing mempelajari gejala (phenomena) di permukaan bumi tanpa memahami dan peduli sistem interrelasi, interaksi, dan interdependensi bagian permukaan bumi (space, area, wilayah, kawasan) itu dengan manusia pasti akan membuat kerusakan di muka bumi.<br />
Geografi tetap konsisten dengan obyek studinya yaitu melihat satu kesatuan komponen alamiah dengan komponen insaniah pada ruang tertentu di permukaan bumi, mengkaji faktor alam dan faktor manusia yang membentuk integrasi keruangan di wilayah yang bersangkutan. Geografi pun mengajarkan kearifan teknologi dalam mengelola alam lingkungan hidupnya manusia.BANTEN SELATAN BLOGGERhttp://www.blogger.com/profile/05558841472784857047noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8730548713477827558.post-19819987625925887682011-09-21T06:03:00.001-07:002011-09-21T06:03:43.131-07:00Pendekatan- pendekatan geografi<a href="http://geoinclass-x.forumotion.net/materi-untuk-semua-kelas-f8/pendekatan-pendekatan-geografi-t32.htm#442" name="442"><br />
</a><br />
<strong>1. Pendekatan Keruangan</strong>Pendekatan keruangan merupakan suatu cara pandang atau kerangka analisis yang menekankan eksistensi ruang sebagai penekanan. Eksisitensi ruang dalam perspektif geografi dapat dipandang dari struktur (spatial structure), pola (spatial pattern), dan proses (spatial processess) (Yunus, 1997).<br />
Dalam konteks fenomena keruangan terdapat perbedaan kenampakan strutkur, pola dan proses. Struktur keruangan berkenaan dengan dengan elemen-elemen penbentuk ruang. Elemen-elemen tersebut dapat disimbulkan dalam tiga bentuk utama, yaitu: (1) kenampakan titik (point features), (2) kenampakan garis (line features), dan (3) kenampakan bidang (areal features).<br />
Kerangka kerja analisis pendekatan keruangan bertitik tolak pada permasalahan susunan elemen-elemen pembentuk ruang. Dalam analisis itu dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.<br />
1. What? Struktur ruang apa itu?<br />
2. Where? Dimana struktur ruang tersebut berada?<br />
3. When? Kapan struktur ruang tersebut terbentuk seperti itu?<br />
4. Why? Mengapa struktur ruang terbentuk seperti itu?<br />
5. How? Bagaimana proses terbentukknya struktur seperti itu?<br />
6. Who suffers what dan who benefits what? Bagaimana struktur<br />
Keruangan tersebut didayagunakan sedemikian rupa untuk kepentingan manusia. <br />
Dampak positif dan negatif dari keberadaan ruang seperti itu selalu dikaitkan dengan kepentingan manusia pada saat ini dan akan datang.( makalah kelompok 1 xa )<br />
<br />
<strong>2. Pendekatan kelingkungan</strong>Pendekatan ekologi/lingkungan merupakan pendekatan berdasarkan interaksi yang terjadi pada lingkungan.Pendekatan ekologi dalam geografi berkenaan dengan hubungan kehidupan manusia dengan lingkungan fisiknya.Interaksi tersebut membentuk sistem keruangan yang dikenal dengan Ekosistem.Salah satu teori dalam pendekatan atau analisi ekologi adalah teori tentang lingkungan.Geografi berkenaan dengan interelasi antara kehidupan manusia dan faktor fisik yang membentuk sistem keruangan yang menghubungkan suatu region dengan region lainnya.Adapun ekologi, khususnya ekologi manusia berkenaan dengan interelasi antara manusia dan lingkungan yang membentuk sistem ekologi atau ekosistem.<br />
Dalam analisis ekologi, kita mencoba menelaah interaksi antara manusia dengan ketiga lingkungan tersebut pada suatu wilayah atau ruang tertentu.Dalam geografi lingkungan, pendekatan kelingkungan memiliki peranan penting untuk memahami fenomena geofer.<br />
Dalam pendekatan ini penekanannya bukan lagi pada eksistensi ruang, namun pada keterkaitan antara fenomena geosfera tertentu dengan varaibel lingkungan yang ada. Dalam pendekatan kelingkungan, kerangka analisisnya tidak mengkaitkan hubungan antara makluk hidup dengan lingkungan alam saja, tetapi harus pula dikaitkan dengan:<br />
(1) fenomena yang didalamnya terliput fenomena alam beserta relik fisik tindakan manusia. <br />
(2) perilaku manusia yang meliputi perkembangan ide-ide dan nilai-nilai geografis serta kesadaran akan lingkungan.<br />
Dalam sistematika Kirk ditunjukkan ruang lingkup lingkungan geografi sebagai berikut. Lingkungan geografi memiliki dua aspek, yaitu lingkungan perilaku (behavior environment) dan lingkungan fenomena (phenomena environment). Lingkungan perilaku mencakup dua aspek, yaitu pengembangan nilai dan gagasan, dan kesadaran lingkungan. Ada dua aspek penting dalam pengembangan nilai dan gagasan geografi, yaitu lingkungan budaya gagasan-gagasan geografi, dan proses sosial ekonomi dan perubahan nilai-nilai lingkungan. Dalam kesadaran lingkungan yang penting adalah perubahan pengetahuan lingkungan alam manusianya.<br />
<br />
Lingkungan fenomena mencakup dua aspek, yaitu relik fisik tindakan manusia dan fenomena alam. Relic fisik tindakan manusia mencakup penempatan urutan lingkungan dan manusia sebagai agen perubahan lingkungan. Fenomena lingkungan mencakup produk dan proses organik termasuk penduduk dan produk dan proses anorganik.<br />
Studi mandalam mengenai interelasi antara fenomena-fenomena geosfer tertentu pada wilayah formal dengan variabel kelingkungan inilah yang kemudian diangap sebagai ciri khas pada pendekatan kelingkungan. Keenam pertanyaan geografi tersebut selalu menyertai setiap bentuk analisis geografi. Sistematika tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.<br />
<br />
Kerangka umum analisis pendekatan kelingkungan dapat dicontohkan sebagai berikut.<br />
Masalah yang terjadi adalah banjir dan tanah longsor di Ngroto Pujon Malang.<br />
Untuk mempelajari banjir dengan pendekatan kelingkungan dapat diawali dengan tindakan sebagai berikut. (1) mengidentifikasi kondisi fisik di lokasi tempat terjadinya banjir dan tanah longsor. Dalam identifikasi itu juga perlu dilakukan secara mendalam, termasuk mengidentifikasi jenis tanah, tropografi, tumbuhan, dan hewan yang hidup di lokasi itu.<br />
(2) mengidentifikasi gagasan, sikap dan perilaku masyarakat setempat dalam mengelola alam di lokasi tersebut. <br />
(3) mengidentifikasi sistem budidaya yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan hidup (cara bertanam, irigasi, dan sebagainya). <br />
(4) menganalisis hubungan antara sistem budidaya dengan hasil dan dampak yang ditimbulkan. <br />
(5) mencari alternatif pemecahan atas permasalahan yang terjadi.( makalah kelompok 2 XG)<br />
<br />
<strong>3. Pendekatan Kewilayahan </strong><br />
dalam pendekatan kewilayahan, yang dikaji tentang penyebaran fenomena, gaya dan masalah dalam keruangan, interaksi antara variabel manusia dan variabel fisik lingkungannya yang saling terkait dan mempengaruhi satu sama lainnya.<br />
pendekatan ini merupakan pendekatan keruangan dan lingkungan, maka kajiannya adalah perpaduan antara keduanya.<br />
<br />
<strong>kesimpulannya:</strong><br />
<br />
pendekatan keruangan, kelingkungan, dan kewilayahana dalam kerjanya merupakan satu kesatuan yang utuh. pendekatan yang terpadu inilah yang disebut pendekatan geografi. jadi fenomena, gejala, dan masalah ditinjau penyebaran keruangannya, keterkaitan antara berbagai unit ekosistem dalam ruang. penerapan pendekatan geografi terhadap gejala dan permasalahan dapat menghasilkan berbagai alternatif- alternatif pemecahan masalah.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">1. Pendekatan keruangan (spatial approach)</span><br />
Pendekatan analisis keruangan merupakan pendekatan khas geografi dengan mengkaji variasi fenomena alam dipermukaan bumi. Pendekatan keruangan terdiri atas pendekata topik, pendekatan aktivitas manusia, dan pendekatan regional.<br />
Kerangka kerja analisis pendekatan keruangan bertolak dari permasalahan tentang susunan elemen-elemen pembentuk ruang. Analisis dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :<br />
What ? struktur ruang apa?<br />
Where? Dimana struktur ruang tersebut berada?<br />
When? Kapanstruktur ruang tersebut dapat terbentuk seperti itu?<br />
How? Bagaimana proses terbentuknya struktur ruang tersebut?<br />
Who suffers what dan who benefits what? Bagaimana struktur ruang tersebut dapat didiayagunakan sedmikian rupa untuk kepentingan manusia?<br />
<br />
Ada beberapa teori dalam pendekatan keruangan ini, diantaranya adalah teori difusi,yaitu mencoba menelaah perjalaran atau pemekaran fenomena dalam ruang dan dimensi waktu tertentu.Tipe difusi antara lain:<br />
<br />
Difusi Ekspansi (Expansion diffusion), yaitu suatu proses dimana informasi, material dan sebagainya menjalar melalui suatu populasi,dari suatu daerah ke daerah lain.<br />
Difusi penampungan (Relocation diffusion), merupakan proses yang sama dengan persebaran keruangan dimana informasi atau material yang didifusikan meninggalkan daerah yang lama dan berpindah atau ditampung di daerah yang baru.<br />
Difusi Kaskade (cascade diffusion) yaitu, proses penjalaran atau penyebaran fenomena melalui beberapa tingkat atau hierarki.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">2. Pendekatan lingkungan/ekologi (ecological approach)</span><br />
Pendekatan ekologi/lingkungan merupakan pendekatan berdasarkan interaksi yang terjadi pada lingkungan.Pendekatan ekologi dalam geografi berkenaan dengan hubungan kehidupan manusia dengan lingkungan fisiknya.Interaksi tersebut membentuk sistem keruangan yang dikenal dengan Ekosistem.Salah satu teori dalam pendekatan atau analisi ekologi adalah teori tentang lingkungan.Geografi berkenaan dengan interelasi antara kehidupan manusia dan faktor fisik yang membentuk sistem keruangan yang menghubungkan suatu region dengan region lainnya.Adapun ekologi, khususnya ekologi manusia berkenaan dengan interelasi antara manusia dan lingkungan yang membentuk sistem ekologi atau ekosistem.<br />
Dalam analisis ekologi, kita mencoba menelaah interaksi antara manusia dengan ketiga lingkungan tersebut pada suatu wilayah atau ruang tertentu.Dalam geografi lingkungan, pendekatan kelingkungan memiliki peranan penting untuk memahami fenomena geofer.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">3. Pendekatan analisis kompleks wilayah (regional complex approach)</span><br />
Pendekatan kompleks kewilayahan merupakan kombinasi pendekatan keruangan dan ekologi.Pendekatan kompleks kewilayahan mengkaji karakteristik fisik maupun sosial dari fenomena yang terjadi dipermukaan bumi yang berbeda antara suatu wilayah dengan wilayah lainnya.Oleh karena itu pendekatan ini lebih menekankan pada perbedaan wilayah, yaitu dalam peramalan suatu wilayah dan perancangan wilayah merupakan aspek-aspek dalam analisis kompleks wilayah.BANTEN SELATAN BLOGGERhttp://www.blogger.com/profile/05558841472784857047noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8730548713477827558.post-9363381851884798422011-09-21T06:00:00.000-07:002011-09-21T06:00:36.633-07:00OBJEK GEOGRAFI<div style="color: black;"><span style="font-size: 85%;">Obyek Geografi</span> </div><div style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style="font-size: 85%;">Setiap disiplin ilmu memilki obyek yang menjadi bidang kajiannya. Obyek bidang ilmu tersebut berupa obyek matrial dan obyek formal. Obyek material berkaitan dengan substansi materi yang dikaji, sedangkan obyek formal berkaitan dengan pendekatan (cara pandang) yang digunakan dalam menganalisis substansi (obyek material) tersebut. </span></div><span style="color: black;"> </span><div style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style="font-size: 85%;">Pada obyek material, antara bidang ilmu yang satu dengan bidang ilmu yang lain dapat memiliki substansi obyek yang sama atau hampir sama.Obyek material ilmu geografi adalah fenomena geosfer, yang meliputi litosfer, hidrosfer, atmosfer, biosfer, dan antroposfer. Obyek materal itu juga menjadi bidang kajian bagi disiplin ilmu lain, seperti geologi, hidrologi, biologi, fisika, kimia, dan disiplin ilmu lain. Sebagai contoh obyek material tanah atau batuan. Obyek itu juga menjadi bidang kajian bagi geologi, agronomi, fisika, dan kimia. </span></div><span style="color: black;"> </span><div style="color: black; line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style="font-size: 85%;">Oleh karena itu untuk membedakan disiplin ilmu yang satu dengan disiplin ilmu yang lain dapat dilakukan dengan menelaah obyek formalnya. Obyek formal geografi berupa pendekatan (cara pandang) yang digunakan dalam memahami obyek material. Dalam konteks itu geografi memilki pendekatan spesifik yang membedakan dengan ilmu-ilmu lain. Pendekatan spesifik itu dikenal dengan pendekatan keruangan (spatial approach). Selain pendekatan keruangan tersebut dalam geografi juga dikenali adanya pendekatan kelingkungan (ecological approach), dan pendekatan kompleks wilayah (regional complex approach). </span></div><div style="color: black;"> <span><span style="font-weight: bold;">Objek Studi Geografi</span><br />
Geografi memiliki cara berfikir yang khas dan berbeda dengan ilmu pengetahuan yang lain karena geografi menekankan pembahasannya pada gejala-gejala fisik dan sosial dalam hubungan saling kebergantungan.<br />
<br />
Objek studi geografi pada dasarnya dibedakan menjadi dua, yaitu objek studi material dan objek studi formal.</span><span>Objek Studi Material. Objek studi material adalah segala materi yang menjadi kajian dalam geografi. Sesuai dengan pengertian geografi maka yang menjadi objek studi material adalah segala fenomena geosfer, baik fisik maupun sosial. Objek studi material fisik antara lain iklim, tanah, dan air, sedangkan objek studi material sosial antara lain persebaran penduduk, mobilitas penduduk, dan pola permukiman.</span><br />
<span>Objek Studi Formal. Objek studi formal adalah sudut pandang atau cara berfikir terhadap gejala geosfer sebagai objek material geografi, baik fisik ataupun sosial. Objek studi formal inilah yang selanjutnya dapat membedakan geografi dengan ilmu-ilmu yang lain.</span><br />
<span> Sudut pandang geografi adalah ruang dan waktu. Sudut pandang ini berbeda dengan sudut pandang ilmu yang lain. Contohnya, sejarah yang menitikberatkan pada waktu (time), antropologi pada budaya (culture), ekonomi pada biaya (cost) dan hukum pada norma (norm, standard). Akan tetapi, ilmu-ilmu tersebut objek materialnya sama, yaitu membahas hubungan manusia dengan lingkungan hidupnya.</span></div><h3 style="color: black;"><strong>Gejala-gejala Geografi dalam Hidup Sehari-hari</strong></h3><span style="color: black;"> </span><div class="normal" style="color: black;">Gejala-gejala geografi yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari, tercermin dalam berbagai hal, antara lain dalam persebaran pemukiman, persebaran pusat-pusat aktivitas penduduk (sekolah, rumah, pasar dan industri), peristiwa alam seperti banjir, gempa, letusan gunung api, cuaca, iklim dan sebagainya.</div><span style="color: black;"> </span><div align="center" style="color: black;"><img src="http://www.e-dukasi.net/mol/datafitur/modul_online/MO_123/images/geo101_04.GIF" /></div><span style="color: black;"> </span><div class="normal" style="color: black;">Di dalam geosfer peristiwa-peristiwa alam banyak yang berkaitan dengan kehidupan manusia secara langsung ataupun tidak langsung. Secara langsung maksudnya manusia dapat merasakan sedangkan tidak langsung maksudnya berpengaruh terhadap manusia walaupun manusia tersebut tidak semua merasakannya.</div><span style="color: black;"> </span><div class="normal" style="color: black;">Dalam uraian berikut akan dijelaskan obyek kajian material dan obyek kajian formal dalam kaitan dengan kehidupan sehari-hari.</div><h3 style="color: black;"><strong> Kajian Obyek Material Geografi dalam kaitannya dengan Kehidupan Sehari-hari</strong></h3><span style="color: black;"> </span><table border="0" class="normal" style="color: black;"><tbody>
<tr> <td colspan="2" valign="top"><strong>1. Gejala pada Atmosfer<br />
</strong>Antara lain sebagai berikut:<br />
</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="2%"><em>•</em></td> <td width="98%">Terjadi perubahan musim.<br />
Akibat yang berpengaruh adalah pada musim penghujan, para petani mulai menggarap lahannya.</td> </tr>
<tr> <td valign="top"><em>•</em></td> <td>Bisa juga berpengaruh pada jenis pakaian yang digunakan penduduk, misalnya di daerah beriklim dingin, pakaian yang digunakan tebal-tebal.Bisa juga berpengaruh pada jenis pakaian yang digunakan penduduk, misalnya di daerah beriklim dingin, pakaian yang digunakan tebal-tebal.</td> </tr>
</tbody></table><span style="color: black;"> </span><br style="color: black;" /><span style="color: black;"> </span><table border="0" class="normal" style="color: black;"><tbody>
<tr> <td colspan="2" valign="top"><strong>2. Gejala pada Hidrosfer</strong><br />
Antara lain sebagai berikut:</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="2%"><em>•</em></td> <td width="98%">Besar kecilnya air limpasan, selain dipengaruhi oleh besar dan lamanya hujan juga dipengaruhi oleh penggunaan lahan oleh manusia. Bila perbukitan yang seharusnya dijadikan tempat peresapan air, dijadikan untuk permukiman, atau kegiatan pertanian yang tidak memperhatikan pelestariannya, maka air limpasan semakin banyak. Air limpasan yaitu air yang mengalir di permukaan tanah (run off).</td> </tr>
<tr> <td valign="top"><em>•</em></td> <td>Besar kecilnya cadangan air tanah dipengaruhi banyak sedikitnya peresapan air ke dalam tanah. Hal ini dipengaruhi oleh jenis batuan dan jenis penutup lahan. Cadangan air tanah juga dipengaruhi oleh cara manusia memanfaatkannya. Bila manusia memanfaatkan air tanah secara boros, maka ketersediaannya akan cepat habis.</td> </tr>
</tbody></table><span style="color: black;"> </span><br style="color: black;" /><span style="color: black;"> </span><table border="0" class="normal" style="color: black;"><tbody>
<tr> <td colspan="2" valign="top"><strong>3. Gejala pada Lithosfer</strong><br />
Antara lain sebagai berikut:</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="2%"><em>•</em></td> <td width="98%">Untuk mengurangi tingkat erosi, pemanfaatan lahan di daerah miring dilakukan dengan membuat sengkedan (terrasering).</td> </tr>
<tr> <td valign="top"><em>•</em></td> <td>Supaya tidak terjadi penurunan daya dukung lahan, maka harus diupayakan pemanfaatan lahan dengan memperhatikan kemampuan lahannya.</td> </tr>
</tbody></table><span style="color: black;"> </span><div class="normal" style="color: black;"><strong>4. Gejala pada Biosfer</strong> <br />
Keanekaragaman flora dan fauna menyebabkan keanekaragaman konsumsi bahan pangan. Pada daerah penghasil padi penduduk makan nasi dari beras, pada daerah gandum menggunakan terigu sebagai bahan untuk membuat makanannya. Keberadaan hewan juga demikian, contoh orang Thailand menggunakan gajah untuk membantu pekerjaannya, sedangkan di Indonesia penduduk memanfaatkan kuda, sapi dan kerbau. Hal ini disebabkan karena keberadaan dari hewan-hewan itu. </div><div class="normal" style="color: black;"><strong>5. Gejala pada Antroposfer</strong> <br />
Manusia di permukaan bumi beragam adat dan budayanya, hal ini mengakibatkan interaksi antara penduduk yang berbeda. Penduduk mempunyai keahlian yang berbeda-beda pula sehingga terjadi saling membutuhkan. Penduduk juga menempati tempat yang berbeda-beda kondisi alam dan sumberdayanya, hal ini menyebabkan kehidupannya juga menjadi beragam karena memanfaatkan alam yang berbeda perlu pengolahan dan alat yang berbeda pula.</div><span style="color: black;"> </span><div class="normal" style="color: black;">Jadi perlu Anda ingat, ruang lingkup geografi secara umum adalah sama luasnya dengan objek studi yang menjadi kajian geografi, yaitu meliputi semua gejala geosfer baik gejala alam maupun gejala sosial serta interaksi antara manusia dengan lingkungannya.</div><h3 style="color: black;"><strong>Objek Studi Geografi</strong></h3><span style="color: black;"> </span><div class="normal" style="color: black;">Menurut para ahli geografi Indonesia yang tergabung dalam Ikatan Geograf Indonesia (IGI) melalui seminar dan lokakarya nasional di Semarang, telah bersepakat mengenai objek studi geografi. Menurut IGI objek geografi adalah: Objek material dan objek formal.</div><span style="color: black;"> </span><table border="0" class="normal" style="color: black;"><tbody>
<tr> <td width="3%"><strong>1.</strong></td> <td colspan="2"><strong>Objek Material Geografi</strong></td> </tr>
<tr> <td> </td> <td colspan="2">Objek material geografi yaitu merupakan sasaran atau yang dikaji dalam studi geografi. <br />
Objek studi geografi adalah lapisan-lapisan bumi atau tepatnya fenomena geosfer.<br />
Geosfer itu luas sekali, meliputi: </td> </tr>
<tr> <td> </td> <td width="2%">-</td> <td width="95%">Atmosfer, yaitu lapisan udara: cuaca dan iklim yang dikaji dalam Klimatologi dan Meteorologi, dll.</td> </tr>
<tr> <td> </td> <td>-</td> <td>Lithosfer, yaitu lapisan batu-batuan yang dikaji dalam Geologi, Geomorfologi, Petrografi, dll.</td> </tr>
<tr> <td> </td> <td>-</td> <td>Hydrosfer, yaitu lapisan air meliputi perairan di darat maupun di laut yang dikaji dalam Hidrologi dan Oceanografi, dll.</td> </tr>
<tr> <td> </td> <td>-</td> <td> Biosfer, yaitu lapisan kehidupan: flora dan fauna yang dikaji dalam Biogeografi, Biologi, dll.</td> </tr>
<tr valign="top"> <td> </td> <td>-</td> <td>Anthroposfer, yaitu lapisan manusia yang merupakan ‘tema sentral’ di antara lapisan lapisan lainnya.Tema sentral artinya diutamakan dalam kajiannya.</td> </tr>
<tr> <td height="339"> </td> <td colspan="2">Jadi dalam mengkaji objek studi geografi tersebut diperlukan pengetahuan dari disiplin ilmu lain seperti Klimatologi, Geologi, Hydrologi, dan sebagainya. Singkatnya geografi berkaitan erat dengan ilmu-ilmu lain. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar 1.1.</td> </tr>
<tr> <td><strong>2.</strong></td> <td colspan="2"><strong>Objek Formal Geografi</strong></td> </tr>
<tr> <td> </td> <td colspan="2"><div class="normal">Kalau objek material geografi bersangkut-paut dengan bahan kajian, maka objek formal geografi bersangkut-paut dengan cara pemecahan masalah. Jadi objek formal adalah metode atau pendekatan yang digunakan dalam mengkaji suatu masalah. </div><div class="normal">Metode atau pendekatan objek formal geografi meliputi beberapa aspek, yakni aspek keruangan (spatial), kelingkungan (ekologi), kewilayahan (regional) serta aspek waktu (temporal).</div><table border="0" class="normal"><tbody>
<tr> <td valign="top" width="3%">a.</td> <td width="97%">Aspek Keruangan; geografi mempelajari suatu wilayah antara lain dari segi “nilai” suatu tempat dari berbagai kepentingan. Dari hal ini kita lalu mempelajari tentang letak, jarak, keterjangkauan dsb.</td> </tr>
<tr> <td valign="top">b.</td> <td>Aspek Kelingkungan; geografi mempelajari suatu tempat dalam kaitan dengan keadaan suatu tempat dan komponen-komponen di dalamnya dalam satu kesatuan wilayah. Komponen-komponen itu terdiri dari komponen tak hidup seperti tanah, air, iklim dsb, dan komponen hidup seperti hewan, tumbuhan dan manusia.</td> </tr>
<tr> <td valign="top">c.</td> <td>Aspek Kewilayahan; geografi mempelajari kesamaan dan perbedaan wilayah serta wilayah dengan ciri-ciri khas. Dari hal ini lalu muncul pewilayahan atau regionalisasi misalnya kawasan gurun, yaitu daerah-daerah yang mempunyai ciri-ciri serupa sebagai gurun.</td> </tr>
<tr> <td valign="top">d.</td> <td>Aspek Waktu; geografi mempelajari perkembangan wilayah berdasarkan periodeperiode waktu atau perkembangan dan perubahan dari waktu ke waktu. Misalnya perkembangan kota dari tahun ke tahun, kemunduran garis pantai dari waktu ke waktu dsb.</td> </tr>
</tbody></table><div class="normal">Perlu diperhatikan bahwa dalam mengkaji suatu permasalahan, geografi terbagi menjadi geografi fisis dan geografi manusia yang keduanya tak dapat dipisahkan. Bahkan masingmasing cabang geografi saling membutuhkan dan saling melengkapi. Untuk lebih jelasnya, tentang objek geografi Anda dapat melihat skema berikut.</div><div align="center"></div><div class="normal">Setelah mempelajari kegiatan 1 dan memahaminya, maka Anda dapat mengerjakan tugas/tes mandiri.</div><div class="normal">GEOGRAFI :</div></td> </tr>
</tbody></table><table border="0" class="normal" style="color: black;"><tbody>
<tr><td valign="top" width="2%">•</td> <td width="98%">Sebagai kajian ilmiah, geografi selalu mempelajari gejala di bumi (fenomena geosfer) yang bertumpu pada konteks keruangan dan kewilayahan. Oleh karena itu paling sedikit ada tiga pertanyaan yang dapat dijawab melalui kajian geografi, yaitu mengenai apa, di mana dan mengapa suatu gejala terjadi di permukaan bumi.</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="2%">•</td> <td width="98%">Dua hal yang menjadi objek geografi, yakni objek material dan objek formal. Objek material berkaitan dengan isi atau bahan kajian, sedangkan objek formal menyangkut metode atau pendekatan pengkajian.</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="2%">•</td> <td width="98%">Objek kajian (objek material) geografi adalah fenomena geosfer meliputi atmosfer, lithosfer, biosfer, hydrosfer, dan anthroposfer.</td> </tr>
<tr> <td valign="top" width="2%">•</td> <td width="98%">Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai gejala-gejala geografi yang tercermin dalam beberapa hal antara lain: persebaran pemukiman, persebaran pusat kegiatan, banjir, letusan gunung api, gempa dan sebagainya.</td> </tr>
<tr> <td valign="top">•</td> <td>Untuk mengkaji geografi secara tepat dan ilmiah, perlu dukungan ilmu-ilmu yang merupakan cabang dari geografi seperti: Geomorfologi, Meteorologi, Oceanografi maupun disiplin ilmu lain, seperti: Fisika, Kimia, Biologi, Ekonomi dan sebagainya.<br />
<br />
<h2><span class="mw-headline">Obyek Studi Geografi </span></h2>Obyek Ilmu Geografi secara luas terbagi atas dua bagian, yakni: <br />
<a href="" id="Objek_Material" name="Objek_Material"></a><h3><span class="editsection"></span> <span class="mw-headline">Objek Material </span></h3>Objek material geografi adalah sasaran atau isi kajian geografi. Objek material yang umum dan luas adalah geosfer (lapisan bumi), yang meliputi: <br />
<ul><li> Litosfer (lapisan keras),<br />
<dl><dd> Merupakan lapisan luar dari bumi kita. Lapisan ini disebut kerak bumi dalam ilmu geologi. </dd></dl></li><br />
<li> Atmosfer (lapisan udara),<br />
<dl><dd> Terutama adalah lapisan atmosfer bawah yang </dd></dl></li>
<li> Hidrosfer (lapisan air),<br />
<dl><dd> Berupa lautan, danau, sungai dan air tanah. </dd></dl></li><br />
<li> Biosfer (lapisan tempat hidup),<br />
<dl><dd> Terdiri atas hewan, tumbuhan. </dd></dl></li><br />
<li> Pedosfer (lapisan tanah),<br />
<dl><dd> Merupakan lapisan batuan yang telah mengalami pelapukan, baik pelapukan fisik, organik, maupun kimia. </dd></dl></li><br />
</ul><a href="" id="Objek_Formal" name="Objek_Formal"></a><h3><span class="editsection"></span> <span class="mw-headline">Objek Formal </span></h3>Metode atau pendekatan objek formal geografi meliputi beberapa aspek, <br />
<ul><li> Aspek Keruangan,<br />
<dl><dd> Geografi mempelajari suatu wilayah antara lain dari segi “nilai” suatu tempat dari berbagai kepentingan. </dd></dl></li><br />
<li> Aspek Kelingkungan,<br />
<dl><dd> Geografi mempelajari suatu tempat dalam kaitan dengan keadaan suatu tempat dan komponen-komponen di dalamnya dalam satu kesatuan wilayah. </dd></dl></li><br />
<li> Aspek Kewilayahan,<br />
<dl><dd> Geografi mempelajari kesamaan dan perbedaan wilayah serta wilayah dengan ciri-ciri khas. </dd></dl></li><br />
<li> Aspek Waktu<br />
<dl><dd> Geografi mempelajari perkembangan wilayah berdasarkan periodeperiode waktu atau perkembangan dan perubahan dari waktu ke waktu. </dd></dl></li><br />
</ul><table border="0" cellpadding="0"><tbody>
<tr><td colspan="2"><strong>Obyek Geografi</strong></td> </tr>
<tr> <td valign="top"><br />
</td> <td valign="top">Setiap disiplin ilmu memilki obyek yang menjadi bidang kajiannya. Obyek bidang ilmu tersebut berupa obyek matrial dan obyek formal. Obyek material berkaitan dengan substansi materi yang dikaji, sedangkan obyek formal berkaitan dengan pendekatan (cara pandang) yang digunakan dalam menganalisis substansi (obyek material) tersebut.<br />
Pada obyek material, antara bidang ilmu yang satu dengan bidang ilmu yang lain dapat memiliki substansi obyek yang sama atau hampir sama.Obyek material ilmu geografi adalah fenomena geosfer, yang meliputi litosfer, hidrosfer, atmosfer, biosfer, dan antroposfer. Obyek materal itu juga menjadi bidang kajian bagi disiplin ilmu lain, seperti geologi, hidrologi, biologi, fisika, kimia, dan disiplin ilmu lain. Sebagai contoh obyek material tanah atau batuan. Obyek itu juga menjadi bidang kajian bagi geologi, agronomi, fisika, dan kimia.<br />
Oleh karena itu untuk membedakan disiplin ilmu yang satu dengan disiplin ilmu yang lain dapat dilakukan dengan menelaah obyek formalnya. Obyek formal geografi berupa pendekatan (cara pandang) yang digunakan dalam memahami obyek material. Dalam konteks itu geografi memilki pendekatan spesifik yang membedakan dengan ilmu-ilmu lain. Pendekatan spesifik itu dikenal dengan pendekatan keruangan <em>(spatial approach)</em>. Selain pendekatan keruangan tersebut dalam geografi juga dikenali adanya pendekatan kelingkungan <em>(ecological approach), </em>dan pendekatan kompleks wilayah <em>(regional complex approach)</em>.<br />
Obyek studi Geografi <br />
<br />
1. Obyek Material<br />
Sebagian orang berpendapat bahwa geografi adalah ilmu yang mempelajari tempat-tempat di dunia, negara-negara didunia, cara membuat peta, dan cara menyajikan data. Benarkah demikian?. Ketika kita menyaksikan fenomena alam seperti gempa bumi, tsunami, gunung meletus, kekeringan, atau tanah longsor, terlintas dibenak kita mengapa itu bisa terjadi? Bagaimana proses terjadinya sehingga sebagian orang tidak dapat menyelamatkan diri dari bencana tersebut?.Kerusakan apa saja yang timbul akibat bencana tersebut?.Langkah apa yang harus dilakukan agar terhindar dari bencana tersebut?.Dengan mempelajari geografi kita akan mempunyai pengetahuan dalam menghadapi alam.<br />
Geosfer merupakan gejala alam dan manusia yang berada di permukaan bumi. Setiap disiplin ilmu dapat mengkajinya sesuai cara pandang masing-masing. Atmosfer dapat dikaji oleh para ahli dibidang meteorologi dan klimatologi. Litosfer dapat dikaji oleh para ahli geologi, pedologi, atau ahli pertambangan. Hidrosfer dapat dikaji oleh ahli hidrologi maupun oseanografi. Dengan kedudukan yang sama dengan ilmu yang lainnya, geografi juga memilliki kepentingan terhadap geosfer sebagai obyek kajiannya. Sehingga geosfer menjadi obyek material geografi.<br />
<br />
2. Obyek Formal<br />
Dalam mempelajari obyek material, geografi memiliki cara pandang tersendiri yaitu melalui konteks keruangan, kelingkungan, dan kewilayahan. Kaitannya dengan cara pandang tersebut dapat dilihat dari organisasi keruangan (spatial setting) yang meliputi: <br />
1. pola dan sebaran gejala tertentu di permukaan bumi (spatial patterns)<br />
2. keterkaitan atau hubungan sesama antar gejala tersebut (spatial system)<br />
3. perkembangan atau perubahan yang terjadi pada gejala tersebut (spatial process)<br />
Dari cara pandang tersebut, layak diajukan 5 pertanyaan pokok yaitu:<br />
1. What, mengenai fenomena apa yang terjadi <br />
2. Where, mengenai lokasi dimana terjadinya fenomena. ini merupakan pertanyaan khas geografi<br />
3. Why, mengai sebab terjadinya fenomena <br />
4. Who, mengenai pelaku yang bertanggung jawab terjadinya fenomena <br />
5. How, mengenai penyelesaian terhadap masalah yang timbul akibat terjadinya fenomena.<br />
Perbedaan geografi dengan ilmu yang lainnya terletak pada obyek formal nya. Obyek formal geografi menyangkut cara pandang terhadap masalah yang dihadapinya. Contohnya hewan dan tumbuhan juga dikaji oleh biologi ,dalam hal jenis, bentuk, cara berkembang biak, fungsi organ tubuh. Geografi juga mengkaji tentang hewan dan tumbuhan tetapi fokusnya pada persebarannya yaitu dimana keberadaannya dan bagaimana lingkungan tempat hidupnya dan juga dikaji lebih mendalam lagi tentang bagaimana manusia memanfaatkan untuk kesejahteraan hidupnya.</td></tr>
</tbody></table></td></tr><br />
</tbody></table>BANTEN SELATAN BLOGGERhttp://www.blogger.com/profile/05558841472784857047noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8730548713477827558.post-64489683527110866432011-09-21T05:51:00.000-07:002011-09-21T05:51:48.825-07:00RUANG LINGKUP GEOGRAFI<span style="font-size: 85%;"> Ruang Lingkup Geografi</span> <br />
<div style="color: #006600; line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style="font-size: 85%;">Studi geografi mencakup analisis gejala manusia dan gejala alam. Dalam studi itu dilakukan analisis persebaran-interelasi-interaksi fenomena atau masalah dalam suatu ruang. </span></div><div style="color: #006600; line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style="font-size: 85%;">Menurut Rhoad Murphey ruang lingkup geografi sebagai berikut. (1) distribusi dan hubungan timbal balik antara manusia di permukaan bumi dengan aspek-aspek keruangan permukiman penduduk dan kegunaan dari bumi. (2) hubungan timbal balik antara masyarakat dengan lingkungan fisiknya sebagai bagian studi perbedaan area. (3) kerangka kerja regional dan analisis wilayah secara spesifik. </span></div> <span><span style="color: red; font-weight: bold;">Ruang Lingkup Geografi</span>Pengertian tentang geografi di atas menunjukkan bahwa yang dipelajari dalam geografi ternyata sangat luas. Oleh karena itu, perlu adanya batasan yang menjadi ruang lingkup bahasan geografi. Ruang lingkup bahasan geografi terdiri dari 3 bagian, yaitu sebagai berikut.</span><span><span style="color: #00cccc;">Geografi Fisik:</span> Geografi fisik mempelajari gejala-gejala alam di permukaan bumi yang meliputi atmosfer, litosfer, hidrosfer, dan biosfer. Gejala-gejala alam tersebut berkaitan dengan bentuk, relief, iklim, dan segala sesuatu tentang bumi, serta tentang proses-proses fisik yang terjadi di darat, laut, dan udara yang berpengaruh pada kelangsungan hidup manusia.</span><br />
<span><span style="color: #00cccc;">Geografi Sosial: </span>Geografi sosial mempelajari segala aktivitas kehidupan manusia di bumi dan interaksinya dengan lingkungan, baik dalam lingkungan sosial, ekonomi, maupun budaya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa geografi sosial (geografi manusia) mempelajari dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan dan dampak lingkungan terhadap manusia.</span><br />
<span><span style="color: #00cccc;">Geografi Regional:</span> Geografi regional mempelajari topik atau bahasan khususnya yang mencakup suatu daerah atau wilayah tertentu. Geografi regional merupakan bahasan yang menyeluruh, baik dari aspek fisik ataupun sosial sehingga dianggap sebagaio bentuk tertinggi dalam geografi.</span><br />
<h2><span class="mw-headline">Struktur Ilmu Geografi </span></h2>Ilmu Geografi sebagai subyek dari integrasi berbagai studi menurut <b>Peter Hagget</b> membagi menjadi beberapa percabangan, <br />
<a href="" id="Geografi_Fisik" name="Geografi_Fisik"></a><h3><span class="editsection"></span> <span class="mw-headline">Geografi Fisik </span></h3>Sebagai salah satu kajian sistematik geografi, cabang <b>geografi fisik</b> mempelajari bentang lahan (Landscape) yaitu bagian ruang dari permukaan bumi yang dibentuk oleh interaksi dan interdependensi bentuk lahan. Berikut merupakan pencabangan geografi fisik, <br />
<ol><li> Geologi </li>
<li> Geomorfologi </li>
<li> Meteorologi dan Klimatologi </li>
<li> Hidrologi </li>
<li> Oceanografi </li>
<li> Biogeografi </li>
<li> Kosmografi </li>
<li> Pedologi </li>
</ol><a href="" id="Geografi_Manusia" name="Geografi_Manusia"></a><h3><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Geografi Manusia </span></h3>Sebagai salah satu kajian sistematik geografi, cabang <b>geografi manusia</b> mempelajari yang mempelajari tentang aspek sosial, ekonomi dan budaya penduduk. Berikut merupakan pencabangan geografi manusia, <br />
<ol><li> Geografi Ekonomi </li>
<li> Demografi </li>
<li> Geografi Politik </li>
<li> Etnografi </li>
<li> Geografi Sosial </li>
<li> Geografi Industri </li>
<li> Geografi Pariwisata </li>
<li> Geografi Sejarah </li>
<li> Geografi Pertanian </li>
<li> Geografi Transportasi </li>
</ol><a href="" id="Geografi_Regional" name="Geografi_Regional"></a><h3><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Geografi Regional </span></h3><b>Geografi regional</b> merupakan studi tentang variasi persebaran gejala dalam ruang pada waktu tertentu baik lokal, nasional, maupun kontinental. Geografi regional terbagi atas, <br />
<ol><li> Geografi Regional berdasar Zonasi<br />
<dl><dd> Geografi Wilayah Tropik, Geografi Wilayah Arid, Geografi Wilayah Kutub, Geografi Desa, Geografi Kota </dd></dl></li><br />
<li> Geografi Regional berdasar Kultur<br />
<dl><dd> Geografi Kawasan Asia Tenggara, Geografi Kawasan Eropa, Geografi Kawasan Amerika Utara, Geografi Kawasan Amerika Selatan, Geografi Kawasan Afrika, Geografi Kawasan Australia </dd></dl></li><br />
</ol><a href="" id="Geografi_Teknik" name="Geografi_Teknik"></a><h3><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Geografi Teknik </span></h3><b>Geografi teknik</b> merupakan studi terbaru di bidang ilmu geografi yang berkembang seiring pesatnya perkembangan teknologi yang mempelajari cara-cara memvisualisasikan dan menganalisis data dan informasi geografis dalam bentuk peta, diagram, foto udara dan citra hasil penginderaan jauh. Geografi teknik terbagi atas, <br />
<ol><li> Kartografi </li>
<li> Penginderaan Jauh </li>
<li> Sistem Informasi Geografis </li>
<li> Metode Kuantitatif Geografi</li>
</ol><br />
<h2><span class="mw-headline">Ruang Lingkup Geografi </span></h2>Ruang lingkup ilmu geografi secara umum meliputi semua gejala geosfer, baik gejala alam maupun gejala sosial, serta interaksi antara manusia dengan lingkungannya. Ruang lingkup studi ilmu geografi yaitu: <br />
<ol><li> Kajian terhadap wilayah (<i>regional</i>); </li>
<li> Interaksi antara manusia dengan lingkungan fisik yang merupakan salah satu bagian dari keanekaragaman wilayah; </li>
<li> Persebaran dan kaitan antara penduduk (manusia) dengan aspek-aspek keruangan dan usaha manusia untuk memanfaatkannya </li>
</ol><br />
<h2 class="posttitle">Ruang Lingkup Kajian Geografi Regional</h2><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><strong><span lang="IN">1. Apa yang menjadi ruang lingkup kajian geografi regional?</span></strong></div><div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 12pt;"><span lang="IN">Geografi regional dianggap sebagai studi tentang variasi penyebaran gejala dalam ruang di wilayah tertentu baik secara lokal, negara maupun benua. Yang dibicarakan semua gejala di wilayah yang bersangkutan baik gejala fisik maupun manusia.</span></div><div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 12pt;"><span lang="IN">Geografi Regional mengkaji:</span></div><div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 12pt;"><span lang="IN">a. Lokasi (location) </span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 12pt; text-align: justify; text-indent: 12pt;"><span lang="IN">lokasi adalah konsep geografi terpenting, karena lokasi dapat menunjukkan posisi suatu tempat, benda atau gejala di permukaan bumi. Lokasi dapat menjawab pertanyaan di mana (where) dan mengapa di sana (why is it thre) tidak di tempat lain.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 12pt; text-align: justify; text-indent: 12pt;"><span lang="IN">Lokasi adalah posisi suatu tempat, benda, gejala, peristiwa lain. Ada dua komponen lokasi yaitu arah dan jarak. Arah menunjukkan posisi suatu tempat bila dibandingkan dengan tempat dimana kita berada. Sedangkan jarak adalah ukuran jauh atau dekatnya dua benda atau gejala tersebut.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 12pt; text-align: justify; text-indent: 12pt;"><span lang="IN">Ada dua macam lokasi, yaitu:</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 12pt; text-align: justify; text-indent: 12pt;"><span lang="IN">1. Lokasi Absolut</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 24pt; text-align: justify; text-indent: 12pt;"><span lang="IN">Lokasi absolut adalah posisi sesuatu berdasarkan koordinat garis lintang dan garis bujur. Lokasi absolut ini mutlak adanya dan dapat dipercaya karena massa daratan relatif tetap, perubahannya kecil sekali dan berlaku umum di seluruh dunia. Melalui lokasi absolut kita dapat mengetahui jarak dan arah suatu tempat ke tempat lain di permukaan bumi.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 24pt; text-align: justify;"><span lang="IN">2. Lokasi Relatif</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 24pt; text-align: justify; text-indent: 12pt;"><span lang="IN">Lokasi relatif adalah posisi sesuatu berdasarkan kondisi dan situasi daerah sekitarnya. Kondisi dan situasi disini dapat berupa kondisi fisik, sosial, ekonomi, budaya dan keberadaan transportasi dengan daerah disekitarnya. Seperti Indonesia terletak diantara dua samudera dan dua benua. Dilalui oleh dua jalur pegunungan dunia. Secara sosial budaya Indonesia merupakan tempat yang strategis karena berada di daerah persilangan antara dua budaya yang berbeda yaitu Asia dan Australia. Kedua benua tersebut mempunyai kondisi fisik dan corak kehidupan yang berbeda.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 24pt; text-align: justify; text-indent: 12pt;"><span lang="IN"> </span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 24pt; text-align: justify; text-indent: 12pt;"><span lang="IN"> </span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 12pt; text-align: justify;"><span lang="IN">b. Tempat (place)</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 12pt; text-align: justify; text-indent: 12pt;"><span lang="IN">tempat dapat mencerminkan karakter fisik dan sosial suatu daerah. Suatu tempat dibentuk oleh karakter fisik (seperti iklim, jenis tanah, tata air, morfologi, flora dan fauna) dan manusia yang hidup di dalamnya (seperti jumlah penduduk, kepadatan, perkembangan penduduk, pendidikan, pendapatan dan kebudayaannya).</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 12pt; text-align: justify; text-indent: 12pt;"><span lang="IN">Dalam mengkajisuatu tempat, kita dapat melihatnya dari dua aspek yaitu site dan situasi. Site berkenaan dengan kondisi internal suatu tempat atau daerah, seperti iklimnya, keadaan tanah, topografi, penduduknya, dan segala sumber daya yang terkandung di dalamnya.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 12pt; text-align: justify; text-indent: 12pt;"><span lang="IN">Situasi adalah kondisi eksternal suatu tempat atau kondisi suatu tempat bila dibandingkan dengan daerah lainnya.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 12pt; text-align: justify; text-indent: 12pt;"><span lang="IN"> </span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 12pt; text-align: justify;"><span lang="IN">c. Hubungan Timbal balik (interelasi)</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 12pt; text-align: justify; text-indent: 12pt;"><span lang="IN">setiap gejala dipermukaan bumi ini pada dasarnya adalah hasil hubungan timbal balik antara berbagai faktor. Hubungan ini dapat berupa antar faktor fisik, faktor fisik dengan manusia dan antar faktor manusia.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 12pt; text-align: justify; text-indent: 12pt;"><span lang="IN">Contoh hubungan antar faktor fisik: ketinggian tempat dengan faktor iklim makro; kemiringan lereng dengan erosi; kesuburan lahan dengan jenis batuan; ketersediaan air tanah dengan curah hujan.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 12pt; text-align: justify; text-indent: 12pt;"><span lang="IN">Contoh hubungan antara faktor manusia: perdagangan; transportasi; komunikasi dan organisasi.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 12pt; text-align: justify; text-indent: 12pt;"><span lang="IN">Contoh hubungan antara faktor manusia dan faktor fisik: penggundulan hutan oleh manusia yang dapat menimbulkan banjir; penggalian bahan tambang yang berlebihan dapat menimbulkan kerusakan lingkungan; irigasi untuk pengairan; industri yang dapat meningkatkan daya dukung lahan dan pemanfaatan sinar matahari untuk sumber energi dan pertanian (greenhouse).</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 12pt; text-align: justify; text-indent: 12pt;"><span lang="IN"> </span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 12pt; text-align: justify;"><span lang="IN">d. Gerakan (movement)</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 12pt; text-align: justify; text-indent: 12pt;"><span lang="IN">Setiap gejala di permukaan bumi mengalami gerakan. Gerakan obyek tersebut ada yang tampak dan tidak tampak. Gerakan ini menjadi kajian geografi untuk memahami latar belakang terjadinya suatu gejala atau fenomena di permukaan bumi dan dampaknya terhadap gejala atau fenomena lain. Contohnya adalah terjadinya berbagai macam usaha tani sebagai akibat dari adanya perbedaan iklim; perbedaan iklim disebabkan oleh adanya sirkulasi udara secara global di atmosfer.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 12pt; text-align: justify; text-indent: 12pt;"><span lang="IN"> </span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 12pt; text-align: justify;"><span lang="IN">e. Perwilayahan (regionalisasi)</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 12pt; text-align: justify; text-indent: 12pt;"><span lang="IN">Tema yang paling mendasar dari studi geografi adalah region, adapun kajian utamanya adalah berbagai bentuk region dan perubahannya. Regionalisasi pada dasarnya adalah pengklasifikasian atau pengelompokan data kedalam data sejenis. Dari pengelomp[okan tersebut maka akan tampak daerah yang menunjukkan persamaan dan perbedaan. Kesatuan daerah yang menunjukkan karakteristik tertentu sehingga dapat dibedakan dengan daerah lainnya disebut region. Karakteristik atau ciri khas daerah suatu tempat itu dapat berupa karakteristik aspek fisik, manusia atau gabungan keduanya.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 12pt; text-align: justify; text-indent: 12pt;"><span lang="IN">Jenis region menurut Stephen L.J. Smiith:</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -12pt;"><!--[if !supportLists]–><span lang="IN"><span>1.<span style="font-family: "font-style:normal; font-size: 7pt; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span lang="IN">region apriori : region yang dibuat tidak berdasarkan regionalisasi secara metodologis, jadi unsur kesamaannya dibentuk oleh pandangan yang bersifat individual atau kepentingan tertentu seperti unsur politik, kebiasaan setempat atau keuntungan-keuntungan lainnya secara sepihak.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -12pt;"><span lang="IN"><span>2.<span style="font-family: "font-style:normal; font-size: 7pt; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span lang="IN">region formal atau regional homogenius : region yang dibentuk karena adanya kesamaan kenampakan secara internal.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -12pt;"><span lang="IN"><span>3.<span style="font-family: "font-style:normal; font-size: 7pt; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span lang="IN">regional fungsional : region yang dibentuk oleh tinggi atau rendahnya derajat interaksi antar tempat di permukaan bumi.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 12pt; text-align: justify; text-indent: 12pt;"><span lang="IN">Pembagian regionalisasi berdasarkan presepsi individual yaitu:</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 42pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN"><span>1.<span style="font-family: "font-style:normal; font-size: 7pt; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span lang="IN">Region uniform atau formal</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 24pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span lang="IN">Region uniform atau region statis yaitu region yang dibentuk oleh adanya kesamaan kenampakan, termasuk iklim, vegetasi, tanah, landform, pertanian atau penggunaan lahan lain.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 42pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN"><span>2.<span style="font-family: "font-style:normal; font-size: 7pt; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span lang="IN">Region nodal</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 24pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span lang="IN">Region nodal atau region dinamis ditandai oleh gerak dari dan ke pusat. Pusat ini disebut sebagai node.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 24pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span lang="IN">Region nodal dikatakan dinamis sebab didefinisikan sebagai gerakan bukan objek yang statis dan terdapat fungsi suatu tempat sebagai pusat sirkulasi.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 24pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"><span lang="IN">Terdapat 4 unsur yang esensial dalam struktur regional nodal, yaitu:</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 42pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN"><span>1.<span style="font-family: "font-style:normal; font-size: 7pt; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span lang="IN">adanya arus barang, ide/gagasan dan manusia</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 42pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN"><span>2.<span style="font-family: "font-style:normal; font-size: 7pt; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span lang="IN">adanya node/pusat yang menjadi pusat pertemuan arus tersebut secara terorganisir</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 42pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN"><span>3.<span style="font-family: "font-style:normal; font-size: 7pt; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span lang="IN">adanya wilayah yang makin meluas</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 42pt; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span lang="IN"><span>4.<span style="font-family: "font-style:normal; font-size: 7pt; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span lang="IN">adanya jaring-jaring rute tempat tukar-menukar berlangsung</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 24pt; text-align: justify;"><span lang="IN"> </span></div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><strong><span lang="IN">2. Apa unsur-unsur esensial dalam geografi regional?</span></strong></div><div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 12pt;"><span lang="IN">Geografi regional mempelajari hubungan yang bertautan antara aspek-aspek fisik dengan aspek-aspek manusia dalam kaitan keruangan di suatu wilayah (region) tertentu. Melalui interpretasi dan analisis geografi regional maka ciri khas suatu wilayah dapat ditonjolkan sehingga perbedaan antar wilayah akan nampak semakin jelas.</span></div><div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 12pt;"><span lang="IN">Geografi regional adalah geografi yang mempelajari kewilayahan atas dasar luas dan sempitnya daerah tersebut. Jadi, unsur esensial dalam geografi adalah <strong>region atau wilayah. </strong>Region adalah suatu wilayah yang mempunyai kesamaan yang dapat dilihat dari unsur fisikal, unsur manusia maupun gabungan antara keduanya.</span></div><div style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 12pt;"><span lang="IN">Wittlesay mengemukakan unit-unit region dapat dibentuk oleh:</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 12pt; text-align: justify; text-indent: -12pt;"><span lang="IN"><span>1.<span style="font-family: "font-style:normal; font-size: 7pt; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span lang="IN">kenampakan iklim saja, tanah saja, sehingga menunjukkan areal saja.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 12pt; text-align: justify; text-indent: -12pt;"><span lang="IN"><span>2.<span style="font-family: "font-style:normal; font-size: 7pt; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span lang="IN">multiple feature region (region yang menunjukkan kenampakan majemuk seperti gabungan antara jenis tanah dan tumbuhan, tumbuhan dengan budidaya bercocok tanam).</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 12pt; text-align: justify; text-indent: -12pt;"><span lang="IN"><span>3.<span style="font-family: "font-style:normal; font-size: 7pt; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span lang="IN">region total atau compage yang terdiri atas banyak unsur fisik dan manusianya seperti provinsi, negara atau kawasan tertentu.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 12pt; text-align: justify;"><span lang="IN">Bintarto mengemukakan bahwa region dapat dilihat dari:</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.5in;"><span lang="IN"><span>1.<span style="font-family: "font-style:normal; font-size: 7pt; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><span lang="IN">a. Keseragaman atau kesamaan dalam kriteria tertentu (region uniform)</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 24pt; text-align: justify; text-indent: -12pt;"><span lang="IN">b. wilayah dalam banyak hal diatur oleh beberapa pusat kegiatan yang saling berhubungan dengan garis melingkar (nodal region)</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 24pt; text-align: justify; text-indent: -24pt;"><span lang="IN">2. a. Generic region, klasifikasi wilayah yang terutama menekankan pada jenisnya, fungsinya diabaikan.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 24pt; text-align: justify; text-indent: -12pt;"><span lang="IN">b. spesific region, klasifikasi wilayah berdasarkan kekhususannya merupakan daerah tunggal mempunyai ciri-ciri geografi yang khusus.</span></div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN">3. wilayah yang dalam klasifikasinya menggunakan metode statistik deskriptif.</span></div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><strong>Ruang Lingkup Geografi</strong> </div>Studi geografi mencakup analisis gejala manusia dan gejala alam. Dalam studi itu dilakukan analisis persebaran-interelasi-interaksi fenomena atau masalah dalam suatu ruang.<br />
Menurut Rhoad Murphey ruang lingkup geografi sebagai berikut. (1) distribusi dan hubungan timbal balik antara manusia di permukaan bumi dengan aspek-aspek keruangan permukiman penduduk dan kegunaan dari bumi. (2) hubungan timbal balik antara masyarakat dengan lingkungan fisiknya sebagai bagian studi perbedaan area. (3) kerangka kerja regional dan analisis wilayah secara spesifik.<br />
Berdasarkan uraian tersebut terlihat, bahwa ruang lingkup geografi tidak terlepas dari aspek alamiah dan aspek insaniah yang menjadi obyek studinya. Aspek itu diungkapkan dalam satu ruang berdasarkan prinsip-prinsip penyebarannya, relasinya, dan korologinya. Selanjutnya prinsip relasi diterapkan untuk menganalisis hubungan antara masyarakat manusia dengan lingkungan alamnya yang dapat mengungkapkan perbedaan arealnya, dan penyebaran dalam ruang. Akhirnya prinsip, penyebaran, dan korologi pada studi geografi dapat mengungkapkan karakteristik suatu wilayah yang berbeda dengan wilayah lainnya sehingga terungkap adanya region-region yang berbeda satu sama lain.<br />
Untuk mengunkanpan fenomena atau permasalahan yang terjadi digunakan pertanyaan-pertanyaan geografi. Untuk pertanyaan what? Geografi dapat menunjukkan fenomena apa yang terjadi? Untuk pertanyaan when, geografi dapat menunjukkan kapan peristiwa itu terjadi. Untuk pertanyaan where? Geografi dapat menunjukkan lokasi terjadinya peristiwa. Untuk pertanyaan why? Geografi dapat menunjukkan relasi-interelasi-interaksi-integrasi gejala-gejala itu sebagai faktor yang tidak terlepas satu sama lain. Untuk pertanyaan how? Geografi dapat menunjukkan kualaitas dan kuantitas gejala dan interelasi/interaksi gejala-gejala tadi dalam ruang yang bersangkutan.<br />
Ruang Lingkup<br />
Ruang lingkup pembelajaran Geografi di SMA dan MA adalah:<br />
1. Penginderaan jauh dan sistem informasi geografis (SIG)<br />
2. Dinamika perubahan atmosfer, litosfer, pedosfer, hidrosfer, dan<br />
antroposfer<br />
3. Sumber daya alam dan pemanfaatannya<br />
4. Lingkungan hidup<br />
5. Konsep dasar perwilayahan<br />
6. Negara maju dan negara berkembangBANTEN SELATAN BLOGGERhttp://www.blogger.com/profile/05558841472784857047noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8730548713477827558.post-2875657323328966202011-09-21T05:44:00.001-07:002011-09-21T05:44:22.083-07:00Prinsip-prinsip Geografi<h3 class="post-title entry-title"><br />
</h3><div class="post-header"> </div><div align="justify">Dalam menganalisis fenomena geosfer, pada ilmu geografi menggunakan prinsip-prinsip geografi. Adapun prinsip geografi diantaranya :</div><div align="justify"> </div><div align="justify"><strong><em>1. Prinsip Sebaran atau Penyebaran </em></strong>artinya : adanya sebaran fenomena, gejala, fakta, peristiwa dipermukaan bumi. Sebaran fenomena atau gejala ada yang teratur ada yang tidak teratur. Yang teratur : ada yang mengelompok, menyebar, memusat, memanjang bergantung kepada keadaan fenomena. Pengertian fenomena atau gejala diartikan sebagai : semua data, fakta, peristiwa yang ada dipermukaan bumi. Secara umum terbagi menjadi 2 kelompok besar yaitu :</div><div align="justify">a. Fenomena alam (realm of nature) terdiri dari : kekuatan, proses, biotis, topologis, fisis dan lain-lain</div><div align="justify">b. Fenomena sosial (human realm) terdiri dari : a. lingkungan sosial : terdiri dari : kebiasaan, hukum, tradisi, dll. b. Bentang alam budidaya terdiri dari : pemukiman, persawahan, hutan buatan dll. c. masyarakat</div><div align="justify">Syarat untuk menganalisis dengan prinsip penyebaran berarti harus ada fenomena yang dikaji dan adanya pola sebaran fenomena tersebut.</div><div align="justify"> </div><div align="justify"><span><span><span><span><em><strong>2. Prinsip dekripsi</strong></em> </span></span></span></span>: diartikan penjelasan lebih lanjut tentang fenomena tersebut secara detail disertai dengan gambar, tabel, diagram, peta dsb.</div><div align="justify">Ketika kita menggunakan prinsip deskripsi dalam analisis fenomena geosfer berarti kita uraikan secara detail tentang gejala atau fenomena yang dikaji, disertai dengan penjelasan yang rinci disertai tabel, gambar, grafik dsb.</div><div align="justify">Contoh : fenomena penduduk di Kelurahan X : Penduduk adalah kelompok masyarakat yang menempati suatu wilayah dalam waktu yang relatif lama terikat satu kesatuan hukum. Berdasarkan jenis kelamin terdiri dari laki-laki dan wanita. Berdasarkan jumlah usia produktif dan tidak produktif xxxx juta jiwa (buat tabel) dst....dst.</div><div align="justify"> </div><div align="justify"><strong><em>3, Prinsip Interelasi</em></strong> : diartikan adanya hubungan antara fenomena yang satu dengan fenomena yuang lain pada suatu ruang. Bahwa fenomena atau gejala di muka bumi tidak mungkin berdiri sendiri pasti ada keterkaitan dengan fenomena lain. Tanaman padi tumbuh bagus di dataran rendah. Ada keterkaitan yang sangat tinggi antara fenomena tanaman padi dengan fenomena dataran rendah... dst</div><div align="justify"> </div><div align="justify">4. <strong><em>Prinsip Korologi</em></strong> : Fenomena dilihat dari sebaran dan interelasi berada pada ruang tertentu. Artinya Prinsip ini boleh dikatakan menjadi gabungan diantara prinsip-prinsip geografi yang ada. Ketika kita mengunakan prinsip ini dalam menganalisis fenomena geosfer berarti menguraikannya dengan penggabungan prinsip yang ada. misalnya kita bicara tentang pasar pada suatu wilayah, maka pasar itu akan bergantung kepada fenomena pembeli, penjual, barang, transportasi, transaksi pada ruang tertentu pula. </div>BANTEN SELATAN BLOGGERhttp://www.blogger.com/profile/05558841472784857047noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8730548713477827558.post-5841507260848145402011-09-21T05:23:00.001-07:002011-09-21T05:23:59.385-07:00Unsur-unsur geografi<strong>Pengertian ruang</strong><br />
<strong>Ruang</strong> dalam arti luas adalah seluruh permukaan bumi yang merupakan lapisan biosfer, tempat hidup manusia, tumbuh-tumbuhan, dan hewan. Dalam arti sempit ruang adalah wilayah yang memiliki batas-batas tertentu, baik keadaan alam, social, pemerintahan, dan lain sebagainya. (Suhardjo, 1999). Ruang memiliki 2 dimensi, yaitu isi dan jarak.<br />
<strong>Pengertian lokasi</strong><br />
Lokasi adalah posisi pasti dalam ruang. Dalam<strong> geografi</strong> lokasi mempunyai 2 makna, yaitu lokasi absolute dan relative. Lokasi absolute adalah lokasi dipermukaan bumi yang ditentukan dengan system koordinat garis lintang dan bujur. Sifatnya mutlak tidak akan berubah angka-angka koordinatnya. Sedangkan lokasi relative adalah lokasi suatu objek yang nilainya ditentukan berdassarkan objek atau objek-objek lain di luarnya.<br />
<blockquote>“Tempat merupakan lokasi yang memiliki nilai”<br />
Eq: tempat proklamasi<br />
</blockquote><strong>Pengertian jarak</strong><br />
Jarak erat kaitannya dengan lokasi relative. Karena nilai suatu objek dapat ditentukan oleh jarak terhadap objek/objek lainnya berdasarkan hubungan fungsionalnya. Jarak dalam <strong>pengertian geografi</strong> dapat diukur dengan 3 dimensi, yaitu jarak geometric, jarak waktu, dan jarak ekonomi.<br />
<strong>Pengertian aksesbilitas</strong><br />
Aksesbilitas atau keterjangkauan adalah tingkat kemudahan suatu lokasi dapat dicapai dari lokasi atau lokasi-lokasi lainnya. Aksesbilitas dipengaruhi oleh factor lokasi, jarak, dan kondisi medan.<br />
<strong>Pengertian wilayah</strong><br />
Wilayah adalah bagian dari permukaan bumi yang mempunyai keseragaman atas dasar cirri-ciri bentuk, baik yang bersifat fisik maupun social.BANTEN SELATAN BLOGGERhttp://www.blogger.com/profile/05558841472784857047noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8730548713477827558.post-90001857962458280292011-09-21T05:22:00.000-07:002011-09-21T05:22:22.652-07:00ASPEK-ASPEK GEOGRAFI<div class="pd-rating sd-content" id="pd_rating_holder_11085_post_251" style="display: inline-block;"><span lang="SV"><span style="color: blue;"><b>Willian Kirk</b></span> menyusun struktur lingkungan geografi menjadi 2, yaitu :</span> </div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV">1.<span style="font-family: "font-style:normal; font-size: 7pt; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="ltr"><span lang="SV"><b><span style="color: red;">Aspek Fisikal</span></b></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span lang="SV">Aspek fisikal geografi meliputi :</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV">a.<span style="font-family: "font-style:normal; font-size: 7pt; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="ltr"><span lang="SV"><b><span style="color: magenta;">Aspek Topologi</span></b></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span lang="SV">Membahas hal-hal yang berkenaan dengan letak atau lokasi suatu wilayah, bentuk muka buminya, luas area dan batas-batas wilayah yang mempunyai ciri-ciri khas tertentu.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV">b.<span style="font-family: "font-style:normal; font-size: 7pt; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="ltr"><span lang="SV"><span style="color: magenta;"><b>Aspek Biotik</b></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span lang="SV">Membahas karakter fisik dari manusia, hewan dan tumbuhan</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV">c.<span style="font-family: "font-style:normal; font-size: 7pt; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="ltr"><span lang="SV"><span style="color: magenta;"><b>Aspek Non Biotik</b></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Membahas tentang tanah, air dan atmosfer (termasuk iklim dan cuaca)</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US"> </span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV">2.<span style="font-family: "font-style:normal; font-size: 7pt; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="ltr"><span lang="SV"><span style="color: red;"><b>Aspek NonFisik</b></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span lang="SV">Aspek ini menitikberatkan pada kajian manusia dari segi karakteristik perilakunya. Pada aspek ini manusia dipandang sebagai fokus utama dari kajian geografi dengan memperhatikan pola penyebaran manusia dalam ruang dan kaitan perilaku manusia dengan lingkungannya. Beberapa kajian pada aspek ini antara lain :</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV">a.<span style="font-family: "font-style:normal; font-size: 7pt; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="ltr"><span lang="SV"><span style="color: magenta;"><b>Aspek Sosial</b></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span lang="SV">Membahas tentang adat, tradisi, kelompok masyarakat dan lembaga sosial.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV">b.<span style="font-family: "font-style:normal; font-size: 7pt; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="ltr"><span lang="SV"><span style="color: magenta;"><b>Aspek Ekonomi</b></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span lang="SV">Membahas tentang industri, perdagangan, pertanian, transportasi, pasar dan sebagainya</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV">c.<span style="font-family: "font-style:normal; font-size: 7pt; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="ltr"><span lang="SV"><span style="color: magenta;"><b>Aspek Budaya</b></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Membahas tentang Pendidikan, agama, bahasa, kesenian dan lain-lain.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="SV">d.<span style="font-family: "font-style:normal; font-size: 7pt; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span dir="ltr"><span lang="SV"><span style="color: magenta;"><b>Aspek Politik</b></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span lang="SV">Misalnya membahad tantang kepartaian dan pemerintahan.</span></div>BANTEN SELATAN BLOGGERhttp://www.blogger.com/profile/05558841472784857047noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8730548713477827558.post-43067954683173186652011-09-21T05:09:00.003-07:002011-09-21T05:09:53.564-07:00SISTEM TATA SURYA<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 16pt; margin-right: 8.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><a href="http://learnwithedo.files.wordpress.com/2008/03/fma1600.jpg" title="fma1600.jpg"><img alt="fma1600.jpg" src="http://learnwithedo.files.wordpress.com/2008/03/fma1600.thumbnail.jpg" /></a><a href="http://learnwithedo.files.wordpress.com/2008/03/accretion16002.jpg" title="accretion16002.jpg"><img alt="accretion16002.jpg" src="http://learnwithedo.files.wordpress.com/2008/03/accretion16002.thumbnail.jpg" /></a><a href="http://learnwithedo.files.wordpress.com/2008/03/companion16001.jpg" title="companion16001.jpg"><img alt="companion16001.jpg" src="http://learnwithedo.files.wordpress.com/2008/03/companion16001.thumbnail.jpg" /></a><a href="http://learnwithedo.files.wordpress.com/2008/03/campfires16001.jpg" title="campfires16001.jpg"><img alt="campfires16001.jpg" src="http://learnwithedo.files.wordpress.com/2008/03/campfires16001.thumbnail.jpg" /></a></div><span style="color: black;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 16pt; margin-right: 8.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;">Dalam <b>Tata Surya</b>, terdapat <b>sembilan</b> planet besar dengan 61 satelit dan asteroid yang tak terhitung jumlahnya, semuanya berevolusi mengelilingi satu bintang yang bernama matahari. <b>Matahari terletak di pusat Tata Surya</b>. </span></div><span style="color: black;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 16pt; margin-right: 8.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;">Sembilan planet ini, yang merupakan bagian dari Solar system (Tata Surya), saling berevolusi mengelilingi matahari dalam sebuah keteraturan. Mari kita ingat kembali nama-nama planet dari yang terdekat dengan </span><b><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;">matahari: Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto.</span></b><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;"> Jadi, bumi kita adalah planet ke-tiga dari matahari. </span></div><span style="color: black;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 16pt; margin-right: 8.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;">Setiap planet di Tata Surya memiliki ciri-ciri yang berbeda. Suhu pada beberapa planet cukup tinggi untuk meleburkan sesuatu. Sedangkan ada diantaranya yang permukaannya tertutup oleh es. Beberapa planet hampir seluruhnya terdiri atas gas. Bahkan beberapa planet berukuran kecil seperti bulan. </span></div><span style="color: black;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 16pt; margin-right: 8.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;">Terdapat hubungan yang sangat <b>harmonis antara satelit dengan induknya</b>. (Dalam astronomi, induk adalah sesuatu yang benda lain berkeliling terhadapnya. Matahari adalah induk dari bumi, bumi adalah induk dari bulan). Planet menarik satelit-satelitnya. Satelit juga mengimbangi tarikan tersebut. Tanpa kesetimbangan tersebut, satelit akan menumbuk planet atau pecah dan menghilang angkasa.</span></div><span style="color: black;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 16pt; margin-right: 8.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;">Singkatnya, jika bulan berotasi lebih lambat, ia akan tersedot bumi dengan kecepatan sangat tinggi. Ini akan menjadi akhir kehidupan bumi. Dan jika ia berotasi lebih cepat, ia akan menjauh dari bumi dan tak menjadi satelit bumi lagi. </span></div><span style="color: black;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 16pt; margin-right: 8.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;">Sekarang mari kita amati matahari, pusat Tata Surya kita.</span></div><span style="color: black;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 16pt; margin-right: 8.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><a href="http://learnwithedo.files.wordpress.com/2008/03/sunflower1600.jpg" title="sunflower1600.jpg"><img alt="sunflower1600.jpg" src="http://learnwithedo.files.wordpress.com/2008/03/sunflower1600.thumbnail.jpg" /></a><a href="http://learnwithedo.files.wordpress.com/2008/03/sol1600.jpg" title="sol1600.jpg"><img alt="sol1600.jpg" src="http://learnwithedo.files.wordpress.com/2008/03/sol1600.thumbnail.jpg" /></a><a href="http://learnwithedo.files.wordpress.com/2008/03/scorched1600.jpg" title="scorched1600.jpg"><img alt="scorched1600.jpg" src="http://learnwithedo.files.wordpress.com/2008/03/scorched1600.thumbnail.jpg" /></a><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;"> </span></div><span style="color: black;"> </span><h3 style="color: black;"><span style="font-size: 14pt;">Matahari </span></h3><span style="color: black;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 16pt; margin-right: 8.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;">Matahari adalah benda langit terbesar di Tata Surya. Ia terdiri atas gas yang sangat panas dan berpijar. Setiap detik, terjadi ledakan diseluruh permukaannya, matahari sendiri merupakan bom nuklir yang sangat besar<b>. Ledakan di permukaannya sama dengan energi yang dipancarkan oleh jutaan bom atom</b>. Mereka menghasilkan kobaran-kobaran api yang besarnya 40 hingga 50 kali besar bumi.</span></div><span style="color: black;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 16pt; margin-right: 8.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;">Matahari bagaikan bola api yang memancarkan panas dan cahaya yang sangat kuat dari permukaannya. Jika tidak ada matahari, sepanjang hari akan gelap, dan permukaan bumi akan tertutup es. Yang pasti, tidak akan ada kehidupan di bumi ini. </span></div><span style="color: black;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 16pt; margin-right: 8.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><b><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;">Ruang angkasa (ingatlah kembali film mengenai ruang angkasa) adalah tempat yang gelap, sangat luas, dan kosong.</span></b><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;"> </span><b><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;">Bumi kita adalah salah satu benda langit di dalamnya, dan tak tidak ada satupun yang cukup dekat untuk menerangi dan memanaskan bumi kita. (Subhanalloh)</span></b></div><span style="color: black;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 16pt; margin-right: 8.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;">Sinar matahari sangatlah terang. Mungkin kamu pernah mencoba menatap matahari di siang yang cerah. Setelah beberapa detik, matamu akan merasa silau bukan? Karena cahayanya yang sangat terang, menatap matahari secara langsung sangat berbahaya bagi mata. Demikian pula berjemur di terik matahari dalam waktu lama di musim panas juga berbahaya. Beberapa</span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 11pt;"> </span><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;">bagian kulit kita akan terbakar, dan hanya bisa disembuhkan oleh dokter. Terutama di musim panas, matahari sangatlah panas. Tetapi, jarak matahari jutaan kilometer jauhnya dari bumi kita, dan hanya seper dua ribu dari panas matahari yang sampai di bumi. </span></div><span style="color: black;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 16pt; margin-right: 8.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><b><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;">Jika suhu bumi cukup panas meskipun jarak matahari dan bumi sangat jauh, dapatkah kamu bayangkan panasnya matahari? </span></b></div><span style="color: black;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 16pt; margin-right: 8.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;">Para ilmuwan sudah memperkirakan besarnya. Namun, kita tidak akan mampu membayangkannya dengan mencoba membandingkannya dengan suhu benda-benda yang kita kenal di bumi. Anggap <b>suhu permukaan matahari</b> adalah <b>6,000°C (11,000°F).</b> Di bagian tengahnya bisa mencapai <b>12,000,000 <sup>o </sup>C (21,600,000<sup>o</sup> F).</b> Tak ada benda panas mana pun di bumi yang dapat dibandingkan dengannya. </span><b><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;">Tanganmu </span></b><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;">sulit menyentuh <b>air yang panasnya 50°C (120°F</b>). Bahkan pada cuaca yang panas, suhunya hanya sekitar <b>40–50°C (105-120°F).</b> Contoh ini menunjukkan bahwa Allah mengatur dengan sangat tepat jarak antara bumi dengan matahari. Jika matahari sedikit saja lebih dekat dengan kita, segala sesuatu di bumi ini akan layu dan kering karena panasnya dan berubah menjadi abu. Sebaliknya, jika ia sedikit lebih jauh, segala sesuatu akan membeku. Tentu saja, tidak akan ada kehidupan pada keduanya. </span></div><span style="color: black;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 16pt; margin-right: 8.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;">Daerah kutub, yang sedikit menerima panas matahari, selalu tertutup oleh es. Sedangkan daerah katulistiwa, dimana sinar matahari yang diterima jauh lebih banyak, selalu panas. Allah telah menciptakan daerah tersebut sebagai contoh untuk kita. Daerah lainnya lebih sesuai untuk hidup manusia. Hal ini menunjukkan karunia Allah kepada kita. Karena, jika Allah tidak menentukan jarak antara bumi dengan dan matahari dengan tepat, kita akan lebih sulit untuk hidup di bumi. Bahkan bisa jadi tak ada lagi kehidupan.</span></div><span style="color: black;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 16pt; margin-right: 8.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;">Sebagaimana yang telah dijelaskan, Allah menciptakan Matahari dan Bulan dengan sangat sempurna agar manusia dapat hidup di planet ini<b>. Dalam Al Qur’an,</b> Allah memberitakan bahwa matahari dan bulan bergerak atas perintah Allah:</span></div><span style="color: black;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 16pt; margin-right: 8.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 11pt;"></span></div><span style="color: black;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 16pt; margin-right: 8.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><b><span style="font-family: Cassia; font-size: 14pt;">Allah-lah yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian <u>Dia bersemayam di atas ‘Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan.</u> Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu. (Surat ar-Ra’d: 2)</span></b></div><span style="color: black;"> </span><div class="ARABASLIK" style="color: black; line-height: 16pt; margin: 0pt 8.5pt 0pt 0pt; page-break-after: auto;"><span style="font-family: Cassia;"></span></div><span style="color: black;"> </span><div class="ARABASLIK" style="color: black; line-height: 16pt; margin: 0pt 8.5pt 0pt 0pt; page-break-after: auto;"><b><span style="font-family: 'Times New Roman';">Gaya Tarik Gravitasi Matahari</span></b></div><span style="color: black;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 16pt; margin-right: 8.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;">Benda langit yang tak terhitung jumlahnya bergerak teratur secara sempurna tanpa saling bertubrukan karena Allah menempatkan mereka ke dalam orbitnya dengan tepat. Orbit adalah lintasan sebuah planet atau komet ketika berevolusi terhadap matahari. Tak satu pun planet yang berhenti mengikuti lintasan ini kecuali hilang di angkasa raya. <b>Semua ini karena planet-planet mengalami gaya gravitasi matahari</b>. Ketika kamu membaca tulisan ini, bumi kita bergerak dalam orbitnya dengan kecepatan 108,000 kilometer (700,000 mil ) per jam mengelilingi matahari. Penjelasan berikut mungkin dapat membantumu membayangkan kecepatannya yang dahsyat: kecepatan maksimal sebuah mobil kira-kira 200 kilometer (125 mil) per jam. </span><b><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;">Artinya kecepatan rotasi bumi mengelilingi matahari adalah 540 kali kecepatan mobil</span></b><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;">. Contoh lain adalah sebuah peluru bergerak 1,800 kilometer (1,100 mil) per jam. Kecepatan rotasi bumi mengelilingi matahari adalah 60 kali kecepatan peluru. </span></div><span style="color: black;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 16pt; margin-right: 8.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;">Karena tingginya kecepatan bumi, gaya tarik gravitasi matahari menjadi sangat penting. Jika matahari mengurangi kekuatan gravitasinya, kita akan melayang-layang di angkasa bersama bumi kita. Hal ini akan mengakhiri keberadaan bumi … </span></div><span style="color: black;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 16pt; margin-right: 8.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;">Di sisi lain, jika matahari menambah besar gaya gravitasinya, bumi kita akan tersedot oleh matahari dan melebur. Tentunya kita pun akan musnah. Selain itu, gaya tarik gravitasi matahari juga menjaga planet-planet dalam lintasan/orbit yang benar sehingga terhindar dari tabrakan antar sesamanya. Namun, pernahkah kamu bayangkan bagaimana matahari menarik planet-planet tersebut?</span></div><span style="color: black;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 16pt; margin-right: 8.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><b><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 16pt;">Jawabannya sangat jelas. Adalah Allah Sang Pencipta, Yang Agung dalam Keperkasaan-Nya, Yang menciptakan dan senantiasa memelihara keseimbangan ini. </span></b></div><span style="color: black;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 16pt; margin-right: 8.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;">Selain itu, tidak hanya matahari yang memiliki gaya tarik gravitasi. Planet-planet di Tata Surya juga memiliki gaya gravitasi sendiri-sendiri. Misalnya, gaya gravitasi bumi terhadap bulan. Karena gaya gravitasi ini, bulan terus berada pada jarak tertentu. Karenanya, bumi tidak bertabrakan dengan bulan. Tak diragukan, Allah dengan KekuasaanNya yang maha luas telah mencegah Bulan menimpa Bumi.</span></div><span style="color: black;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 16pt; margin-right: 8.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;">Ada gaya gravitasi lain yang mirip dengan matahari, yang khusus dirancang untuk kehidupan manusia. Ia adalah gaya gravitasi bumi yang memberi kita berat badan. Gaya gravitasi, yang kita ketahui sebagai berat badan kita, membuat kita tetap berada di muka bumi dengan kemampuan berjalan dan berlari dengan mudah tanpa melayang ke angkasa.</span></div><span style="color: black;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 16pt; margin-right: 8.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;">Bayangkan sebuah bola di tanganmu. Apa yang terjadi ketika kamu melepaskannya? Bola itu jatuh, bukan? Karena gaya gravitasi menariknya ke tanah. Namun, jika kamu tinggalkan bola itu di angkasa raya, bola itu tak akan jatuh karena gaya gravitasi disana lebih kecil. Oleh karena itu, keberadaan gaya gravitasi yang lebih besar di bumi sangat penting bagi kita. </span></div><span style="color: black;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 16pt; margin-right: 8.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;">Masih ada satu hal penting lain mengenai gravitasi: Gravitasi tidak boleh melebihi ataupun kurang dari yang seharusnya. Jika kurang, kamu akan berjalan di udara, dan tak mampu menyentuh lantai dengan kakimu. Kamu tak akan bisa bergerak seperti yang kamu mau; kamu selalu melayang dari satu tempat ke tempat lain, akan memantul ketika melangkah dan menjejakkan kaki di langit-langit. Jika gaya gravitasi lebih besar, kamu tak akan mampu berjalan karena kamu terperosok ke dalam tanah. Maka, kamu hanya akan bisa merangkak pelan sepanjang jalan. </span></div><span style="color: black;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 16pt; margin-right: 8.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;">Saat ini, yang terjadi tidaklah demikian; Allah telah menentukan kekuatan gaya gravitasi yang tepat bagi kita. </span></div><span style="color: black;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 16pt; margin-right: 8.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;">Contoh berikut mungkin akan membantu kamu memahaminya: bulan, seperti halnya bumi, juga memiliki gaya gravitasi. Namun, gaya tarik gravitasi ini lebih kecil dari pada yang dimiliki oleh bumi. Karena itu, kamu tidak mungkin dapat bertahan di bulan. Kamu mungkin pernah menyaksikan di TV bagaimana seorang astronot berjalan di bulan. Dapatkah kita terus hidup dengan cara demikian? Tentu saja tidak. </span></div><span style="color: black;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 16pt; margin-right: 8.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;">Sekarang marilah kita lanjutkan perjalanan kita dengan mengunjungi planet-planet yang berada di dalam wilayah pengaruh gravitasi matahari.</span></div><span style="color: black;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 16pt; margin-right: 8.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 11pt;"> </span><a href="http://learnwithedo.files.wordpress.com/2008/03/bumi-kita2.jpg" title="bumi-kita2.jpg"><img alt="bumi-kita2.jpg" src="http://learnwithedo.files.wordpress.com/2008/03/bumi-kita2.thumbnail.jpg" /></a><a href="http://learnwithedo.files.wordpress.com/2008/03/bumi-kita.jpg" title="bumi-kita.jpg"><img alt="bumi-kita.jpg" src="http://learnwithedo.files.wordpress.com/2008/03/bumi-kita.thumbnail.jpg" /></a><a href="http://learnwithedo.files.wordpress.com/2008/03/bumi-kita3.jpg" title="bumi-kita3.jpg"><img alt="bumi-kita3.jpg" src="http://learnwithedo.files.wordpress.com/2008/03/bumi-kita3.thumbnail.jpg" /></a></div><span style="color: black;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 16pt; margin-right: 8.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><b><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14pt;">Planet </span></b></div><span style="color: black;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 16pt; margin-right: 8.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;">Telah disebutkan sebelumnya bahwa <b>planet adalah benda langit yang berevolusi mengelilingi bintang.</b> Dibagian ini, akan kita amati planet-planet di tata surya dimana bumi kita berada. Jika kita menganggap bahwa tata surya adalah lingkaran, matahari tepat di tengahnya. </span></div><span style="color: black;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 16pt; margin-right: 8.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><b><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt; letter-spacing: -0.25pt;">Pluto adalah planet di lingkaran terluar</span></b><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt; letter-spacing: -0.25pt;">. Pluto adalah planet terkecil dan terjauh dari matahari. Sangat sulit mengamati planet ini, bahkan teleskop Hubble hanya mampu menunjukkan sekilas permukaannya. Planet ini sungguh merupakan tempat yang dingin. Suhunya sekitar -238<sup> o </sup>C (-396 <sup>o</sup> F). Di musim dingin, ketika suhu permukaan bumi sekitar -2 atau -3 <sup>o</sup> C (28 atau 26 <sup>o</sup> F), maka akan membeku. -238 <sup>o </sup>C (-396 <sup>o</sup> F) adalah 100 kali lebih dingin daripada suhu bumi terdingin untuk kita bisa hidup walau sulit. Kedinginan itu akan mengakhiri hidup kita. Dari sisi luar, Pluto nampak seperti bola yang tertutup es.</span></div><span style="color: black;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 16pt; margin-right: 8.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;">Mendekati matahari, kita akan menjumpai<b> Neptunus</b>. Planet ini juga sangat dingin; suhu permukaannya sekitar -218°C (-360°F). Atmosfernya mengandung gas yang beracun bagi manusia. Disamping itu, badai yang kecepatannya mencapai 2.000 kilometer (1,250 mil) per jam bertiup di permukaannya. </span></div><span style="color: black;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 16pt; margin-right: 8.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;">Bergerak kembali ke matahari, di tengah-tengah lingkaran, kita temui Uranus. <b>Uranus adalah planet terbesar ke-tiga di Tata Surya</b>. Suhunya -214<sup>o</sup>C (-353<sup>o</sup>F), berarti planet ini sudah cukup dingin untuk membekukan kita dalam sedetik. Atmosfirnya mengandung gas beracun yang tentunya tidak akan memberikan kehidupan. </span></div><span style="color: black;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 16pt; margin-right: 8.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;">Jika perjalanan kita teruskan ke arah matahari, akan kita jumpai Saturnus. <b>Ia adalah planet terbesar kedua dalam tata surya,</b> dikenal dengan cincin yang melingkarinya. Cincin ini terbuat dari gas, batu-batuan, dan es. Suhu planet ini sekali lagi tidak sesuai bagi kehidupan manusia: -178°C (-288°F).</span></div><span style="color: black;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 16pt; margin-right: 8.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;">Semakin mendekati matahari, kita berjumpa dengan Jupiter, planet terbesar dalam Tata Surya. <b>Jupiter adalah planet yang besarnya 11 kali planet bumi</b>. Keadaan planet ini pun tidak sesuai untuk hidup, dan merupakan tempat yang sangat dingin.</span></div><span style="color: black;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 16pt; margin-right: 8.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><b><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;">Setelah Jupiter adalah Mars. Mars adalah planet mati yang tidak pernah dibandingkan dengan bumi</span></b><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;">. Tidak ada kehidupan di Mars. Ada beberapa alasan: Pertama, atmosfir Mars merupakan campuran mematikan yang mengandung karbon dioksida pekat. Kedua, tak ada air disana. Ketiga, suhu di Mars sekitar -53<sup>o</sup>C (-63<sup>o</sup>F). Terakhir, terdapat angin yang sangat kuat serta badai pasir yang terjadi setiap saat. </span></div><span style="color: black;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 16pt; margin-right: 8.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;">Planet biru yang muncul setelah Mars adalah Bumi. Kita akan membicarakannya di bab terakhir buku ini. Sementara itu, ingatlah anak-anakku, Bumi adalah satu-satunya planet yang memungkinkan bagi adanya kehidupan. </span></div><span style="color: black;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 16pt; margin-right: 8.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;">Semakin dekat ke matahari, pencarian kita akan sampai di planet Venus. Venus merupakan bintang paling terang setelah matahari dan bulan. Karena itulah, manusia telah mengenalnya sejak lama. Meskipun planet-planet yang sama jauhnya dengan Venus juga telah dikenal oleh manusia, <b>Venus memiliki terang yang tak tertandingi baik pada waktu pagi maupun malam. Kebalikan dari planet-planet lain, Venus sangat panas. Suhu permukaannya mencapai 450<sup>o</sup>C (840<sup>o</sup>F),</b> cukup untuk meleburkan segala sesuatu. Ciri lain dari Venus adalah ketebalan atmosfirnya yang terdiri atas lapisan karbon dioksida. Selain itu, atmosfir Venus memiliki lapisan asam setebal beberapa kilometer. Tidak ada satupun makhluk hidup yang dapat hidup disana walau sedetik. </span></div><span style="color: black;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 16pt; margin-right: 8.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;">Kita tinggalkan Venus, kita temui <b>Merkurius,</b> planet yang paling dekat dengan Matahari. Rotasinya sangat lambat karena dekat dengan matahari sehingga planet tersebut hanya membuat tiga putaran penuh selama dua kali berevolusi mengelilingi matahari. Inilah mengapa salah satu sisi Merkurius sangat panas sedangkan sisi lainnya sangat dingin. Perbedaan malam dan siang pada <b>Merkurias sebesar 1,000<sup>o</sup>C (1,800<sup>o</sup>F</b>). Tentu saja lingkungan seperti ini tak mendukung adanya kehidupan.</span></div><span style="color: black;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 16pt; margin-right: 8.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;">Perjalanan kita sejauh ini menunjukkan bahwa selain bumi, tak ada satupun planet di Tata Surya yang memungkinkan bagi kehidupan. Semuanya tidak memiliki kehidupan dan tak berpenghuni. Namun, Bumi kita adalah planet yang menyediakan segala sesuatu yang diperlukan untuk hidup. Dengan hijaunya hutan dan birunya laut, ia nampak sangat cantik dari angkasa. Astronot pertama yang sampai di bulan kagum oleh pemandangan penuh warna dan cerah yang dimiliki bumi kita. </span></div><span style="color: black;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 16pt; margin-right: 8.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 11pt;"> </span><a href="http://learnwithedo.files.wordpress.com/2008/03/winterborn1600.jpg" title="winterborn1600.jpg"><img alt="winterborn1600.jpg" src="http://learnwithedo.files.wordpress.com/2008/03/winterborn1600.thumbnail.jpg" /></a></div><span style="color: black;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 16pt; margin-right: 8.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><b><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 14pt;">Benda Langit Lainnya</span></b></div><span style="color: black;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 16pt; margin-right: 8.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><b><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 16pt;">Benda langit lain di Tata Surya adalah komet, asteroida, dan meteorit</span></b><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;">. Semuanya adalah benda-benda langit yang tersisa dari nebula ketika pembentukan Tata Surya empat sampai enam milyar tahun yang lalu. </span></div><span style="color: black;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 16pt; margin-right: 8.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="background: none repeat scroll 0pt 0pt fuchsia; font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;">- <b>Komet</b></span><b><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;"> </span></b><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;">terbentuk dari gas dan debu-debu terpadatkan. Kadang-kadang, orbitnya membawa mereka mendekati matahari. Ketika komet mendekati matahari, permukaannya menjadi menguap karena panas. Penguapan ini menimbulkan cahaya terang. Bola besar dari gas dan debu muncul disekitar inti. Bola gas dan debu ini disebut “coma.” Terdapat juga ekor gas dan debu yang terhubung ke “coma”.</span></div><span style="color: black;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 16pt; margin-right: 8.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="background: none repeat scroll 0pt 0pt fuchsia; font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;">- <b>Meteor</b></span><b><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;"> </span></b><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;">adalah batu-batuan di angkasa. Biasanya, mereka teramati di antara orbit Mars dan Yupiter. Beberapa diantara mereka, diameternya mencapai 1,000 kilometer (620 mile). </span></div><span style="color: black;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 16pt; margin-right: 8.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><b><span style="background: none repeat scroll 0pt 0pt fuchsia; font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;">- Meteori</span></b><b><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;">t </span></b><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;">adalah benda langit padat yang jatuh ke bumi dari angkasa. Kepingan batu, atau campuran batu dan besi, terpisah dari meteor atau komet. Misalnya suatu ketika bumi melintasi awan debu yang tersisa dari komet, benda dalam awan debu tersebut akan terbakar di atmosphere. Mereka terbakar ketika memasuki atmosfer bumi dan meninggalkan garis terang cahaya di langit. Inilah yang dinamakan meteor. Kadang-kadang, jika mereka tidak habis terbakar, meteor akan menumbuk bumi. Meteor-meteor yang dapat mencapai bumi dinamakan aerolit atau meteorit. </span></div><span style="color: black;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 16pt; margin-right: 8.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;">Renungkanlah satu hal penting di sini: meteor yang mencapai atmosphere kadangkala bisa sampai di bumi. Saat mereka jatuh, kerusakan yang diakibatkannya berbeda-beda, tergantung pada besarnya. Bumi kita sangat mungkin kejatuhan meteor setiap saat, akan tetapi Allah telah menciptakan mereka secara khusus sehingga mereka selalu terbakar dan musnah di atmosphere sehingga tidak membahayakan kita. Allah melindungi kita dengan menunjukkan kemurahan dan kasih sayangNya. </span></div><span style="color: black;"> </span><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 16pt; margin-right: 8.5pt; text-align: justify; text-indent: 28.35pt;"><b><span style="font-family: 'Abadi MT Condensed Light'; font-size: 14pt;">Sekarang kamu harus yakin bahwa Allah mengendalikan semua benda-benda langit, yang kecil maupun besar, dan memerintahkan mereka setiap saat dengan terencana dan teratur.</span></b></div>BANTEN SELATAN BLOGGERhttp://www.blogger.com/profile/05558841472784857047noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8730548713477827558.post-70276782190451547392011-09-21T04:59:00.001-07:002011-09-21T04:59:26.188-07:00JAGAD RAYA<span style="font-family: arial;"> </span><br />
<div align="center"><span style="font-family: arial;"><strong><big>STRUKTUR JAGAD RAYA</big></strong></span></div><span style="font-family: arial;"> <div align="left">Jagad raya kita diperkirakan berumur sekitar 15 miliar tahun. Isi jagad raya yang sudah berhasil diamati, berupa :</div><div align="left"><strong>1. Materi nampak, </strong></div><div align="left">Terdiri dari benda-benda angkasa yang menghasilkan cahaya atau memantulkan cahaya sehingga keberadaaanya dapat kita amati. Struktur benda angkasa dari kecil hingga besar adalah sebagai berikut :</div><div align="left">- matahari, bintang, planet, bulan, asteroida, dll<br />
- Tata surya<br />
- Galaksi<br />
- Cluster galaksi</div><div align="left"><strong>2. Materi gelap (dark mater)</strong></div><div align="left">Terdiri dari benda-benda angkasa yang supermasif, yang runtuh akibat gravitasinya menjadi sedemikian masifnya tetapi gaya gravitasinya begitu besarnya sehingga semua materi tertelan bahkan cahaya pun tak dapat keluar dari tarikannya. Akibatnya materi itu tidak bisa dilihat keberadaanya, kecuali dari akibat gravitasinya. Benda itu dinamakan lobang hitam<em> (black holes)</em></div><div align="center"> <img alt="blakholes.jpg (12815 bytes)" height="412" src="http://soni69.tripod.com/blakholes.jpg" width="360" /></div><div align="center">Gb.Tarikan Lobang Hitan</div><div align="left">Meski tidak kelihatan justru materi gelap mengisi sebagian besar jagad raya. Menurut yang sekarang bisa diamati meliputi 90 % dari materi jagad raya berisi materi gelap. Di pusat galaksi Bima sakti kita terdapat lubang hitam yang sangat besar.</div><div align="left"><strong>Tata Surya (solar system)</strong></div><blockquote> <div align="left">Tata surya merupakan sistem edar planet-planet mengelilingi satu/lebih bintang. Tata surya kita pusat edar/orbitnya adalah matahari, yang juga merupakan pusat konsentrasi massa tata surya.</div><div align="left"><strong>Matahari/bintang </strong>: benda angkasa yang menghasilkan radiasi/cahaya. Cahaya ini keluar dari reaksi fusi, yang memberi energi untuk mempertahankannya dari tarikan gravitasi sehingga tidak runtuh. Jika bintang kehabisan bahan bakar itu, maka akan runtuh menjadi bintang kerdil putih <em>(white drawf)</em>, atau bintang netron, atau bahkan menjadi lobang hitam, tergantung massanya. Keruntuhan bintang yang besar menjadi lobang hitam. <br />
Bintang yang terdekat dengan tata surya kita adalah Proxima Centauri, yang berjarak sekitar 4 tahun cahaya</div><div align="left">( Tahun cahaya adalah <strong>jarak</strong> yang ditempuh cahaya selama satu tahun. Jadi jika 1 detik jarak yang ditempuh 300 000 km, maka 1 th cahaya sekitar 10 triliun km)</div><div align="left"><strong>Planet</strong> : Benda angkasa yang tidak menghasilkan cahaya, yang mengitari bintang. Pada tata surya kita terdapat 9 buah planet, masing-masing secara berurutan menjauhi matahari : Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, Pluto.</div><div align="left"><strong>Bulan/ satelit</strong> : seperti planet, hanya dia mengitari planet. Bumi kita memiliki satu satelit/bulan.</div><div align="left"><strong>Asteroida, komet, meteroid, planet kecil-kecil</strong> : benda angkasa kecil-kecil yang melayang-layang. Asteroida ini banyak sekali terdapat di antara orbit Mars dan Yupiter.</div><div align="left">Matahari merupakan 99.85% materi dari seluruh tata surya. Planet-planet, disekitar mataharihanya mengandung 0.135%. Jupiter yang merupakan planet terbesar memiliki lebih lebaih dari 2 kali seluruh planet lain jika digabung. Satellite planets, comets, asteroid, meteoroid, dan media antar planet mengandung 0.015%. Berikur daftar distibusi massa dari tata surya kita : </div><blockquote> <div align="left">Sun: 99.85% <br />
Planets: 0.135% <br />
Comets: 0.01% ? <br />
Satellites: 0.00005% <br />
Minor Planets: 0.0000002% ? <br />
Meteoroids: 0.0000001% ? <br />
Interplanetary Medium: 0.0000001% </div></blockquote></blockquote><div align="center"><big><big><strong>Galaksi</strong></big></big></div><div align="center"> <img alt="GALSPIRAL.gif (117278 bytes)" height="320" src="http://soni69.tripod.com/GALSPIRAL.gif" width="640" /></div><blockquote> <div align="left">Galaksi adalah gugusan dari miliaran bintang-bintang. Biasanya sekitar 100 miliar bintang. Galaksi memiliki berbagai bentuk seperti spiral, cakram, elips atau tidak beraturan. Galaksi tempat tatasurya kita adalah galaksi bima sakti (milky way). Jumlah galaksi di jagad sekarang diperkirakan sekitar 100 miliar galaksi.</div><div align="left">Galaksi bima sakti, tempat tata surya kita, merupakan galaksi berbentuk cakram. Jarak antar tepi-tepi cakram adalah sekitar 100 juta tahun cahaya. Galaksi kita memiliki dua bagian :</div><div align="left">- Bagian inti : berada di tengah, berbentuk mirip bola dengan diameter , berisi sekitar 80 miliar bintang, serta diperkirakan terdapat lobang hitam yang sangat besar massanya<br />
- Bagian tepi : berisi sekitar 20 miliar bintang. Tata surya terletak di agak pinggir cakram ini. </div><div align="left"><br />
</div><div align="center"> <img alt="BIMASAKTI.jpg (27654 bytes)" height="220" src="http://soni69.tripod.com/BIMASAKTI.jpg" width="437" /></div><div align="left"><br />
</div><div align="left">Galaksi lain yang terkenal adalah galaksi Andromeda, dan galaksi Magelhan</div><div align="center"><strong>CLUSTER DAN SUPERCLUSTER</strong></div><div align="left">Beberapa galaksi yang berdekatan membentuk formasi yang dinamakan Cluster. Cluster tempat Bima Sakti bernama Local Groupyang berisi sekitar 30 galaksi. Cluster-cluster tersebut juga membentuk supercluster. Supercluster tempat bima sakti kita adalah Local supercluster, dengan pusat orbit Cluster Virgo</div><div align="center"><strong>JAGAD MEMUAI</strong></div><div align="left">Diketahui jagad ini tidaklah ststis atau steady-state, melainkan memuai. Hal ini pertama kali diungkapkan oleh astronom terkenal Edwin Hubble. </div></blockquote></span>BANTEN SELATAN BLOGGERhttp://www.blogger.com/profile/05558841472784857047noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8730548713477827558.post-6456163893426581002011-09-21T04:57:00.001-07:002011-09-21T04:57:29.721-07:00Sejarah Pembentukan Permukaan Bumi<h3 class="post-title entry-title"> Sejarah Perkembangan Muka Bumi</h3>Pengertian<br />
Bumi terbentuk dimulai 4.60.000.000 tahun yang lalu dan mengalami beberapa perkembangan samapi terbentuk seperti saat ini. Pada awal terbentuknya, bumi masih berupa bola api yang mengalami akulasi panas akibat kontraksi gravitasi peluruhan radioaktif dan hujan mikroit. Masa tersebtu disebut masa Arkeozaikum yang berakhir 2.500.000.000 tahun yang lalu. Selanjutnya, inti bumi yang merupakan cairan besi dan nikel memisahkan diri dari mantel bumi. Penguapan besar-besaran gas dari dalam bumi bersama-sama dengan hidrogen dan helium membentuk atmosfer positif yang kemudian menyebabkan proses pendinginan bagian secara berangsur-angsur membentuk kerak bumi.<br />
Masa Arkeozoikum merupakan awal pembentukan batuan kerak bumi yang berkembang menjadi protokinten. Batuan masa ini ditemukan dibagian dunia yang berumur 3.800.000.000 tahun yang lalu. Pada masa ini pula tercatat sebagai awal munculnya kehidupan primitif di dalam samudra yang berupa ganggang dan bakteri yang dibuktikan dengan ditemukan posil Iyanobacteria dan Stromatin (3.500.000.000 tahun).<br />
Masa protozoikum (2,5 milyar – 590 juta tahun yang lalu). Masa ini mulai terjadi perkembangan hidrosfer dan atmosfer serta dimulainya kehidupan yang lebih kompleks. Masa Arkeizonikum dan Protozoikum dikenal dengan masa Prokambiu <br />
Masa Paleozonikum dibagi menajdi 6 zaman sebagai berikut<br />
1.ZamanKambrium(590juta500jutatahunyanglalu)<br />
Bumi masih berbentuk lautan penuh dengan daratan yang disebut dengan Ondwana yang merupakan cikal bakal pulau / negara India, Afrika, sebagian Asia, AustraliaAntartika danlain-lain.<br />
2. Zaman Ordovisium (500 juta – 440 juta tahun yang lalu)<br />
Daratan Gonswana masih menutupi celah celah samudra, meluapnya samudra dan terjadinya zaman es adalah peristiwa yang terjadi pada masa ini.<br />
3.Zaman Selur (440 juta – 410 juta tahun yang lalu)<br />
Terjadi pembentukan kereta pegunungan yang melintasi daerah yagn sekarang kita kenal sebagai daerah Skandinavia, Skotlandia dan pantai Amerika Utara.<br />
4. Zaman Devon (410 juta -360 juta tahun yang lalu)<br />
Menyurutnya samudra hingga menyebabkan benua raksasa Gondwana daerah Eropa Timur dan Greenland terjadi pada masa ini.<br />
5. Zaman Karbon Kwali (360 juta – 260 juta tahun yang lalu)<br />
Terjadinya penyatuan benua dan membentuk daratan yang iklim daerahnya tergantung pada letak geografis dan astronomisnya masing-masing.<br />
6. Zaman Perme (260 juta – 250 juta tahun yang lalu)<br />
Benua pangea bergabung bersama membentuk daratan, air mulai menyurut karena terjadi pembentukan di daerah Antartika dan Afrika yang menyebabkan terjadinya iklim kering gurun pasir di daerah utara.<br />
Masa Mesozoikum terbagi 3 zaman sebagai berikut :<br />
1. Zaman Tiras (250 juta – 210 juta tahun yang lalu)<br />
Benua Pangea bergerak ke arah utara dan daerah gurun terbentuk lembaran es di daerah selatan mulai mencair ke celah-celah antar benua mulai terbentuk di Pangea.<br />
2. Zaman Jura (210 juta – 140 juta tahun yang lalu)<br />
Benua Pangea terpecah yaitu daratan yang sekarang dikenal sebagai Amerika Utara memisahkan diri dari daratan Afrika. Selain itu, daratan Amerika Selatan memisahkan diri dari daratan Antartikan dan Australia.<br />
3. Zaman Kapur (140 juta – 65 juta tahun yang lalu)<br />
Negara India terlepas dari Afrika daratan utamanya menuju daerah Asia dan terbentuklah iklim sedang di daerah India.<br />
Masa Konozoikum menjadi 6 zaman yaitu :<br />
1. Kala Paleosin (67 juta – 56,7 juta tahun yang lalu)<br />
Awal munculnya pemakan rumput, primata, burung dan sebagian reptil. Kala ini ditandai dengan kegiatan magma secara intensif, busur lava yang besar dan hujan meteroid.<br />
2. Kala Eosen (56,7 juta – 35,5 juta tahun yang lalu)<br />
Daerah Afrika menabrak daerah Eropa dan daerah India masih bergerak menuju daerah Asia, mengangkat pegunungan Alpen dan pegunungan Himalaya. Tekanan antara benua membentuk cekungan samudra melebar yang menyebabkan permukaan air laut merendah.<br />
3. Kala Oligasen (35,5 juta – 24 juta tahun yang lalu)<br />
Daratan kian lua, lautan menyempit, pergerakan kerak benua terjadi secara luas di daerah Amerika dan daerah Eropa mulailah terbentuk pada kala Oligosen ini.<br />
4. Kala Miosen (24 juta – 5 juta tahun yang lalu)<br />
Pada kala ini padang rumput semakin meluas, hutan semakin berkurang.<br />
5. Kala Pliosen (5 juta – 1,8 juta tahun yang lalu)<br />
Sejumlah besar tumbuhan habis karena cuaca yang semakin dingin.<br />
6. Kala Plestosen (1,8 juta – 0,01 juta tahun yang lalu)<br />
Kala ini dikenal sebagai zaman es karena pada zaman ini terjadi beberapa kali Glasisasi. Pada zaman ini sebagian besar daerah Eropa, Amerika, Utara, Asia Utara ditutup i oleh es, begitu pula pegunungan Alpen, Himalaya dan Cherpathia, iklim bumi benar-benar lebih hangat.<br />
2.2.2 Ciri-ciri Atmosfer dan Manfaatnya<br />
Atmosfer berasal dari kata Atmos yang berarti uap atau gas dan spahira atau Sphere yang berarti bola jadi, atmosfer adalah masa udara yang menyelimuti bulatan bumi. Atmosfer ini penting untuk melindungi bumi dari pemanasan dan pendinginan yang berlebihan serta meteor-meteor dan sebagainya.<br />
Di dalam atmosfer terdiri dari gas-gas atau zat-zat yang makin tinggi lapisan udara itu makin tipis. Unsur utama yang dominan adalah nitrogen ((N2) sebanyak 78 %, oksigen (O2) 21 %, Argon (Ar) 1 %dan karbondioksida (CO2) 0,03 %.<br />
Nitrogen (N2) dalam atmosfer merupakan unsure yang tidak mudah bergabung dengan unsur lain, sehingga hanya sedikit yang dimanfaatkan oleh tanah dan tumbuh-tumbuhan. Sementara itu oksigen (O2) merupakan unsur yang aktif dan mudah bersenyawa dengan unsur lain. Hal ini dapat dilihat dalam proses pelapukan oksigen pada tanah dan dimanfaatkan untuk bernafas pada mahluk hidup.<br />
<br />
Argon merupakan unsur yang tidak begitu penting dalam proses alam karbondioksida (CO2) meskipun sedikit merupakan unsur yang snagat penting karena sangat menyerap panas matahari yang berguna bagi tumbuh-tumbuhandan proses fotosintesis yaitu mengubah zat mata menjadi karbohidrat.<br />
Atmosfer mempunyai lapisan-lapisan yang meliputi sebagai berikut :<br />
1. Troposfer (troposphere)<br />
a. Ketinggiannya tidak sama yaitu sebagai berikut :<br />
1) di daerah kutub tingginya antara 0 – 8 km dml (dari muka bumi)<br />
2) di daerah khatulistiwa, tingginya antara 0 – 16 km dml<br />
3) tinggi rata-rata lebih kurang 12 km dml<br />
b. Masa udara didilapisi paling rapat. Kandungan zat dan gas paling kompleks, lebih kurang 80 % dan kandungan zat serta gas seluruhnya terdapat di lapisan trosfer.<br />
c. Karakteristik suhu di lapisan ini makin tinggi udara yangnaik suhu udaranya semakin rendah sampai zona suhu terendah batas trosfer dengan stratosfer mencapai 600 C. Lapisan masa udara terdingin inilah disebut zona tropopause. Sebaliknya geraak masaudara naik setiap 100 meter, suhu turun rata-rata 50 C. berdasarkan karakteristik suhu udara inilah troposper menjadi ruang tempat terbentuknya proses cuaca yang berpengaruh terhadap kehidupan mahluk hidup di permukaan bumi. Proses-proses cuaca seperti hujan, angin, awan dan sebagainya terjadi pada lapisan ini.<br />
2. Atratosfer (stratosphere)<br />
a. Ketinggiannya antara 15 – 55 km di muka laut.<br />
b. Masa udara di lapisan ini tidak serapat masa udara di lapisan troposfer. Di lapisan bagian atas yaitu di sekitar batas stratosfer dengan mesofer (zona stratopause) merupakan konsentrasi gas ozon (O2) paling besar. Konsentrasi gas ozon di lapisan ini berfungsi sebagai pelindung bumi karena unsur-unsur matahari, seperti sinar gamma, sinar x, untraviolet dan infra merah dinetralisir oleh O3. oleh karena itu, unsur-unsur radiasi matahari sampai ke permukaan bumi tidak membahayakan kehidupan mahluk hidup.<br />
c. Suhu udara dari tropopause samapi stratopause meningkat dari 620 C hingga mencapai 00 C akan tetapi dan stratopause terus menurun sampai -10 0 C di zona misofer.<br />
3. Mesoder (mesosphere)<br />
a. Ketinggiannya antara 55 – 75 km<br />
b. Suhu udara di lapisan inimenurun tajam hingga mencapai -1000 C. Batu-batu meteorit yang bergerak berasal dari ekssosfer menembus atmosfer (akibat gravitasi bumi). Dilapisan mesofer batu meorit dihimpit oleh masa udara yang dingin. Akibatnya, terbakar dan hancur sebelum menyentuh muka bumi jadi, mesofer berfungsi sebagai pelindung bumi dari benturan-benturan batuan meteorit. <br />
4. Termosfer (thermosphere)<br />
a. Ketinggiannya dari 75 km sampai ketinggian yang belum diketahui.<br />
b. Lapisan paling bawah dari termosfer ini disebut dengan ionosfer. Di lapisan ionosfer ini ketinggiannya antara 75 – 375 km dan merupakan ruang tempat proses ionisasi atau pembentuakn gas ion yang bermuatan listrik positif. Akibatnya, suhu di lapisan ini tinggi. Pada ketinggian 375 km suhunya naik sampai 1.0100 C dan pada ketinggian 480 km suhunya mencapai 12000 C. Di lapisan ini aurora (cahaya kutub) terlihat bergemerlap.<br />
2.2.3 Bentuk Muka Bumi<br />
Bentuk muka bumi ini tidak rata atau bergelombang, terdiri dari daratan dan dasar laut. Dasar lautan adalah muka bumi yang lebih rendah daripada daratan. Dasar lautan menjadi tempat menggenangnya air.<br />
a. Bentuk muka Bumi di Daratan<br />
Daratan adalah bentuk muka bumi yang timbul di atas permukaan laut atau lautan. Daratan tersebut berupa benua danpulau. Ketinggiannya 0 meter – 9.000 meter dari permukaan laut.<br />
1) Daratan rendah pantai, tingginya antara 0 m – 200 m diatas permukaan laut.<br />
2) Daratan tinggi, meliputi sebagai berikut :<br />
Pegunungan rendah, tingginya antara 201 m – 500 m diatas permukaan laut<br />
Pegunungan menegah, tingginya antara 501 m – 1.500 diatas permukaan laut<br />
Pegunungan tinggi, tingginya lebih dari 1500 m diatas permukaan laut.<br />
Gunung yaitu bagian dari puncak pegunungan yang tingginya beragam. Gunung-gunung berpuncak tinggi umumnya dijumpai di daerah pegunungan tinggi dan dijumpai di pegunungan menengah.<br />
Lembah, ngarai, bukit dan plato. Lembah adalah bagian permukaan bumi yang rendah, letaknya diantara lereng-lereng kaki pegunungan, gunung atau bukit. Lembah yang curam, dalam, dan memanjang disebut ngarai atau cayon. Disepanjang ngarai, hampir selalu terdapat sungai. Negara sering dijumpai di daerah muka bumi bentuk grabon. Grabon terbentuk dibagian puncak pegunungan lipatan yang patahdi Indonesia graben banyak dijumpai di bagian-bagian pegunungan misalnya patahan semangko Usumatera) yang panjangnya 1650 km.<br />
Bukit adalah gunung kecil disebut juga perbukitan umum terdapat di sekitar lokasi pegunungan rendah dan pegunungan menengah. Plato (plateu) adalah bagian muka bumi yang relatif datar dan tingginya melebihi 700 m di atas permukaan laut.<br />
b. Daratan dan potensinya bagi kehidupan<br />
Setiap ragam bentuk daratan mempunyai fungsi atau potensi menopang kehidupan manusia. Lebih-lebih jika bentang daratan ini memiliki iklim yang baik, seperti di bumi nusantara kita. Iklim dikatakan baik apabila curah hujannya cukup banyak dan temperatur udara sedang. Dengan demikian memungkinkan tumbuh suburnya aneka jenis tumbuh-tumbuhan serta hidupnya aneka jenis hewan. Iklim dikatakan kurang baik jika temperatur udara terlampau rendah (sangat dingin) atau terlampau tinggi dan jarang sekali turun hujan.<br />
Daratan pulau- pulau di Indonesia terbentuk lahan asal struktural dan lahan asal vulkanik. Indonesia beriklim laut muson tropik yang bersuhu tinggi dan bercurah hujan banyak. Akibatnya bagian terluas daratan pulau-pulau tertutup vegetasi yang berpopulasi besar.<br />
2.2.4 Bentuk-bentuk Batuan pada Proses Permukaan Bumi<br />
Bentuk batuan pada proses permukaan bumi, dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu:<br />
a. Batuan beku ialah batuan yagn terjadi karena magma yang berupa zat cair pijar mengalami pendinginan dan menjadi beku<br />
1. Batuan beku dalam (plutonik atau abisik), tempat pembekuan di saluran magma di bagian dalam trosfer (di dalam bumi).<br />
2. Batuan beku yang atau kordio, tempat pembekuannya di saluran magma (diatrema).<br />
3. Batuan beku luar atau lelehan, tempat pembekuannya permukaan bumi.<br />
Tabel contoh batuan beku<br />
Batuan beku dalam Batuan beku gang / kerok Batuan beku luar<br />
Diorit<br />
Diorit kwarsa<br />
Gabro<br />
Granit<br />
Sieris Aplidioris<br />
Apli-Spessafer<br />
Odinit<br />
Porfit – diorit<br />
Porfit – granit<br />
Porfit – sierit Andesis<br />
Basalt<br />
Batu apung<br />
Daasit<br />
Uparis<br />
Trachis<br />
b. Batuan Sedimen (endapan) ialah batuan yang diangkut oleh aliran air, angin atau cairan gletser kemudian diendapkan di tempat ini. Akibat proses diagenesis (gaya kimia dan fisis) batuan sedimen menjadi keras.<br />
Berdasarkan proses pembentukannya, batuan sedimen dibagi menjadi 3 bagian yaitu sebagai berikut :<br />
<br />
1) Batuan sedimen klasik, yaitu sedimen yang susunan kimianya sama dengan bahan asal. Ketika diangkut hanya mengalami penghancuran dari besar menjadi kecil misalnya, kerikil, pasir, lumpur (berasal dari batu-batu besar di gunung, masuk ke sungai lalu terbawa air dan saling membentuk dan akhirnya menjadi kecil, susunan kimianya masih sama dengan batuan asal). <br />
<br />
2) Batuan sedimen kimiawi, yaitu sedimen yang terjadi karena proses kimia pelarutan, penguapan dan oksidasi. Misalnya batu gamping (CaCO2) menjadi larutan air kapur (HCO3) yang disebabkan oleh air hujan yang mengandung CO2.<br />
<br />
3) Batuan sedimen organik, yaitu sedimen yang terjadi selama proses pengendapannya mendapat bantuan dari organisme, yaitu bisa rumah atau bangkai binatang laut yang tertimbun di dasar laut, seperti kerang, terumbu karang, turang belulang, kotoran burung (guano) yang menggunung di perut dan lapisan humus di hutan.<br />
<br />
Berdasarkan tenaga alam yang mengangkutnya batuan sedimen dibagi menjadi 4 yaitu :<br />
<br />
1) Batuan sedimen aeolik (aerik) adalah batuan sedimen yang terbentuk oleh tenaga angin yang mengangkutnya dan diendapkan di tempat lain. Misalnya tanah las.<br />
<br />
2) Batuan sedimen akualik adalah batuan sedimen yang terbentuk oleh tenaga air mengalir yang mengangkutnya dan diendapkan di tempat lain, misalnya breksi dan konglonurat.<br />
<br />
3) Batuan sedimen glasial adalah batuan sedimen yang terbentuk oleh tenaga gletser (es) yang mengangkutnya dan diendapkan di tempat lain, misalnya morena yang berasal dari lelereng gunung yang terbawa gletser dan diendapkan di kaki gunung.<br />
<br />
4) Batuan sedimen marin, yaitu batan sedimen yang terbentuk oleh tenaga air laut (gelombang dan arus) yang mengangkutnya dan diendapkan di tempat lain, misalnya pasir putih dan pasir besi di pantai.<br />
<br />
Beberapa macam lingkungan tempat sedimen klestik diendapkan sebagai berikut :<br />
1) Lingkungan aluvial, yaitu lingkungan sungai misalnya endapan pasir di dasar dan keldian dan alursungai<br />
2) Lingkungan dulta, yaitu muara sungai misalnya macam - macam delta (pasir dan lumpur)<br />
3) Lingkungan gurun, misalnya gurun pasir<br />
4) Lingkungan glasial (daerah es) misalnya timbunan morena<br />
5) Lingkungan laut dangkal, misalnya sisa organisme laut, terumbu karang dan endapan lumpur dari darat.<br />
c. Bantuan Metamorf (malihan atau berubah sifat) ialah bantuan beku atau sedimen yang telah mengalami perubahan bentuk dan sifat (metamorfosis) penyebabnya adalah suhu atau tekanan yang meningkat dan adanya penanmbahan zat lain ke dalam batuan asal.BANTEN SELATAN BLOGGERhttp://www.blogger.com/profile/05558841472784857047noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8730548713477827558.post-22420183286659592982011-09-21T04:55:00.003-07:002011-09-21T04:55:35.411-07:00Teori Terbentuknya Muka Bumi<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
text-align:center;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style> <![endif]--> <br />
<div align="left" class="MsoNormal" style="mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 3; text-align: left;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 13.5pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><a href="http://sobatbaru.blogspot.com/2009/01/teori-terbentuknya-muka-bumi.html"><span style="color: blue;"></span></a></span></b></div><ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l3 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Teori Kabut ( Hipetensis Nebula ) </span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 21.9pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pada tanggal 1724 – 1804 hiduplah seorang ahli ilmu pasti dan ilmu alam yang bernama Umanuel Kant. Beliau menulis buku yang berjuduk sejarah ilmu dari alam dan teori tentang langit. Diterangkan berdasarkan hukum-hukum newton pd thn 1755. beliau menjelaskan bahwa bumi terjadi karena adanya kabut pertama yang terdiri atas sekelompok “debu-debu kosmis”, karena adanya gaya tarik menarik antara benda-benda yang halus (debu) tersebut terjadilah gumpalan-gumpalan yang merupakan bola. Pada tahun 1796, seorang ahli astronomi dan ilmu pasti dari Perancis yang bernama Pierre Simon Marquis de laplace (1749-1827) telah menyusun teori tentang terjadinya Planet-planet, beliau mengatakan bahwa semula ada gumpalan kabut ( kabut pertama) yang sangat panas dan berpijar. Walaupun ada sedikit perbedaan antara teori kant dan laplace, namun kesamaan bahasan mengenai kabut Planet membuat teori Kant dan Laplace terkenal dengan sebutan satu nama, yaitu kabut Kant-Laplace</span></div><ol start="2" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo2; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Teori Planetisimal</span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 21.9pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tahun 1905, Thomas c. chamberlin dan forest r. moulton dari cicago (USA) mengatakan bahwa ratusan juta tahun yang lalu ada sebuah bintang yang mendekati matahari dan menimbulkan gaya tarik-menarik. Lalu lepaslah sebagian massa dari bola gas ( matahari ) tersebut dan beberapa cabang yang mencuat keluar dan seakan sealan terjadi kabut pilin ( kabut spiral ) lalu perhimpunan kabut pilin ini akhirnya menjadi mampat, lalu menjadi inti yang banyak menarik planetisimal-planetisimal tersebut sehingga jadilah planet</span></div><ol start="3" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l5 level1 lfo3; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Teori Pasang Surut</span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .25in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: 21.9pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Teori ini di kemukakan oleh sir H. Jeans ( ahli Atrofisika ) dan haroid Jeffreys ( ahli geofisika ) keduanya dari Inggris. Teori yang dikemukakan adalah teori pasang ( The tidal teory ) teori ini menyatakan bahwa bumi dan planet-planet lain terbentuk ketika ada sebuah bintang besar ( matahari ) yang didekati oleh sebuah bintang besar lainya, keduanya makin lama makin dekat tetapi tidak sampai bertabrakan, gaya tarik menarik pun terjadi dan terbentuk gumpalan-gumpalan bola gas lalu membulat berangsur-angsur menjadi dingin dan padat. Lalu terbentuk planet-planet yang lebih besar / planet yang mengelilingi matahari kita</span></div><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">B. Sejarah perkembangan Muka Bumi</span></div><ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l0 level1 lfo4; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Menurut Descates</span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 37.05pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.05pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Karena pendinginan, bumi makin lama makin kecil ( mengerut ), lalu timbullah gunung-gunung lembah-lembah teori ini disebut teori kontraksi</span></div><ol start="2" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l4 level1 lfo5; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Menurut Edward Suess</span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 37.05pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify; text-indent: -1.05pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ia berpendapat bahwa india, Amerika selatan antartika, dan australia dulu menjadi satu Kesatuan itu membentuk suatu benua yang disebut Goundwana</span></div><ol start="3" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l2 level1 lfo6; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list .5in; text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Menurut Alfred Lothar Wegener</span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ia mengemukakan teorinya yang disebut teori apung dan pergeseran benua, teori tersebut mengatakan bahwa benua amerika utara dan amerika selatan dulu berimpit dengan pantai eropa barat dan Afrika</span></div><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">C. Lapisan Bumi</span></div><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bola bumi dibagi menjadi:</span></div><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: left; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kulit bumi ( Litosfir )</span></div><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: left; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Lapisan Pengantara / Pirosfer</span></div><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: .5in; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: left; text-indent: -.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 7.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Inti Bumi / Barisfer / lapisan nife</span></div><div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">D. Teori Lempeng Tektonik</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Lempeng bumi ada dua yaitu lempeng benua dan lempeng samudra. Lempeng tersebut bergerak tidak beraturan, ada yang menjauh mendekat bahkan bergeser</span></div>BANTEN SELATAN BLOGGERhttp://www.blogger.com/profile/05558841472784857047noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8730548713477827558.post-58222445588547738652011-09-21T04:40:00.003-07:002011-09-21T04:40:28.362-07:00RELIEF MUKA BUMI<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
text-align:center;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style> <![endif]--> <br />
<div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal"><b><span style="font-family: Algerian; font-size: 18.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Keragaman Bentuk Muka Bumi</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bumi bila dilihat dari luar angkasa tampak halus dan indah, tetapi apabila bagian bumi dilihat dari dekat, akan tampak bahwa permukaan Bumi tidak rata dan bentuknya beragam.</span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pada permukaan Bumi, ada bagian yang menonjol ke atas, ada pula bagian yang cekung ke bawah. Di daratan bagian yang menonjol ke atas, dapat berupa gunung, pegunungan, dataran tinggi, bukit, dan sebagainya. Bagian yang cekung dapat berupa ngarai, lembah, danau, sungai, rawa, dan sebagainya. Di dasar laut juga terdapat bagian yang menonjol ke atas dan bagian yang cekung ke bawah, dapat berupa palung laut, lubuk laut, gunung bawah laut, dan sebagainya.</span></div><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Keragaman bentuk muka Bumi tidak terjadi begitu saja, melainkan melalui berbagai proses dan waktu yang sangat lama. Berbagai bentuk tenaga bekerja untuk mengubah muka Bumi, baik dari dalam Bumi maupun dari luar Bumi yang dikenal dengan sebutan tenaga geologi.</span></div><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bentuk-bentuk muka bumi daratan tidaklah rata, akan tetapi bervariasi, baik itu berupa dataran, dataran tinggi, dataran rendah, tonjolan berupa bukit, gunung, dome, maupun cekungan berupa sungai, lembah, ngarai, atau basin. Penggambaran bentuk-bentuk muka bumi tersebut dapat digambarkan melalui dua jenis peta, yaitu dengan menggunakan peta umum berwarna ataupun dengan menggunakan peta khusus, seperti peta topografi atau peta kontur. Pada peta kontur keadaan relief muka bumi dapat diketahui dengan jelas dengan melihat tingkat kerapatan konturnya atau dengan membuat peta tida dimensinya. Bentuk ketampakan muka bumi dapat kita bedakan menjadi bentuk muka bumi daratan (termasuk sungai dan perairan darat lainnya) serta bentuk muka bumi lautan. Penggambaran bentuk muka bumi tersebut tentu saja tidak dapat ditampilkan sebagaimana aslinya, melainkan berbentuk simbol. Adapun bentuk simbol-simbol yang digunakan untuk menggambarkan ketampakan-ketampakan alam tersebut dapat berupa simbol titik, simbol garis, ataupun simbol area dan warna. Penggunaan simbol tersebut disesuaikan dengan bentuk-bentuk muka bumi yang digambarkan pada peta. Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah uraian berikut ini.</span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: Algerian; font-size: 20.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">RELIEF MUKA BUMI</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span></div><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><br />
</div><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
1. <b><u>Daratan </u></b></span></div><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
a. <i>Dataran Rendah</i></span></div><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><br />
</div><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Secara umum, dataran rendah diidentifikasikan sebagai relief daratan yang mempunyai ketinggian antara 0 - 400 m. Bentuk muka bumi berupa dataran rendah digambarkan dengan menggunakan simbol area berwarna hijau. Pewarnaan hijau tersebut dapat dipecah lagi menjadi beberapa tingkatan warna, misalnya warna hijau untuk ketinggian antara 0 - 100 m dan warna hijau muda untuk ketinggian antara 100 - 400 m. Pada peta topografi, dataran rendah dicirikan dengan penggambaran garis kontur yang jarang.</span></div><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><br />
</div><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b .<i> Dataran Tinggi</i></span></div><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><br />
</div><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dataran tinggi diidentifikasikan sebagai relief daratan yang relatif landai dengan ketinggian antara 400 - 1.000 meter dari permukaan air laut. Dataran tinggi digambarkan dengan menggunakan simbol area berwarna kuning atau cokelat muda. Pada peta topografi, penggambaran dataran tinggi digambarkan dengan garis kontur yang agak jarang, namun memiliki angka penunjuk kontur yang besar (antara 400 - 1.000 meter). </span></div><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><br />
</div><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">c . <i>Kawasan Pegunungan atau Perbukitan</i></span></div><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><br />
</div><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kawasan pegunungan atau perbukitan diidentifikasikan sebagai daratan yang memiliki kemiringan lereng yang relatif lebih besar bila dibandingkan dengan dataran dan mempunyai ketinggian di atas 1.000 meter. Karena kemiringan lerengnya yang relatif besar, maka kawasan ini bila digambarkan dengan peta kontur akan memiliki garis-garis kontur yang relatif rapat satu sama lain. Adapun pada peta umum, kawasan ini digambarkan dengan simbol area berwarna cokelat.</span></div><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><br />
</div><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">d . <i>Rawa, Danau, dan Waduk </i></span></div><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Rawa merupakan wilayah daratan yang digenangi air, biasanya berada di dataran rendah atau di daerah pantai. Adapun danau adalah daratan luas yang digenangi air, sedangkan waduk adalah danau buatan. Keduanya biasanya terletak di dataran tinggi. Pada peta, danau dan waduk digambarkan dengan simbol area berwarna biru, sedangkan rawa digambarkan dengan simbol area berwarna hijau dengan garis putus-putus.</span></div><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><br />
</div><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">e . <i>Sungai </i></span></div><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Sungai merupakan jalur atau penampang yang dilalui oleh air dari hulu ke hilir. Pada umumnya, sungai memiliki mata air atau berhulu di kawasan pegunungan atau dataran tinggi dan bermuara di lautan. Pada peta, aliran sungai digambarkan dengan garis yang berkelok-kelok berwarna biru. Sementara itu, pada peta kontur, sungai digambarkan dengan garis yang memotong pola kontur dengan arah kontur membelok ke arah hulu.</span></div><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><br />
</div><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">f . <i>Gunung</i></span></div><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><br />
</div><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Gunung merupakan bentuk relief muka bumi yang menonjol. Pada umumnya, memiliki ketinggian di atas 1.000 meter. Dalam peta, gunung digambarkan dengan simbol segitiga berwarna merah untuk gunung aktif dan segitiga berwarna hitam untuk gunung mati (tidak aktif).</span></div><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><br />
</div><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">g . Kota/Permukiman dan Jalan</span></div><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><br />
</div><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Suatu bentuk permukiman hanya ditunjukkan oleh letak ibukotanya. Berdasarkan hierarki kota, penggambaran letak ibukota digambarkan dengan simbol berikut ini. <br />
<br />
Adapun jalan yang merupakan hasil budidaya manusia digambarkan dengan menggunakan simbol garis berwarna hitam atau merah. Besar kecilnya jalan (kelas jalan) juga dibedakan berdasarkan tingkat ketebalan garis pada peta. Pada peta-peta umum tertentu, terdapat simbol area berwarna kelabu untuk menunjukkan kawasan puncak gunung atau pegunungan bersalju serta warna cokelat cerah (terkadang berbintik-bintik) untuk menunjukkan daerah gurun.</span></div><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><br />
</div><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2. <b><u>Lautan</u></b></span></div><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><br />
</div><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><b><u><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
</span></u></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Berbeda dengan relief daratan yang mudah digambarkan karena dapat terlihat dari atas, muka relief lautan relatif lebih sulit ditentukan. Pada umumnya, lautan digambarkan dengan simbol area berwarna biru. Seperti juga halnya dengan wilayah daratan, penggambaran warna tersebut juga dapat dibedakan menjadi beberapa tingkatan warna berikut ini. </span></div><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
Pada beberapa peta terdapat warna biru gelap untuk menunjukkan letak suatu palung dan warna putih kelabu untuk menunjukkan perairan es. Terkadang juga terdapat tanda 4.255, artinya laut tersebut mempunyai kedalaman 4.255 meter.</span></div><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Seperti halnya bentuk muka bumi di daratan yang beraneka ragam, bentuk muka bumi di lautan juga beragam. Bedanya bentuk muka bumi di lautan tidak seruncing dan sekasar relatif di daratan. Keadaan ini akibat dari erosi dan pengupasan olah arus laut.<br />
Bentuk-bentuk muka bumi di lautan adalah sebagai berikut :</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div><table border="0" cellpadding="0" class="MsoNormalTable" style="mso-cellspacing: 1.5pt; mso-padding-alt: 0in 0in 0in 0in; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 100.0%;"><tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;"> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;" valign="top"> <div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div></td> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;" valign="top"> <div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Landas kontinen </span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(continental shelf), yaitu wilayah laut yang dangkal di sepanjang pantai dengan kedalaman kurang dari 200 meter, dengan kemiringan kira-kira 8,4 %.<br />
Landas kontinen merupakan, dasar laut dangkal di sepanjang pantai dan menjadi bagian dari daratan. Contohnya Landas Kontinental Benua Eropa Barat sepanjang 250 km ke arah barat. Dangkalan sahul yang merupakan bagian dari benua Australia dan Pulau Irian, landas kontinen dari Siberia ke arah laut Artetik sejauh 100 km, dan Dangkalan Sunda yang merupakan bagian dari Benua Asia yang terletak antara Pulau Kalimantan, Jawa dan Sumatra.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div></td> </tr>
<tr style="height: 46.5pt; mso-yfti-irow: 1;"> <td style="height: 46.5pt; padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 4.96%;" valign="top" width="4%"> <div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div></td> <td style="height: 46.5pt; padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 94.1%;" valign="top" width="94%"> <div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Lereng benua </span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(continental slope), merupakan kelanjutan dari continental shelf dengan kemiringan antara 4 % sampai 6 %. Kedalaman lereng benua lebih dari 200 meter.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2;"> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;" valign="top"> <div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div></td> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;" valign="top"> <div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dasar Samudra</span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (ocean floor), meliputi:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div><table border="0" cellpadding="0" class="MsoNormalTable" style="mso-cellspacing: 1.5pt; mso-padding-alt: 0in 0in 0in 0in; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 100.0%;"><tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;"> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 4.0%;" valign="top" width="4%"> <div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">a.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div></td> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 96.0%;" valign="top" width="96%"> <div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Deep Sea Plain, yaitu dataran dasar laut dalam dengan kedalaman lebih dari 1000 meter.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div></td> </tr>
<tr style="height: .75in; mso-yfti-irow: 1; mso-yfti-lastrow: yes;"> <td style="height: .75in; padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;" valign="top"> <div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">b.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div></td> <td style="height: .75in; padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;" valign="top"> <div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">The Deep, yaitu dasar laut yang terdalam yang berbentuk palung laut (trog).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div></td> </tr>
</tbody></table></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 3;"> <td colspan="2" style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;" valign="top"> <div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pada ocean floor terdapat relief bentukan antara lain:</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 4;"> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;" valign="top"> <div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div></td> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;" valign="top"> <div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><b><i><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Gunung laut</span></i></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">, yaitu gunung yang kakinya di dasar laut sedangkan badan puncaknya muncul ke atas permukaan laut dan merupakan sebuah pulau.<br />
Contoh: gunung Krakatau.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 5;"> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;" valign="top"> <div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div></td> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;" valign="top"> <div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><b><i><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Seamount</span></i></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">, yaitu gunung di dasar laut dengan lereng yang curam dan berpuncak runcing serta kemungkinan mempunya tinggi sampai 1 km atau lebih tetapi tidak sampai kepermukaan laut.<br />
Contoh: St. Helena, Azores da Ascension di laut Atlantik.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 6;"> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;" valign="top"> <div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div></td> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;" valign="top"> <div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><b><i><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Guyot</span></i></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">, yaitu gunung di dasar laut yang bentuknya serupa dengan seamount tetapi bagian puncaknya datar. Banyak terdapat di lautan Pasifik.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 7;"> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;" valign="top"> <div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div></td> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;" valign="top"> <div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><b><i><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Punggung laut</span></i></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> (ridge), yaitu punggung pegunungan yang ada di dasar laut.<br />
Contoh: punggung laut Sibolga.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 8;"> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;" valign="top"> <div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">5.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div></td> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;" valign="top"> <div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><b><i><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ambang laut</span></i></b><i><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span></i><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(drempel), yaitu pegunungan di dasar laut yang terletak diantara dua laut dalam.<br />
Contoh: ambang laut sulu, ambang laut sulawesi.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 9;"> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;" valign="top"> <div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">6.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div></td> <td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;" valign="top"> <div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><b><i><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Lubuk laut</span></i></b><b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(basin), yaitu dasar laut yang bentuknya bulat cekung yang terjadi karena ingresi.<br />
Contoh: lubuk laut sulu, lubuk laut sulawesi.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div></td> </tr>
<tr style="height: 40.35pt; mso-yfti-irow: 10; mso-yfti-lastrow: yes;"> <td style="height: 40.35pt; padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;" valign="top"> <div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">7.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div></td> <td style="height: 40.35pt; padding: .75pt .75pt .75pt .75pt;" valign="top"> <div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><b><i><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Palung laut </span></i></b><span style="font-family: "Verdana","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">(trog), yaitu lembah yang dalam dan memanjang di dasar laut terjadi karena ingresi.<br />
Contoh: Palung Sunda, Palung Mindanao, Palung Mariana.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></div></td> </tr>
</tbody></table>BANTEN SELATAN BLOGGERhttp://www.blogger.com/profile/05558841472784857047noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8730548713477827558.post-47775247655587026062011-09-21T04:26:00.000-07:002011-09-21T04:26:08.019-07:00KARAKTERISTIK LAPISAN BUMI<h1 class="single-title"><br />
</h1><table cellpadding="0" cellspacing="0" style="text-align: justify;"><tbody>
<tr> <td align="left" valign="top"><img alt="Lapisan Bumi" class="aligncenter size-medium wp-image-321" height="263" src="http://thinkquantum.files.wordpress.com/2009/11/lapisan-bumi.jpg?w=300&h=263" title="Lapisan Bumi" width="300" /></td> </tr>
</tbody> </table><div style="text-align: justify;">Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6 milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (ing: astronomical unit). Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari,sinar ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer. Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan melindungi bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan bumi adalah antara -70 C hingga 55 C bergantung pada iklim setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan setahun di bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 milyar ton, dengan luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik) digunakan sebagai unit perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan berat jenis Bumi dipatok sebagai 1.</div><span id="more-320"></span><br />
<div style="text-align: justify;">Bumi mempunyai diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit alami yaitu Bulan. 70,8% permukaan bumi diliputi air. Udara Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbondioksida, dan gas lain. Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam bumi yang terdiri dari besi nikel beku setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500 C, diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat cair setebal 2.100 kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer membentuk 83% isi bumi, dan akhirnya sekali diselimuti oleh kerak bumi setebal kurang lebih 85 kilometer. Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak bumi terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori Continental Drift) yang menghasilkan gempa bumi. Titik tertinggi di permukaan bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter, dan titik terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau Baikal dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut Kaspia dengan luas 394.299 km2.</div><div style="text-align: justify;">Menurut komposisi (jenis dari materialnya), Bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut :</div><div style="text-align: justify;"><strong>Kerak Bumi</strong></div><div style="text-align: justify;">Kerak bumi adalah lapisan terluar Bumi yang terbagi menjadi dua kategori, yaitu kerak samudra dan kerak benua. Kerak samudra mempunyai ketebalan sekitar 5-10 km sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 20-70 km. Penyusun kerak samudra yang utama adalah batuan basalt, sedangkan batuan penyusun kerak benua yang utama adalah granit, yang tidak sepadat batuan basalt.</div><div style="text-align: justify;"><strong>Mantel Bumi</strong></div><div style="text-align: justify;">Mantel bumi terletak di antara kerak dan inti luar bumi. Mantel bumi merupakan batuan yang mengandung magnesium dan silikon. Suhu pada mantel bagian atas ±1300 °C-1500 °C dan suhu pada mantel bagian dalam ±1500 °C-3000 °C</div><div style="text-align: justify;"><strong>Inti Bumi</strong></div><div style="text-align: justify;">Inti Bumi terletak pada lapisan terdalam. Inti Bumi terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:</div><div style="text-align: justify;">Inti bumi bagian luar merupakan salah satu bagian dalam bumi yang melapisi inti bumi bagian dalam. Inti bumi bagian luar mempunyai tebal 2250 km dan kedalaman antara 2900-4980 km. Inti bumi bagian luar terdiri atas besi dan nikel cair dengan suhu 3900 °C</div><div style="text-align: justify;">Inti bumi bagian dalam merupakan bagian bumi yang paling dalam atau dapat juga disebut inti bumi. inti bumi mempunyai tebal 1200km dan berdiameter 2600km. inti bumi terdiri dari besi dan nikel berbentuk padat dengan temperatur dapat mencapai 4800 °C.</div><div style="text-align: justify;">Sedangkan menurut sifat mekanik (sifat dari material) -nya, bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut :</div><div style="text-align: justify;"><strong>1. Litosfer</strong></div><div style="text-align: justify;">Litosfer adalah kulit terluar dari planet berbatu. Litosfer berasal dari kata Yunani, lithos yang berarti berbatu, dan sphere yang berarti padat.</div><div style="text-align: justify;">Litosfer bumi meliputi kerak dan bagian teratas dari mantel bumi yang mengakibatkan kerasnya lapisan terluar dari planet bumi. Litosfer ditopang oleh astenosfer, yang merupakan bagian yang lebih lemah, lebih panas, dan lebih dalam dari mantel. Batas antara litosfer dan astenosfer dibedakan dalam hal responnya terhadap tegangan: litosfer tetap padat dalam jangka waktu geologis yang relatif lama dan berubah secara elastis karena retakan-retakan, sednagkan astenosfer berubah seperti cairan kental.</div><div style="text-align: justify;">Litosfer terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik yang mengakibatkan terjadinya gerak benua akibat konveksi yang terjadi dalam astenosfer. Konsep litosfer sebagai lapisan terkuat dari lapisan terluar bumi dikembangkan oleh Barrel pada tahun 1914, yang menulis serangkaian paper untuk mendukung konsep itu. konsep yang berdasarkan pada keberadaan anomali gravitasi yang signifikan di atas kerak benua, yang lalu ia memperkirakan keberadaan lapisan kuat (yang ia sebut litosfer) di atas lapisan lemah yang dapat mengalir secara konveksi (yang ia sebut astenosfer). Ide ini lalu dikembangkan oleh Daly pada tahun 1940, dan telah diterima secara luas oleh ahli geologi dan geofisika. Meski teori tentang litosfer dan astenosfer berkembang sebelum teori lempeng tektonik dikembangkan pada tahun 1960, konsep mengenai keberadaan lapisan kuat (litosfer) dan lapisan lemah (astenosfer) tetap menjadi bagian penting dari teori tersebut.</div><div style="text-align: justify;">Terdapat dua tipe litosfer yaitu : Litosfer samudra, yang berhubungan dengan kerak samudra dan berada di dasar samdura Litosfer benua, yang berhubungan dengan kerak benua. Litosfer samudra memiliki ketebalan 50-100 km, sementara litosfer benua memiliki kedalaman 40-200 km. Kerak benua dibedakan dengan lapisan mantel atas karena keberadaan lapisan Mohorovicic.</div><div style="text-align: justify;"><strong>2. Astenosfer</strong></div><div style="text-align: justify;">Astenosper merupakan lapisan dibawah lempeng tektonik, yang menjadi tempat bergeraknya lempeng benua.</div><div style="text-align: justify;"><img alt="Astenosfer" class="aligncenter size-full wp-image-322" height="198" src="http://thinkquantum.files.wordpress.com/2009/11/astenosfer.jpg?w=276&h=198" title="Astenosfer" width="276" /></div><div style="text-align: justify;"><strong>3. Mesosfer</strong></div><div style="text-align: justify;">Mesosfer adalah lapisan udara ketiga, di mana suhu atmosfer akan berkurang dengan pertambahan ketinggian hingga ke lapisan keempat, termosfer. Udara yang terdapat di sini akan mengakibatkan pergeseran berlaku dengan objek yang datang dari angkasa dan menghasilkan suhu yang tinggi. Kebanyakan meteor yang sampai ke bumi biasanya terbakar di lapisan ini.</div><div style="text-align: justify;">Mesosfer terletak di antara 50 km dan 80-85 km dari permukaan bumi, saat suhunya berkurang dari 290 K hingga 200 K (18oC hingga − 73oC). Antara lapisan Mesosfer dengan lapisan atermosfer terdapat lapisan perantara yaitu Mesopause.</div>BANTEN SELATAN BLOGGERhttp://www.blogger.com/profile/05558841472784857047noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8730548713477827558.post-22656832143558622222011-09-21T04:23:00.000-07:002011-09-21T04:23:33.797-07:00Teori Lempeng Tektonik Kaitannya Dengan Persebaran Gunung Api Serta Daerah Gempa Bumi<h3 class="post-title entry-title"><br />
</h3><div class="post-header"> </div>PERSEBARAN GUNUNG BERAPI DI INDONESIA<br />
<br />
Pinggiran lempengan India-Australia bertabrakan dengan lempengan Eurasia,lempengan tersebut longsor jauh kedalam bumi.suhu yang sangat tinggi telah melelehkan pinggiran lempeng sehingga menghasilkan magma.Kemudian magma ini muncul melalui retakan di permukaan bumi dan membentuk gunung-gunung api<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcDUIHqkj79PXEc8zMvNhmaXxeyj0wVSRbay-h7VW5MSeYmltsMoGgoYMd7rJQYcDFMQL1tmPw1-4g8KkgFYKzrtr5BuJ5WPums_9xw0snh7pytJI7cs-BGgb2v2OxG5vYvArdn8ierjk/s1600/Peta+Persebaran+Gunung+Api.JPG"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5406921405436760098" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcDUIHqkj79PXEc8zMvNhmaXxeyj0wVSRbay-h7VW5MSeYmltsMoGgoYMd7rJQYcDFMQL1tmPw1-4g8KkgFYKzrtr5BuJ5WPums_9xw0snh7pytJI7cs-BGgb2v2OxG5vYvArdn8ierjk/s320/Peta+Persebaran+Gunung+Api.JPG" style="cursor: hand; cursor: pointer; display: block; height: 227px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
<br />
KAITAN LEMPENG TEKTONIK DENGAN PERSEBARANG G.BERAPI DAN GEMPA BUMI<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDwvCiM7sILT6U9l8u78_7BbhR39urZMR2c3SCb8XolGjYWcvVzEroiLgy5X0XtzvqPDsUbH0p3B7CgaF7q9SLR008-ga7uploa6ijnn4GEcXsBM7nW8QolBBPGkgJmp1N_Vb5TI2jhbQ/s1600/plates_map_lge.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5406930150586278898" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDwvCiM7sILT6U9l8u78_7BbhR39urZMR2c3SCb8XolGjYWcvVzEroiLgy5X0XtzvqPDsUbH0p3B7CgaF7q9SLR008-ga7uploa6ijnn4GEcXsBM7nW8QolBBPGkgJmp1N_Vb5TI2jhbQ/s320/plates_map_lge.jpg" style="cursor: hand; cursor: pointer; display: block; height: 217px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a> <br />
<br />
Lempeng India-Australia sedang didorong ke bawah lempengan Eurasia. proses ini dinamakan penujaman. Tabrakan kedua lempeng tersebut membentuk pegunungan Himalaya, yakni busur gunung api di Indonesia, parit Sunda dan Jawa, serta tanah tinggi Nugini. Australia bagian utara telah didorong ke arah bawah sehinga membentuk teluk Carpentari dan Laut Timor serta Laut Arafuru.<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtOfYyaQXngSdQcJTupKprXjDro9YT8lfsWHRrx9nax0vtP7ZSV0PgqmTD2vucnG86S0uOInV_tum_iODUlXSsfrxuUIbIjpH4uSL7MyPIRZ6jenlk5yt7bNYhbsmJtbhyphenhyphenjOidl4qiYnI/s1600/Pergerakan+lempeng2+di+sekitar+Indo.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5407167558865032482" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtOfYyaQXngSdQcJTupKprXjDro9YT8lfsWHRrx9nax0vtP7ZSV0PgqmTD2vucnG86S0uOInV_tum_iODUlXSsfrxuUIbIjpH4uSL7MyPIRZ6jenlk5yt7bNYhbsmJtbhyphenhyphenjOidl4qiYnI/s320/Pergerakan+lempeng2+di+sekitar+Indo.jpg" style="cursor: hand; cursor: pointer; display: block; height: 219px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
<br />
Ketika pinggiran lempengan India-Australia bertabrakan dengan lempengan Eurasia, lempengan tersebut longsor jauh ke dalam bumi, di bawah Indonesia. suhu yang sangat tinggi melelehkan pinggiran lempengan sehingga menghasilkan magma. kemudian magma muncul melalui retakan di permukaan bumi dan membentuk gunung-gunung api. Busur gunung api di Indonesia terbentuk dengan cara seperti itu. <br />
<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Di indonesia terdapat 400 gunung berapi, tapi yang masih aktif kira-kira 80 gunung saja. gunung-gunung tersebut di golongkan atas 3 barisan :</span><br />
1. sumatra-jawa-nusa tenggara-sekitar laut banda<br />
2. halmahera dan pulau-pulau disebelah baratnya<br />
3. sulawesi utara-pulau sangihe-pulau mindanao<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Ada 3 sistem pokok persebaran pegunungan yang bertemu di Indonesia, yaitu:</span><br />
<span style="font-weight: bold;">1. sistem sunda</span><br />
sistem ini dimulai dari Arakan Yoma di Myanmar sampai ke kepulauan banda di Maluku dengan panjang kurang lebih 7000 km. terdiri dari 5 busur pegunungan :<br />
a. Busur arakan yoma berpusat di Shan Myanmar<br />
b. Busur Andaman Nicobar berpusat di Mergui<br />
c. Busur Sumatra-Jawaberpusat di anambas<br />
d. Busur Kep. Nusa Tenggara<br />
e. Busur Banda berpusat di Banda<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">2. sistem busur tepi asia</span><br />
sistem in dimulai dari Kamsyatku melalui Jepang, filipina, kalimantan, dan Sulawesi. di fillipina busur ini bercabang tiga yaitu:<br />
a. cabang pertama dari pulau lauzon melalui pulau palawan ke kalimantan utara<br />
b. cabang kedua dari pulau Luzon melalui pulau samar ke mindanau, dan kep. Sulu ke kalimantan utara<br />
c. cabang ketiga dari pulau samar ke mindanau dan pulau sangihe ke sulawesi<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">3. sistem sirkum australia</span><br />
sistem ini dimulai dari selandia baru melalui keledonia baru ke irian jaya (papua). bagian utara dari sistem ini bercabang dua yakni :<br />
a. cabang pertama dari ekor pulau irian melalui bagian tengah sampai ke pegunungan charleslois di sebelah barat<br />
b. cabang kedua dari kepulauan bismarck melalui pegunungan tepi utara irian ampai ke kepala burung menuju halmahera <br />
<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;"><br />
Daerah Persebaran Rawan Gempa Bumi Di Indonesia</span><br />
<br />
Indonesia merupakan daerah pertemuan rangkaian Sirkum Mediterania dan rangkaian sirkum Pasifik, dengan proses pembentukan pegunungan yang masih berlangsung. Oleh sebab itu di indonesia banyak terjadi gempa bumi. Pusat gempa di dalam bumi disebut hiposentrum di indonesia terdapat hiposentrum yang dalamnya lebih dari 500km, contohnya di bawah laut flores yang dalamnya kira-kira 720km. Pusat gempa pada permukaan bumi disebut episentrum. Kerusakan terbesar yang diakibatkan oleh gempa terdapat di daerah episentrum, di indonesia episentrum banyak terdapat di bawah permukaan air laut.<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyWM8wcoP9439IxF0Zz26RnNoU-7_2ZlP8sMnA6QkHbvS2lAnY8aVlViYdGEFdcVPZXfQql3cXj7LzjBMymr3myPR26qOUpmp7rNkhxig4OmnNOW2x3YjGLBc7Dmyoq2CFNNdSdtJKXl4/s1600/epicenter-gempa.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5406930927144669730" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyWM8wcoP9439IxF0Zz26RnNoU-7_2ZlP8sMnA6QkHbvS2lAnY8aVlViYdGEFdcVPZXfQql3cXj7LzjBMymr3myPR26qOUpmp7rNkhxig4OmnNOW2x3YjGLBc7Dmyoq2CFNNdSdtJKXl4/s320/epicenter-gempa.jpg" style="cursor: hand; cursor: pointer; display: block; height: 253px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Pada peta gempa ada beberapa macam garis yang di kenal yaitu:</span><br />
1. <span style="font-weight: bold;">homosiesta</span> : adalah garis yang menghubungkan tempat-tempat yang dilalui gempa pada waktu yang sama<br />
2. <span style="font-weight: bold;">isosiesta</span> : adalah garis yang menghbungkan tempat-tempat yang dilalui oleh gempa yang berintensitas yang sama<br />
3. <span style="font-weight: bold;">pleistosiesta</span> : adalah garis yang mengelilingi daerah yang mendapat kerusakan terhebat dalam gempa bumi. pleistoseista ini mengelilingi epsentrum, karena daerah sekitar episentrum mengalami kerusakan yang paling parah. isoseista yang pertama juga merupakan pleistoseista.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Proses perambatan gempa bumi melalui tiga macam getaran yaitu:</span><br />
<span style="font-weight: bold;">1. getaran longitudinal atau merapat-meregang</span><br />
Getaran ini berasal dari hiposentrum dan bergerak malalui dalam bumi. kecepatan getaran ini besar sekali, yaitu 7-14 km/jam. getran ini datang paling awal dan disebut getaran primer, getaran ini belum menimbulkan kerusakan.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">2. getaran transfersal atau naik turun</span><br />
Getaran ini berasal dari hiposentrum dan bergerak melalui bagian dalam bumi. kecepatan getaran ini antara 4-7 km/jam. getaran ini datang setelah getaran longitudinal dan merupakan getaran pendahuluan kedua dan disebut getaran sekunder,getaran ini belum menimbulkan kerusakan.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">3. getaran gelombang panjang</span><br />
Getaran ini berasal dari episentrum dan bergerak melalui permukaan bumi. kecepatan getaran ini antara 3,8-3,9 km/jam. getaran ini datang paling akir, tetapi merupakan getaran pokok,getaran ini yang menimbulkan kerusakan.<br />
<br />
Gempa bumi ada yang mempunyai kekuatan besar dan ada yang berkekuatan kecil. dilihat dari intensitasnya ada dua macam gempa yaitu :<br />
1. <span style="font-weight: bold;">makroseisme</span> yaitu gempa yang intensitasnya besar dan dapat diketahui tanpa alat<br />
2. <span style="font-weight: bold;">mikroseisme </span>yaitu gempa yang intensitasnya kecil sekali dan hanya dapat diketahui dengan menggunakan alat saja.<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;"><br />
Menurut sebab terjadinya gempa ada tiga macam yaitu:</span><br />
<span style="font-weight: bold;">1. gempa runtuhan atau gempa guguran</span><br />
terjadi karena gugurnya atu runtuhnya tanah. daerah yang terjadi gempa guguran adalah daerah tambang yang berbentuk terowongan, pegunungan kapur, atau lubang. umumnya gempa runtuhan terjadidalam skala kecildan terjadi dalam wilayah lokal.<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpOMwGK9FaGkS4mOzQ4lVvH328Z9DI05oz60LwvTv3wKDby9_4tneHCs3VplYSNQTIGfduoRsfPEOL2Vup4bHE2C5NokRkOun40EEFsqrf76kY-_gHm4qJcmACW8oIAdcPqP-dsnwHraw/s1600/gempa+runtuhan.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5407188075523030658" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpOMwGK9FaGkS4mOzQ4lVvH328Z9DI05oz60LwvTv3wKDby9_4tneHCs3VplYSNQTIGfduoRsfPEOL2Vup4bHE2C5NokRkOun40EEFsqrf76kY-_gHm4qJcmACW8oIAdcPqP-dsnwHraw/s320/gempa+runtuhan.jpg" style="cursor: hand; cursor: pointer; display: block; height: 240px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">2. gempa vulkanis</span><br />
terjadi karena meletunya gunung api. jika gunung api akan meletus, timbullah tekanan gas dari dalam sumbat kawah. tekanan ini menyebabkan terjadinya getaran yang disebut gempa bumi. gempa ini hanya terdapat disekitar gunung api yang meletus. bahaya gempa bumi ini lebih besar dari pada gempa bumi runtuhan, namun lebih kecil dibandingkan dengan gempa tektonik.<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiepx8dWFEJE1KRAVMMjgFnIK9P_kLqIocaOQVlQ8-rrX2grfk-q_kO_joPOI0PMtB1s5OCVu2u4chueU54GN06jQbqdKQCm8A0_1GibRrtu-HGTm6sHR9zwAozQAUNLK8o1pHgZNVTHzc/s1600/vulkan.png"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5407188531444859730" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiepx8dWFEJE1KRAVMMjgFnIK9P_kLqIocaOQVlQ8-rrX2grfk-q_kO_joPOI0PMtB1s5OCVu2u4chueU54GN06jQbqdKQCm8A0_1GibRrtu-HGTm6sHR9zwAozQAUNLK8o1pHgZNVTHzc/s320/vulkan.png" style="cursor: hand; cursor: pointer; display: block; height: 258px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 300px;" /></a><br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjactVADhoYvh2OuTxVoKKuCL5mv7qnAMc4N4jxZepU2Sin3T6jkYF2MzlrUdBcOdUJsbSuzc8ejUXJYaoejJ_xHIR3n7370r-3c6xt5-UFlsb3ynliMXL1diDPO1o150mHoYOkOpFty4o/s1600/krakataukrakatau.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5407188194572203762" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjactVADhoYvh2OuTxVoKKuCL5mv7qnAMc4N4jxZepU2Sin3T6jkYF2MzlrUdBcOdUJsbSuzc8ejUXJYaoejJ_xHIR3n7370r-3c6xt5-UFlsb3ynliMXL1diDPO1o150mHoYOkOpFty4o/s320/krakataukrakatau.jpg" style="cursor: hand; cursor: pointer; display: block; height: 240px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">3. gempa tektonis</span><br />
terjadi karena gerak lempeng tektonik dan merupakan akibat dari gerak orogenetik. daerah yang seringkali mengalami gempa ini adalah daerah pegunungan lipatan muda, yaitu daerah rangkaian mediterania dan rangkaian sirkum pasifik. bahaya dari gempa ini dapat besar sekali karena lapisan bumi dapat mengalamilipatan, retakan, patahan atau bergeser. karena gempa ini selalu mengakibatkan pergeseran muka bumi, maka gempa ini disebut juga gempa dislokasi.<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgj5p-oYYg2DwVeaSPaI9GbJxRTPPrODKFA4hJZ726DDlTeDaIAvsdxI2IX0wnVQsjdEtqafX4mnq9To-yDTMaNjceP07La2k65HYJ66F3nbdMrSUMwiRt1pAyhxiW6LsCsqNaM7MLKMas/s1600/tektonik1.gif"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5407188424415634866" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgj5p-oYYg2DwVeaSPaI9GbJxRTPPrODKFA4hJZ726DDlTeDaIAvsdxI2IX0wnVQsjdEtqafX4mnq9To-yDTMaNjceP07La2k65HYJ66F3nbdMrSUMwiRt1pAyhxiW6LsCsqNaM7MLKMas/s320/tektonik1.gif" style="cursor: hand; cursor: pointer; display: block; height: 211px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3KQ_GHXW9Hrx_VaKAAbFuarAp98GHqfWyGcsMqhkfV6PpsD0wOcYAB-mqFKzOg2FepdHkNIdXDB5zpRT0keh-S5WiAvl51ewjpfRTCPwu9YF8Jtbps5YyXesCrK_kKJZc9qHxjZ2EHlQ/s1600/tekto2.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5407188308321902082" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3KQ_GHXW9Hrx_VaKAAbFuarAp98GHqfWyGcsMqhkfV6PpsD0wOcYAB-mqFKzOg2FepdHkNIdXDB5zpRT0keh-S5WiAvl51ewjpfRTCPwu9YF8Jtbps5YyXesCrK_kKJZc9qHxjZ2EHlQ/s320/tekto2.jpg" style="cursor: hand; cursor: pointer; display: block; height: 240px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a>BANTEN SELATAN BLOGGERhttp://www.blogger.com/profile/05558841472784857047noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8730548713477827558.post-68504786196481853162011-09-20T17:17:00.000-07:002011-09-20T17:17:29.470-07:00Sejarah Pembentukan Bumi Berdasarkan Zaman<div style="text-align: justify;">Arkeozpoikum artinya Masa Kehidupan Purba, Masa Arkeozoikum (Arkean) merupakan masa awal pembentukan batuan kerak bumi yang kemudian berkembang menjadi protokontinen. Batuan masa ini ditemukan di beberapa bagian dunia yang lazim disebut kraton/perisai benua.</div><div style="text-align: justify;">Coba perhatikan, masa ini adalah masa <strong>pembentukan kerakbumi</strong>. Jadi kerakbumi terbentuk setelah pendinginan bagian tepi dari “balon bumi” (bakal calon bumi).<em> Plate tectonic</em> / Lempeng tektonik yang menyebabkan gempa itu terbentuk pada masa ini. Lingkungan hidup mas itu tentunya mirip dengan lingkungan disekitar<strong> mata-air panas</strong>.</div><div style="text-align: justify;">Batuan tertua tercatat berumur kira-kira 3.800.000.000 tahun. Masa ini juga merupakan awal terbentuknya Indrosfer dan Atmosfer serta awal muncul kehidupan <em>primitif </em>di dalam samudera berupa mikro-organisma (bakteri dan ganggang). Fosil tertua yang telah ditemukan adalah fosil Stromatolit dan Cyanobacteria dengan umur kira-kira 3.500.000.000 tahun.</div><span style="text-decoration: underline;"> </span><br />
<span style="color: red;"><strong>Masa Proterozoikum (2,5 milyar – 290 juta tahun lalu)</strong></span><br />
<div style="text-align: justify;">Proterozoikum artinya masa kehidupan awal. Masa Proterozoikum merupakan awal terbentuknya hidrosfer dan atmosfer. Pada masa ini kehidupan mulai berkembang dari organisme bersel tunggal menjadi bersel banyak (<em>enkaryotes </em>dan <em>prokaryotes</em>). <em>Enkaryotes </em>ini akan menjadi tumbuhan dan <em>prokaryotes</em> nantinya akan menjadi binatang.</div><div style="text-align: justify;">Menjelang akhir masa ini organisme lebih kompleks, jenis invertebrata bertubuh lunak seperti ubur-ubur, cacing dan koral mulai muncul di laut-laut dangkal, yang bukti-buktinya dijumpai sebagai <strong>fosil </strong>sejati pertama.</div>Masa Arkeozoikum dan Proterozoikum bersama-sama dikenal sebagai masa <strong>Pra-Kambrium</strong>.<br />
<span style="color: red;"><strong>Zaman Kambrium (590-500 juta tahun lalu)</strong></span><br />
<div style="text-align: justify;">Kambrium berasal dari kata “<em>Cambria</em>” nama latin untuk daerah Wales di Inggeris sana, dimana batuan berumur kambrium pertama kali dipelajari.</div><div style="text-align: justify;">Banyak hewan invertebrata mulai muncul pada zaman Kambrium. Hampir seluruh kehidupan berada di lautan. Hewan zaman ini mempunyai kerangka luar dan cangkang sebagai pelindung. Fosil yang umum dijumpai dan penyebarannya luas adalah, Alga, Cacing, Sepon, Koral, Moluska, Ekinodermata, Brakiopoda dan Artropoda (Trilobit).<br />
Sebuah daratan yang disebut Gondwana (sebelumnya pannotia) merupakan cikal bakal Antartika, Afrika, India, Australia, sebagian Asia dan Amerika Selatan. Sedangkan Eropa, Amerika Utara, dan Tanah Hijau masih berupa benua-benua kecil yang terpisah.</div><span style="color: red;"><strong>Z</strong><strong>aman Ordovisium (500 – 440 juta tahun lalu)</strong></span><br />
<div style="text-align: justify;">Zaman Ordovisium dicirikan oleh munculnya ikan tanpa rahang (hewan bertulang belakang paling tua) dan beberapa hewan bertulang belakang yang muncul pertama kali seperti Tetrakoral, Graptolit, Ekinoid (Landak Laut), Asteroid (Bintang Laut), Krinoid (Lili Laut) dan Bryozona.</div><div style="text-align: justify;">Koral dan Alga berkembang membentuk karang, dimana trilobit dan Brakiopoda mencari mangsa. Graptolit dan Trilobit melimpah, sedangkan Ekinodermata dan Brakiopoda mulai menyebar. Meluapnya Samudra dari Zaman Es merupakan bagian peristiwa dari zaman ini. Gondwana dan benua-benua lainnya mulai menutup celah samudera yang berada di antaranya.</div><span style="color: red;"><strong>Z</strong><strong>aman Silur (440 – 410 juta tahun lalu)</strong></span><br />
<div style="text-align: justify;">Zaman silur merupakan waktu peralihan kehidupan dari air ke darat.<br />
Tumbuhan darat mulai muncul pertama kalinya termasuk Pteridofita (tumbuhan paku). Sedangkan Kalajengking raksasa (Eurypterid) hidup berburu di dalam laut. Ikan berahang mulai muncul pada zaman ini dan banyak ikan mempunyai perisai tulang sebagai pelindung.<br />
Selama zaman Silur, deretan pegunungan mulai terbentuk melintasi Skandinavia, Skotlandia dan Pantai Amerika Utara</div><span style="color: red;"><strong>Z</strong><strong>aman Devon (410-360 juta tahun lalu)</strong></span><br />
<div style="text-align: justify;">Zaman Devon merupakan zaman perkembangan besar-besaran jenis ikan dan tumbuhan darat. Ikan berahang dan ikan hiu semakin aktif sebagai pemangsa di dalam lautan. Serbuan ke daratan masih terus berlanjut selama zaman ini. Hewan Amfibi berkembang dan beranjak menuju daratan. Tumbuhan darat semakin umum dan muncul serangga untuk pertama kalinya. Samudera menyempit sementara, benua Gondwana menutupi Eropa, Amerika Utara dan Tanah Hijau<em> (Green Land)</em>.</div><span style="color: red;"><strong>Z</strong><strong>aman Karbon (360 – 290 juta tahun lalu)</strong></span><br />
<div style="text-align: justify;">Reptilia muncul pertama kalinya dan dapat meletakkan telurnya di luar air. Serangga raksasa muncul dan ampibi meningkat dalam jumlahnya.<br />
Pohon pertama muncul, jamur Klab, tumbuhan ferm dan paku ekor kuda tumbuh di rawa-rawa pembentuk batubara. Pada zaman ini benua-benua di muka bumi menyatu membentuk satu masa daratan yang disebut Pangea, mengalami perubahan lingkungan untuk berbagai bentuk kehidupan. Di belahan bumi utara, iklim tropis<br />
menghasilkan secara besar-besaran, rawa-rawa yang berisi dan sekarang tersimpan sebagai batubara.</div><span style="color: red;"><strong>Z</strong><strong>aman Perm (290 -250 juta tahun lalu)</strong></span><br />
<div style="text-align: justify;">“Perm” adalah nama sebuah propinsi tua di dekat pegunungan Ural, Rusia.<br />
Reptilia meningkat dan serangga modern muncul, begitu juga tumbuhan konifer dan Grikgo primitif. Hewan Ampibi menjadi kurang begitu berperan. Zaman perm diakhiri dengan kepunahan micsa dalam skala besar, Tribolit, banyak koral dan ikan menjadi punah.<br />
Benua Pangea bergabung bersama dan bergerak sebagai satu massa daratan, Lapisan es menutup Amerika Selatan, Antartika, Australia dan Afrika, membendung air dan menurunkan muka air laut. Iklim yang kering dengan kondisi gurun pasir mulai terbentuk di bagian utara bumi.</div><span style="color: red;"><strong>Z</strong><strong>aman Trias (250-210 juta tahun lalu)</strong></span><br />
<div style="text-align: justify;">Gastropoda dan Bivalvia meningkat jumlahnya, sementara amonit menjadi umum. Dinosaurus dan reptilia laut berukuran besar mulai muncul pertama kalinya selama zaman ini. Reptilia menyerupai mamalia pemakan daging yang disebut Cynodont mulai berkembang. Mamalia pertamapun mulai muncul saat ini. Dan ada banyak jenis reptilia yang hidup di air, termasuk penyu dan kura-kura. Tumbuhan sikada mirip palem berkembang dan Konifer menyebar. Benua Pangea bergerak ke utara dan gurun terbentuk. Lembaran es di bagian selatan mencair dan celah-celah mulai terbentuk di Pangea.<br />
<span style="color: red;"><strong><br />
</strong><strong> </strong></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: red;"><strong>Z</strong><strong>aman Jura (210-140 juta tahun lalu)</strong></span></div><div style="text-align: justify;">Pada zaman ini, <em>Amonit </em>dan <em>Belemnit </em>sangat umum. Reptilia meningkat jumlahnya. <em>Dinosaurus </em>menguasai daratan, <em>Ichtiyosaurus </em>berburu di dalam lautan dan <em>Pterosaurus </em>merajai angkasa. Banyak dinosaurus tumbuh dalam ukuran yang luar biasa. Burung sejati pertama (<em>Archeopterya</em>) berevolusi dan banyak jenis buaya berkembang. Tumbuhan Konifer menjadi umum, sementara Bennefit dan Sequola melimpah pada waktu ini.</div>Pangea terpecah dimana Amerika Utara memisahkan diri dari Afrika sedangkan Amerika Selatan melepaskan diri dari Antartika dan Australia.<br />
zaman ini merupakan zaman yang paling menarik anak-anak setelah difilmkannya Jurrasic Park.<br />
<span style="color: red;"><strong>Z</strong><strong>aman Kapur (140-65 juta tahun lalu)</strong></span><br />
<div style="text-align: justify;">Banyak dinosaurus raksasa dan reptilia terbang hidup pada zaman ini. Mamalia berari-ari muncul pertama kalinya. Pada akhir zaman ini Dinosaurus, Ichtiyosaurus, Pterosaurus, Plesiosaurus, Amonit dan Belemnit punah. Mamalia dan tumbuhan berbunga mulai berkembang menjadi banyak bentuk yang berlainan. Iklim sedang mulai muncul. India terlepas jauh dari Afrika menuju Asia. zaman ini adalah zaman akhir dari kehidupan biantang-binatang raksasa.</div><span style="color: red;"><strong>Zaman Tersier (65 – 1,7 juta tahun lalu)</strong></span><br />
<div style="text-align: justify;">Pada zaman tersier terjadi perkembangan jenis kehidupan seperti munculnya primata dan burung tak bergigi berukuran besar yang menyerupai burung unta, sedangkan fauna laut sepert ikan, moluska dan echinodermata sangat mirip dengan fauna laut yang hidup sekarang. Tumbuhan berbunga pada zaman Tersier terus berevolusi menghasilkan banyak variasi tumbuhan, seperti semak belukar, tumbuhan merambat dan rumput.<br />
Pada zaman Tersier – Kuarter, pemunculan dan kepunahan hewan dan tumbuhan saling berganti seiring dengan perubahan cuaca secara global</div><span style="color: red;"><strong>Zaman Kuarter (1,7 juta tahun lalu – sekarang)</strong></span><br />
<div style="text-align: justify;">Zaman Kuarter terdiri dari kala Plistosen dan Kala Holosen. Kala Plistosen mulai sekitar 1,8 juta tahun yang lalu dan berakhir pada 10.000 tahun yang lalu. Kemudian diikuti oleh Kala Holosen yang berlangsung sampai sekarang.<br />
Pada Kala Plistosen paling sedikit terjadi 5 kali jaman es (jaman glasial). Pada jaman glasial sebagian besar Eropa, Amerika utara dan Asia bagian utara ditutupi es, begitu pula Pegunungan Alpen, Pegunungan Cherpatia dan Pegunungan Himalaya Di antara 4 jaman es ini terdapat jaman Intra Glasial, dimana iklim bumi lebih hangat.</div>Manusia purba jawa (Homo erectus yang dulu disebut Pithecanthropus erectus) muncul pada Kala Plistosen. Manusia Modern yang mempunyai peradaban baru muncul pada Kala Holosen. Flora dan fauna yang hidup pada Kala Plistosen sangat mirip dengan flora dan fauna yang hidup sekarang.BANTEN SELATAN BLOGGERhttp://www.blogger.com/profile/05558841472784857047noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8730548713477827558.post-86640123568960750842011-09-20T16:46:00.003-07:002011-09-20T16:46:30.025-07:00Pengertian Geografi<div class="snap_preview"> <ol><li>Prof. Bintarto : Geografi mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di muka bumi dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi baik yang fisikal maupun yang menyangkut mahkluk hidup beserta permasalahannya, melalui pendekatan keruangan, ekologikal dan regional untuk kepentingan program, proses dan keberhasilan pembangunan.</li>
<li>Claudius Ptolomeus : mempelajari hal, baik yang disebabkan oleh alam atau manusia dan mempelajari akibat yang disebabkan dari perbedaan yang terjadi itu.</li>
<li><span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Erastothenes : geografi berasal dari kata geographica yang berarti penulisan atau penggambaran mengenai bumi.</li>
<li>Ellsworth Hunthington: memandang manusia sebagai figur yang pasif sehingga hidupnya dipengaruhi oleh alam sekitarnya.<span style="color: black;"><span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"><br />
</span></span></li>
<li>Menurut Erastothenes, geografi berasal dari kata geographica yang berarti penulisan atau penggambaran mengenai bumi.</li>
<li>Menurut Claudius Ptolomaeus, geografi adalah suatu penyajian melalui peta dari sebagian dan seluruh permukaan bumi.</li>
<li>John Mackinder (1861-1947) seorang pakar geografi memberi definisi geografi sebagai satu kajian mengenai kaitan antara manusia dengan alam sekitarnya.<span style="color: black;"><span style="font-size: 7pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"><br />
</span></span></li>
<li>Ekblaw dan Mulkerne mengemukakan, bahwa geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari bumi dan kehidupannnya, mempengaruhi pandangan hidup kita, makanan yang kita konsumsi, pakaian yang kita gunakan, rumah yang kita huni dan tempat rekreasi yang kita nikmati.</li>
<li>Preston E. James mengemukakan geografi berkaitan dengan sistem keruangan, ruang yang menempati permukaan bumi. Geografi selalu berkaitan dengan hubungan timbal balik antara manusia dan habitatnya.</li>
<li>Menurut Ullman (1954), Geografi adalah interaksi antar ruang.</li>
<li>Maurice Le Lannou (1959)mengemukakan bahwa Objek study geografi adalah kelompok manusia dan organisasinya di muka bumi.</li>
<li>Paul Claval (1976) berpendapat bahwa Geografi selalu ingin menjelaskan gejala gejala dari segi hubungan keruangan.</li>
<li>Suatu definisi yang lain adalah hasil semlok (seminar dan lokakarya) di Semarang tahun 1988. Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan dan kelingkungan dalam konteks keruangan.</li>
<li>UNESCO (1956) mendifinasikan geografi sebagai: 1. satu agen sintesis; 2. satu kajian perhubungan ruang; 3. sains dalam penggunaan tanah.</li>
</ol></div>BANTEN SELATAN BLOGGERhttp://www.blogger.com/profile/05558841472784857047noreply@blogger.com0